NEHEMIA (5)
By
sianny
—
Jumat, 21 Juni 2019
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Nehemia 5 : 6 - 13
Maka sangat marahlah aku, ketika kudengar keluhan mereka dan berita-berita itu. Setelah berpikir masak-masak, aku menggugat para pemuka dan para penguasa. Kataku kepada mereka: "Masing-masing kamu telah makan riba dari saudara-saudaramu!" Lalu kuadakan terhadap mereka suatu sidang jemaah yang besar. Berkatalah aku kepada mereka: "Kami selalu berusaha sedapat-dapatnya untuk menebus sesama orang Yahudi yang dijual kepada bangsa-bangsa lain. Tetapi kamu ini justru menjual saudara-saudaramu, supaya mereka dibeli lagi oleh kami!" Mereka berdiam diri karena tidak dapat membantah. Kataku: "Tidaklah patut apa yang kamu lakukan itu! Bukankah kamu harus berlaku dengan takut akan Allah kita untuk menghindarkan diri dari cercaan bangsa-bangsa lain, musuh-musuh kita? Juga aku dan saudara-saudaraku dan anak buahku telah membungakan uang dan gandum pada mereka. Biarlah kita hapuskan hutang mereka itu! Biarlah kamu kembalikan kepada mereka hari ini juga ladang mereka, kebun anggur, kebun zaitun dan rumah mereka, pula hapuskanlah hutang mereka, yakni uang serta gandum, anggur dan minyak yang kamu tagih dari pada mereka!" Berkatalah mereka: "Itu akan kami kembalikan! Dan kami tidak akan menuntut apa-apa dari mereka. Kami akan lakukan tepat seperti yang engkau perintahkan!" Lalu aku memanggil para imam dan menyuruh mereka bersumpah, bahwa mereka akan menepati janji mereka. Juga kukebas lipatan bajuku sambil berkata: "Demikianlah setiap orang yang tidak menepati janji ini akan dikebas Allah dari rumahnya dan hasil jerih payahnya. Demikianlah ia dikebas dan menjadi hampa!" Dan seluruh jemaah berkata: "Amin," lalu memuji-muji TUHAN. Maka rakyat berbuat sesuai dengan janji itu.
Di tengah-tengah pembangunan tembok yang penuh perjuangan, ternyata ada masalah sosial di antara orang Yahudi di Yerusalem dan sekitarnya. Mereka terlibat dalam hutang piutang. Yang punya memberi pinjaman dengan riba yang tinggi sehingga terjadilah banyak orang kehilangan tanah, ladang, kebun, rumah, bahkan diri mereka. Hutang piutang itu terjadi di antara orang Yahudi sendiri, bahkan sesama saudara / kerabat. Akibatnya mereka mengeluhkan penderitaan mereka yang kehilangan harga dan kesulitan makan kepada Nehemia. Praktek ini ternyata sudah terjadi lama sebelum Nehemia ke Yerusalem.
Menghadapi masalah sosial ini Nehemia mengambil sebuah keputusan menjadi pelopor dari sebuah tindakan tidak populer.
Nehemia 5 : 10 Juga aku dan saudara-saudaraku dan anak buahku telah membungakan uang dan gandum pada mereka. Biarlah kita hapuskan hutang mereka itu!
Sebuah keputusan dan tindakan yang sangat berani, karena Nehemia tidak mau hanya menuntut, tapi dia melakukan dulu sebelum orang lain melakukannya.
Jadi teringat sebuah power statement :”Perubahanku tanggung jawabku, perubahannya kupercaya FirmanNya.”
Jauh sebelum power statement itu lahir, Nehemia sudah melakukan dalam situasi dan keadaan berbeda. Nehemia tidak menunggu orang Yahudi melakukan penghapusan hutang, tapi dia lebih dulu melakukannya….
Seperti Kristus mati menebus dosa manusia, tidak menunggu manusia yang mau ditebus itu berubah dulu, tapi Kristus mati menebus dosa manusia ketika manusia masih berdosa. Kristus tidak mempedulikan apakah orang yang ditebus itu mau menerima Dia atau tidak. Sebab sampai sekarang banyak yang masih menentang dan tidak percaya penebusan itu.
Justru karena penebusan itu maka di belakang hari banyak orang yang mau menerima penebusan itu, termasuk kita saat ini.
Tindakan Nehemia yang menghapuskan hutang dan mengembalikan milik orang-orang yang berhutang kepadanya mencengangkan semua orang. Nehemia adalah bupati Yerusalem, diangkat Raja Arthasasta, punya hubungan cukup dekat dengan raja, namun dengan segala kerendahan hati dia mengakui terlibat dalam hutang piutang dengan riba. Nehemia menghapuskan hutang piutang tersebut. Maka saat itu terjadilah revolusi mental yang dimulai dari Nehemia sendiri, bukan dari orang lain. Revolusi mental seperti ini jika terjadi zaman sekarang, akan menjadi trending topic no 1. Nehemia akan diundang jadi pembicara karena dia berhasil melakukan revolusi mental orang Yahudi di Yerusalem dan sekitarnya. Revolusi mental yang tidak banyak gembar gembor, tapi langsung dilakukan dengan tegas….seperti yang belum pernah terjadi di zaman Imperium Media Persia.
Revolusi mental dilakukan oleh seorang juru minuman raja, bukan seorang imam besar atau suku Lewi yang selalu mendapat bagian melayani Tuhan, atau bukan orang-orang ahli kitab suci, atau keturunan raja Daud, atau pembesar yang pangkatnya lebih tinggi dari Bupati Yerusalem…..
Dalam keluarga revolusi mental ini bisa terjadi dengan sukses kalau suami dan istri tidak saling menuntut lebih dulu melakukannya. Perubahanku tanggung jawabku. Perubahannya kupercaya FirmanNya. Kita sebagai suami / istri mungkin pribadi-pribadi yang tidak populer, hanya seorang suami / istri biasa, namun seperti Nehemia, Tuhan akan memberikan hal-hal yang tidak pernah terpikirkan jika suami / istri mengambil keputusan merevolusi mentalnya lebih dulu, tanpa menuntut pasangannya lebih dulu.
Revolusi mental dilakukan dengan cara melakukan prinsip-prinsip MoU yang sederhana tapi memerlukan semua kekuatan dan daya….
Sebagai penggemar cerita silat mandarin dan klasik Tiongkok, menjadi sebuah hal yang sangat menyenangkan jika membaca cerita silat atau nonton film kungfu. Suatu hari ketika saya mengambil keputusan untuk tidak keranjingan dan koleksi buku-buku, melakukan hal itu perlu semua daya dan kekuatan saya. Seperti merobek sesuatu yang menyakitkan. Revolusi mental kecil ini saya lakukan bukan karena dimarahi istri. Karena istri sering memarahi tapi tidak bisa mengubah apa-apa. Hal itu dilakukan karena teringat dan mau melakukan tanggung jawab seorang suami yang “Agape” istrinya. Namun revolusi mental harus dilakukan……Buku-buku berjilid-jilid, masih dalam keadaan bagus, dijual ke tukang loak…..
Revolusi mental memang harus dimulai dari suami / istri tanpa menuntut pasangan untuk melakukan lebih dulu
(Hanbeng - Lydia)
0 Response to "NEHEMIA (5)"