BERJALAN BERSAMA TUHAN (3)
By
sianny
—
Rabu, 30 Oktober 2019
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Ul 8:2-7, 1 Kor 10:11
Padang gurun Sin adalah salah 1 tempat proses awal Bangsa Israel diuji atau diijinkan Tuhan untuk melihat respon mereka. Disinilah mereka bersungut-sungut bagaikan duri yang tajam (sesuai arti nama Sin) terhadap :
- Makanan dan minuman,
- Nasib buruk yang menimpa mereka di padang gurun dimana harapan dan kenyataan berbeda. Hal ini mereka bandingkan dengan masa lalu sewaktu di mesir.
- Pemimpin yang tidak sesuai keinginan mereka. Padahal mereka baru saja melewati Elim, dipuaskan dengan air sedap dan buah kurma yang menyehatkan, dilindungi dengan 70 pohon-pohon yang rindang yang memberi kelegaan.
Seharusnya kalau mereka berpikir positif serta taat mengikuti jalan-jalan Tuhan, pastilah mereka mensyukuri smua itu, sebab :
1.Padang gurun tempat eksklusif hanya antara Tuhan dan Bangsa Israel atau hubungan Bapa dan anak.
2.Ini adalah musim yang baru untuk melihat karya dan keajaiban yang berbeda dengan sebelumnya.
3.Disini mereka dilatih mentalnya yaitu dari mental budak menjadi mental prajurit dan dilatih strategi-strategi berperang melawan musuh.
Hal yang sama, yang mungkin kita alami juga dalam keluarga atau pernikahan bahwa kita sedang dibawa Tuhan ke padang gurun Sin, kita mengeluh tentang :
- Beratnya beban hidup dalam keluarga.
- Baru tau sifat asli pasangan kita lalu menyesal dan kemudian membandingkan dengan mantan-mantan pacar sebelumnya atau membandingkan dgn hidup sewaktu single.
- Harapan dan kenyataan berbeda jauh dimana tidak seindah warna aslinya, dll.
Lalu apakah kita terus mengeluh, bersungut-sungut, menyalahkan semua itu ? Tentunya tidak, mari kita bersyukur dan berubah cara pandang kita ketika kita berada di Padang gurun, yaitu :
- Berpikirlah bahwa kita tidak didesign untuk hidup dipadang gurun tetapi kita hanya numpang lewat dipadang gurun.
- Ada hal-hal yang baik yang akan saya temukan ketika dipadang gurun, yaitu : Menjadi lebih dewasa, berhikmat, melihat sumber mata air baru dipadang gurun.
- Bapa merindukan privatisasi antara kita dengan DIA. Ini adalah waktu eksklusif yang BAPA sengaja lakukan hanya untuk pribadi dan keluarga kita.
Doa : Kami bersyukur kalau saat ini Tuhan ijinkan kami berada di Padang gurun ataupun sudah melewatinya. Kami tau selalu ada maksud Tuhan yang baik dan mulia utk keluarga kami. Ampuni atas ketidak mengertian kami dan ego kami yang tidak taat kepadaMu.
Celikkan mata rohani kami untuk bisa melihat seperti Engkau melihat. Tidak membandingkan atau melihat kebelakang melainkan memilih maju dan melangkah menatap kedepan.
Tuhan memberkati
(Elim - Ratna)
0 Response to "BERJALAN BERSAMA TUHAN (3)"