Iklan

KERENDAHAN HATI (3)

Konflik suami isteri terjadi karena masing-masing tidak belajar untuk melepaskan hak dan melihat pasangan lebih utama. 
Filipi 2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. 
Seperti apa yang dilakukan Kristus dalam Filipi 2:7, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Untuk belajar rendah hati butuh proses bukan sesuatu yang instan. Masing-masing harus mau belajar untuk melepaskan hak. Tidak mempertahankan ego demi memuaskan emosi. 
Karena keinginan daging dalam diri seseorang yang dipaksakan pemenuhannya pasti akan mendatangkan konflik. Siapa yang bisa berkata lebih keras akan memenangkan adu argumentasi.

Dengan demikian ketika suami isteri menghindari konflik dengan tidak berani berkata terbuka tentang perasaan, lebih memilih diam daripada malah ribut, 
mereka tidak saling mengasah dan menajamkan tapi sedang saling menumpulkan.

Amsal 27:17  Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.

Kalau kami boleh berbagi, dalam konflik yang terjadi diantara kami, Vita pernah menegur dan membuat saya "malu hati"

Hari itu kami akan pelayanan ke luar kota jam 18.00 dan butuh waktu tempuh 2 jam, kami berencana berangkat lebih awal utk kuliner dulu, kami sepakat jam 14.00 berangkat.
Tapi jelang jam 14.00, Vita belum juga siap2 malah ngurusin jemuran di lantai 2, krn pas hr itu asisten RT tidak masuk.

Saya teriak karena Vita ada di atas, "Fi, udah hampir jam dua !"

Beberapa saat kemudian Vita turun dan bilang ke saya, "Kenapa harus pakai teriak, kamu kan bisa naik ke atas dan liat sy lagi ngapain, mungkin kamu bisa bantu sesuatu" sambungnya.

"Teriak supaya kamu denger, kamu tau kita mau berangkat jam berapa?" jawabku tak mau kalah

"Tapi kan bisa ngomong lebih enak gak usah teriak, sekarang aku mau tanya dan jawab dengan jujur,.... sebelum kamu teriak,  pikiranmu jengkel dan marah ato gak?"

Saya terdiam sejenak dan dia melanjutkan "hayo jujur!"

Dengan agak tersenyum menahan malu (bisa dibayangkan kalau isi hati ketahuan), saya bilang 
"Ya iya lah jengkel, sorry kalo aku jengkel, kan kita udah janjian jam, kamu tau itu, kok belum siap2" jawab sy lebih lunak sambil menahan senyum krn malu ketahuan.

Dari konflik kecil itu saya menulis quotes karena kalau mau jujur
"Sesungguhnya konflik suami isteri sudah terjadi jauh sebelum kata terucap"

Kita perlu memahami bahwa proses penajaman dalam relasi suami isteri adalah bagian dari membentuk sikap rendah hati di hadapan pasangan.

Berani mengakui kesalahan dengan jujur akan mendewasakan.

Dalam hal ini suami isteri yang bisa bersikap dewasa dan matang dalam emosi, bisa melihat setiap proses kehidupan adalah kesempatan untuk memperbaiki diri.

(Agus - Vita)

0 Response to "KERENDAHAN HATI (3)"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post