NEHEMIA (4)
By
sianny
—
Kamis, 20 Juni 2019
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Nehemia 4
Tiba saatnya Nehemia memimpin melakukan pembangunan tembok Yerusalem. Pembangunan tembok ini tidak dilakukan olh orang-orang bayaran tapi dilakukan oleh orang Yahudi di bawah pimpinan Nehemia. Setiap keluarga dan kelompok membangun tembok sesuai pembagiannya. Jadi Nehemia membagi semua keluarga / kaum membangun di suatu bagian tertentu… Begitu seterusnya sampai semua tembok terbangun, dan tersambung.
Namun pekerjaan itu, selalu mendapat gangguan dari koalisi Sanbalat.
Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi dan berkata di hadapan saudara-saudaranya dan tentara Samaria: "Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?" Lalu berkatalah Tobia, orang Amon itu, yang ada di dekatnya: "Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka."
Jika zaman now, maka ejekan, hinaan, fitnah menyerbu medsos seperti banjir bandang lengkap dengan klip video dan narasi-narasinya dilakukan oleh Sanbalat, Tobia, Gesyem. Sekalipun demikian Nehemia tidak memberikan ruangan untuk membalas itu. Mereka tetap membangun dengan giat.
Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati. Ketika Sanbalat dan Tobia serta orang Arab dan orang Amon dan orang Asdod mendengar, bahwa pekerjaan perbaikan tembok Yerusalem maju dan bahwa lobang-lobang tembok mulai tertutup, maka sangat marahlah mereka. Mereka semua mengadakan persepakatan bersama untuk memerangi Yerusalem dan mengadakan kekacauan di sana. Tetapi kami berdoa kepada Allah kami, dan mengadakan penjagaan terhadap mereka siang dan malam karena sikap mereka.
Ternyata hoax, fitnah tidak bisa menggugurkan pembangunan tembok Yerusalem. Malah pekerjaan terus maju dan tembok mulai tersambung walaupun tinggi belum penuh. Maka niat jahat Sanbalat bertambah dengan menyusun rencana melakukan kekacauan, pembunuhan bahkan perang. Rencana kekacauan dan penyerangan sudah disampaikan kepada Nehemia sampai 10 kali.
Ketika orang-orang Yahudi yang tinggal dekat mereka sudah sepuluh kali datang memperingatkan kami: "Mereka akan menyerang kita dari segala tempat tinggal mereka," maka aku tempatkan rakyat menurut kaum keluarganya dengan pedang, tombak dan panah di bagian-bagian yang paling rendah dari tempat itu, di belakang tembok, di tempat-tempat yang terbuka. Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: "Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang maha besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu." Ketika didengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok, masing-masing ke pekerjaannya.
Rencana jahat dari koalisi Sanbalat, Tuhan gagalkan karena keseriusan Nehemia yang mengandalkan Tuhan. Untuk mengantisipasi serangan Sanbalat, Nehemia mengatur strategi pertahanan… Sunggu di luar dugaan seorang juru minuman, bisa mengatur pertahanan perang. Ini adalah hikmat luar biasa yang Tuhan berikan untuk Nehemia.
Pada saat ini banyak kota-kota, negera-negara mengalami keruntuhan tembok pertahanan moral. Di negara Asia, Singapore dan Taiwan sudah melegalkan pernikahan sejenis. Ironisnya yang melegalkan itu adalah negara-negara asia yang maju. Taiwan dibangun oleh kelompok anti komunis yang kalah dan tersingkir dari daratan China. Dalam perkembangannya Taiwan menjadi pusat berkembangnya ajaran-ajaran agama yang disebarkan sampai ke luar Taiwan. Namun ternyata tembok moral Taiwan runtuh lebih dulu…..
Bagaimana dengan Indonesia ? Apakah hal itu masih jauh ? Masih lama ? Sekarang ini kita disibukkan dan dijejali dengan berita politik. Sehingga isu-isu lainnya seperti tersingkir. Padahal mungkin kita tidak tahu sudah seberapa jauh tembok moral negara kita digempur habis-habisan.
Para alumni MoU adalah keluarga-keluarga / kaum, yang membangun tembok moral di bagian masing-masing, sampai nanti tersambung. Membangun tembok dengan melakukan prinsip-prinsip yang telah diberikan, dengan semennya yaitu Doa Sepakat. Membangun dengan giat, waspada, dan selalu siap berperang…
Ketika ancaman sangat membahayakan, maka orang Yahudi membangun tembok dengan cara yang luar biasa. Satu tangan bekerja membangun, satu tangan lagi memegang senjata, dan tidak melepaskan pakaian perang.
Di masa ini, kewaspadaan terhadap gelombang serangan yang menggempur tembok moral, bukan cerita isapan jempol yang masih jauh, tapi sudah menjadi tantangan karena sudah ada di sekitar kita. Dalam doa sepakat, kami selalu membawa anak-anak kami agar mereka memiliki akan Tuhan akan Tuhan dan pengenalan akan Kristus. Saat ini kami sedang membawa doa dengan sungguh-sungguh pasangan hidup untuk Yemima. Agar Tuhan mempertemukan dengan seorang pria yang Tuhan sudah siapkan…… Hal ini sangat penting karena betapa hebatnya serangan-serangan yang akan dihadapi oleh anak-anak kami, jika mereka tidak menanam dasar di dalam Yesus, sulit dibayangkan jika mereka bisa bertahan kelak.
Menghadapi tantangan berat sekalipun.
(Hanbeng - Lydia)
0 Response to "NEHEMIA (4)"