MENGUCAP SYUKUR DALAM SEMUA KEADAAN
By
sianny
—
Kamis, 08 Agustus 2019
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Mazmur 66:13-14 13. Aku akan masuk ke dalam rumah-Mu dengan membawa korban-korban bakaran, aku akan membayar kepada-Mu nazarku,
14. yang telah diucapkan bibirku, dan dikatakan mulutku pada waktu aku susah.
Ketika manusia sedang ada di dalam masalah, dan memerlukan bantuan dari sesamanya, ia dengan mudahnya berucap, berjanji untuk berbuat suatu hal, jika ada yang mau menolongnya. Dan ketika ada yang menolongnya, maka ia akan dengan sesegera mungkin mengucapkan beribu ribu terima kasih kepada yang menolongnya dengan sikap yang sangat menghargai penolongnya, bahkan mulutnya bisa juga berkata bahwa ia tidak akan pernah lupa dengan kebaikan penolongnya itu.
Dalam hubungan dengan sesama manusia, secara norma dan etika, hal itu adalah wajib dan memang layak untuk dilakukan.
Dan rupanya, manusia mayoritas punya kecenderungan kuat, hanya bisa berterima kasih secara benar, hanya kepada sesamanya yang bisa dilihat dan dirasa oleh panca indera nya.
Padahal apa yang dilakukan oleh sesamanya itu, hanyalah insidentil dan tidak kontinyu, karena memang sifat dan sikap kebanyakan manusia adalah egosentris dan pembosan.
Coba kita bandingkan, sikap manusia itu dengan sikap Tuhan yang dengan kasih setia Nya yang selalu baru setiap pagi, yang tanganNya selalu terulur dan terbuka untuk menolong dan memberkati umatNya, manusia yang amat dikasihiNya itu.
Berapa juga nilai dari yang diberikan sesama manusia dan berapa nilai yang sudah Tuhan berikan buat umatNya, termasuk diri anda, sejujurnya besar yang mana? Tapi pernahkah anda dengan sesegera, bisa bersyukur buat kebaikan dan kemurahan Tuhan itu?
Misalnya saja, anda bisa sendawa, bisa kentut, bisa BAB dengan lancar (maaf), pernahkah anda berucap : "Puji Tuhan" , "Terima kasih Tuhan " !.
Boro boro ya !., "coba bayang kan" kalau anda tidak bisa melakukankan nya, pasti anda harus "merogoh kocek", bayar ongkos dokter kan ?
Bahkan ada seorang teman, yang ketika susah, sakit, dengan gampang dan berulang kali berucap nazar jika Tuhan menolong nya.
Sudah ditolong, nazar tidak digenapi! Nazar tinggal nazar, sampai dipukul Tuhan pun, berkata tobat, habis itu.... lupa lagi atau "berlagak" lupa?
Manusia pada umumnya memang suka menyepelekan hal yang dipandang kecil, tidak spektakuler dan sudah jadi rutinitas hidupnya, padahal nilainya amat berharga buat hidupnya
Sadarlah wai manusia !
Belajarlah untuk selalu mengucap syukur dalam segala hal, seperti yang firman kebenaran ajarkan !
Jika anda beribadah setiap hari, dalam persekutuan pribadi mu dengan Tuhan ( jika anda rajin, karena biasanya malas kan ?), tidak bisakah anda mem bawa korban pujian , dengan hati yang tulus dan rela untuk menyenang kan hati Tuhan, bukan bawa korban bakaran (jangan-jangan, seandainya masih ada penebusan dosa dengan mempersembahkan korban bakaran, nanti akan anda perhitung kan pengeluaran anda buat Tuhan itu, soal nya, banyak dari anda yang pelit!, padahal apa yang ada padamu itu , harus anda sadari bahwa semua nya adalah hak milik Tuhan yang dititipkan kepadamu, untuk anda kelola dan bukankah jika anda mati, apa yang bisa anda bawa? )
Tetap semangat!
(Stephen - Hera)
0 Response to "MENGUCAP SYUKUR DALAM SEMUA KEADAAN"