MEMAKAI KACAMATA TUHAN

Yeremia 32 : 1 - 9 

Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia dalam tahun yang kesepuluh pemerintahan Zedekia, raja Yehuda; itulah tahun yang kedelapan belas pemerintahan Nebukadnezar. Pada waktu itu tentara raja Babel mengepung Yerusalem, dan nabi Yeremia ditahan di pelataran penjagaan yang ada di istana raja Yehuda. Sebab Zedekia, raja Yehuda, telah menahan dia di sana dengan tuduhan: "Mengapa engkau bernubuat: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyerahkan kota ini ke dalam tangan raja Babel, supaya ia mendudukinya; Zedekia, raja Yehuda, tidak akan luput dari tangan orang Kasdim, melainkan pasti akan diserahkan ke dalam tangan raja Babel, sehingga ia berbicara dengan dia mulut sama mulut dan melihat dia mata sama mata; Zedekia akan dibawanya ke Babel dan di sanalah ia akan tinggal, sampai Aku memperhatikannya, demikianlah firman TUHAN. Apabila kamu berperang melawan orang Kasdim itu, kamu tidak akan beruntung!"

Berkatalah Yeremia: "Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: “Sesungguhnya, Hanameel, anak Salum, pamanmu, akan datang kepadamu dengan usul: Belilah ladangku yang di Anatot itu, sebab engkaulah yang mempunyai hak tebus untuk membelinya.”

Kemudian, sesuai dengan firman TUHAN, datanglah Hanameel, anak pamanku, kepadaku di pelataran penjagaan, dan mengusulkan kepadaku: Belilah ladangku yang di Anatot di daerah Benyamin itu, sebab engkaulah yang mempunyai hak milik dan hak tebus; belilah itu! Maka tahulah aku, bahwa itu adalah firman TUHAN. Jadi aku membeli ladang yang di Anatot itu dari Hanameel, anak pamanku, dan menimbang uang baginya: tujuh belas syikal perak.

Nabi Yeremia hidup di penghujung runtuhnya Kerajaan Yehuda. Pada masa hidupnya, raja-raja terakhir Yehuda adalah raja-raja yang jahat, termasuk Zedekia. Zedekia merupakan raja terakhir Kerajaan Yehuda dari Dinasti Daud. Sebagai informasi, Daud menjadi Raja pertama kali di Yehuda tahun 1000 BC ( sebelum Masehi ) sampai Runtuhnya Kerajaan Yehuda di tangan Zedekia tahun 586 BC. Dinasti Daud berumur sekitar 414 tahun lebih. Termasuk dinasti yang panjang dalam sejarah. Kisah ini terjadi pada tahun ke 10 pemerintahan Raja Zedekia, atau 1 tahun sebelum runtuhnya Kerajaan Yehuda. Artinya benar-benar di penghujung jatuh Kerajaan Yehuda karena Zedekia jadi raja hanya 11 tahun. 

Saat itu Yerusalem dikepung tentara Babel, sementara semua negeri Yehuda sudah diduduki oleh Kerajaan Babel. Di tengah ancaman keruntuhan itu, Yeremia ditahan/dipenjara di pelataran istana, karena Yeremia menyerukan pesan Tuhan yang sepertinya bertentangan dengan kehendak suara mayoritas, yang berkehendak melawan Babel habis-habisan. Yeremia menyerukan agar Yehuda tidak melawan Babel, karena Tuhan sedang memakai Nebukadnezar Raja Babel untuk menghukum negeri-negeri penyembah berhala. Sementara dari kaca mata bangsa Yehuda, Babel adalah penjajah yang harus diusir. Bangsa Babel dianggap bangsa asing, Yehuda lebih memilih bersekutu dengan Imperium Mesir, yang punya kedekatan budaya. Jadi ibaratnya, suara Yeremia hanya 1 suara sudah pasti kalah dengan suara mayoritas, maka Yeremia ditangkap dan ditahan. 

