NEHEMIA (3)
By
sianny
—
Rabu, 19 Juni 2019
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Nehemia 2 : 17 - 20
Setelah Nehemia melakukan tindakan senyap, yaitu menyelidiki keadaan tembok Yerusalem secara diam-diam, maka tibalah saatnya memberikan impartasi tentang apa yang Tuhan taruh di hatinya. Yaitu mebangun kembali tembok-tembok yang runtuh.
Menyampaikan impartasi ini bukan sesuatu yang mudah bagi Nehemia. Mengingat dia bukanlah tokoh populer, bukan orang kenamaan, bukan orang yang sudah punya prestasi dan reputasi moncer, bukan pula pahlawan yang gagah perkasa. Dia juru minuman raja yang tidak dikenal masyarakat umum. Hanya saja dia mendapat surat kuasa dari raja sebagai Adipati Yerusalem….. Namun banyak di masyarakat masih memandang sebelah mata Nehemia. Namun Nehemia yang sudah Tuhan taruh sebuah visi, maka mau tidak mau, suka tidak suka, takut tidak takut, harus mengimpartasi visi itu.
Nehemia membuat sebuah persiapan terlebih dahulu…. Selain persiapan, dia terus berdoa karena Nehemia tahu bahwa dia harus menghadapi orang-orang yang sudah lama tahu tentang Yerusalem. Pengalamannya mengalami pertolongan Tuhan sejak dia berbicara kepada raja, sampai mendapat surat kuasa dan pengangkatan, pengawalan pasukan raja, mendapat material-material pembangunan, sampai di Yerusalem dan menjadi Adipati, membuat Nehemia tahu kesulitan impartasi ini pasti ada pertolongan Tuhan. Maka ketika dia mengumpulkan para pemuka, imam, penguasa dan petugas lainnya, Nehemia berbicara dengan hati yang tulus dan benar-benar berserah kepada Tuhan.
Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela." Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: "Kami siap untuk membangun!" Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.
Luar biasa kalau Tuhan sudah bekerja. Ketika Nehemia bicara tentang pembangunan kembali tembok Yerusalem, dia juga tidak lupa menceritakan pertolongan Tuhan. Ajaibnya ternyata semua mereka menyambut impartasi dengan positip. “ Kami siap membangun” adalah sebuah tekad bulat dan ternyata dikerjakan dengan sepenuh hati oleh mereka.
Seperti biasa semangat juang tinggi itu selalu dapat hambatan. Hambatan datang dari Sanbalat, Tobia, dan Gesyem yang berkoalisi untuk menggagalkan pembangunan tembok Yerusalem. Merekamulai melakukan intimidasi, bahkan memproduksi hoax secara masif, terstruktur dan sistematis yang bertujuan melemahkan semangat Nehemia dan orang Yahudi…..
Inti dari hoax, fitnah dan intimidasi mereka adalah seperti ayat ini :
Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, dan Gesyem, orang Arab, mendengar itu, mereka mengolok-olokkan dan menghina kami . Kata mereka: "Apa yang kamu lakukan itu? Apa kamu mau berontak terhadap raja?"
Koalisi Sanbalat menyebarkan fitnah dan intimasi bahwa Nehemia dan orang Yahudi akan makar kepada Raja…..Tentu saja ini tidak benar karena pembangunan tembok Yerusalem justru atas izin dan perintah raja Artasasta.
Menghadapi gangguan ini terlihatlah, sikap Nehemia yang semakin matang menghadapi konflik. Pekerjaan Juru minuman adalah pekerjaan yang jarang berkonflik dengan orang lain. Sekarang Nehemia harus menghadapi konflik…. Disinilah kematangan rohani Nehemia dipertontonkan…
Aku menjawab mereka, kataku: "Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil ! Kami, hamba-hamba-Nya, telah siap untuk membangun.”
Jawaban Nehemia merupakan jawaban skak mat kepada koalisi Sanbalat. “Tuhan semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil. Kami siap membangun !” Di zaman now jawaban Nehemia ini akan menjadi viral…..trending topik paling atas…. Karena inilah ungkapan iman dan isi hati Nehemia yang dipertontonkan kepada khalayak ramai tanpa ragu sedikitpun. Bahwa Tuhan Semesta Langit ( Sebutan khas Nehemia untuk Tuhan ) yang membuat mereka berhasil. Jadi jika ada yang menantang atau mencoba menggagalkan, silakan berhadapan dengan Tuhan Semesta Langit…. Selain itu Nehemia dengan penuh keberanian khas seorang pemimpin berkata lantang, “Kami siap membangun !”
Tidak ada kata mundur bagi Nehemia menghadapi tantangan apapun karena yang diandalkan memang hanya Tuhan Semesta Langit. Nehemia sudah berkali-kali mengalami pertolongan, kemurahan, keajaiban Tuhan…..
Sebagai Pasutri, dalam membangun pernikahan, sering menghadapi intimasi dari iblis berupa konsep-konsep yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, atau nasihat-nasihat yang tidak bertanggung jawab. Walaupun sudah tahu, kenal, bahkan hafal prinsip-prinsip MoU kadang kala ketika intimasi datang, sering membuat kita menghentikan pembangunan tembok keluarga kita.
Intimidasi, pembully an dapat membuat harapan menggebu-gebu untuk melihat hasil dari melakukan prinsip-prinsip MoU, bisa lenyap bagaikan asap tipis ditiup angin keras. Sehingga ketika pembangunan tembok keluarga terhenti, tidak ada lagi pertahanan menghadapi serangan.
Memang sebenarnya jika kita membangun tembok keluarga kita dengan kekuatan kita sendiri pasti tidak kuat…. sebab membangun tembok dengan kekuatan sendiri seperti menyusun batu bata tanpa semen. Diperlukan semen agar batu-batu terikat kokoh…dan jangan berhenti membangun…
Semen itu adalah adalah doa sepakat. Doa sepakat adalah semen dan pagar untuk keluarga kita. Sebab Doa Sepakat, merupakan kesepakatan bahwa kita mengikuti Tuhan, bukan mengikuti kemauan kita sendiri. Seperti Nehemia, yang membuat dia mampu menghadapi lawannya adalah dia bersepakat dengan kehendak Tuhan atas dirinya….itulah semen Nehemia sehingga dia berdiri kokoh bersama Tuhan menghadapi tantangan berat sekalipun.
(Hanbeng - Lydia)
0 Response to "NEHEMIA (3)"