Pada masa itu selain Kerajaan Babel yang berkembang pesat dan membesar dengan fantastis, Mesir adalah Imperium Raksasa. Kerajaan Yehuda cenderung bersekutu dengan Imperium Mesir. Karena bagaimanapun juga cikal bakal bangsa Israel pernah hidup di Mesir selama ratusan tahun. Dalam kaca mata Kerajaan Yehuda, Mesir masih dianggap sebagai sekutu dalam sebuah kawasan. Paling tidak dengan Imperium Mesir, interaksi hubungan kedua bangsa masih ada. Ada ikatan batin, budaya dan ekonomi. Sedangkan Babel, adalah negeri yang jauh di Mesopotamia, yang sangat sedikit berinteraksi 

Di tengah suasana itu, Firman Tuhan datang dan menyuruh Yeremia membeli ladang saudaranya di Anatot. Sesuatu yang aneh luar biasa. Membeli ladang di tengah ancaman runtuh nya sebuah Kerajaan yang pasti terjadi. Ini pasti rugi besar, sebab Babel pasti akan menguasai Yehuda, jadi masa depan ladang di Anatot itu pasti tidak jelas, mustahil ladang itu dijual kembali. Tuhan menyuruh Yeremia melakukan sesuatu yang sepertinya sangat merugikan karena situasi, kondisi, dan segala sesuatu saat itu tidak mendukung. Akankah kerajaan Yehuda bangkit lagi ? Kalau bangkit lagi kapan waktunya ? Siapa yang akan jadi raja kelak ? Apakah ladang itu bisa diklaim nantinya dan dijual lagi ? 

Yang mengejutkan adalah Yeremia tetap membeli ladang itu…. Yeremia memang terkenal dengan sebutan nabi yang menderita. Caranya menyampaikan pesan Tuhan unik, dan sering kali memakai alat peraga yang tidak lazim. 

Yeremia hanya melihat perintah Tuhan itu bukan dari sudut pandangnya, tapi dia menanggalkan kaca matanya dan memakai kaca mata Tuhan. Yeremia coba melihat peristiwa pembelian ladang ini dari sudut pandang Tuhan. Karena itu, Nabi Yeremia harus menanggalkan kaca mata pribadinya dan memakai kaca mata Tuhan. 

Dalam situasi itu, memang diperlukan kaca Tuhan. Sebab kalau melihat keadaan, rasanya tidak mungkin ladang itu bisa diperjual belikan lagi. Yeremia perlu memakai kaca mata sehingga dapat melihat dari sudut pandang Tuhan. Memakai kaca mata Tuhan memerlukan iman dan percaya terhadap apa yang dilihat. Inilah kunci yaitu jika melihat dari kaca mata Tuhan, diperlukan iman dan percaya. 

Jawaban Tuhan justru datang setelah Yeremia membeli ladang. Iman dan percaya Yeremia lulus dalam ujian ketika percaya kepada Firman Tuhan dan melakukan, walaupun situasi tidak memungkinkan. 

Yeremia 42 : 43 44 Sebab beginilah firman TUHAN: “Seperti Aku mendatangkan kepada bangsa ini segenap malapetaka yang hebat ini, demikianlah Aku mendatangkan ke atas mereka keberuntungan yang Kujanjikan kepada mereka. Orang akan membeli ladang lagi di negeri ini yang kamu katakan: Itu adalah tempat tandus tanpa manusia dan hewan; itu telah diserahkan ke dalam tangan orang-orang Kasdim!mOrang akan membeli ladang-ladang dengan perak, menulis surat pembelian, memeteraikannya dan memanggil saksi-saksi di daerah Benyamin, di sekitar Yerusalem, di kota-kota Yehuda, di kota-kota Pegunungan, di kota-kota Daerah Bukit dan di kota-kota Tanah Negeb. Sebab Aku akan memulihkan keadaan mereka, demikianlah firman TUHAN.

Woooowwww……ternyata Tuhan akan memulihkan keadaan Yehuda di masa depan. Runtuhnya Kerajaan Yehuda karena akibat bangsa Yehuda sudah meninggalkan Tuhan. Maka sesuai Firman Tuhan, Bangsa itu akan tercerai berai karena dosa penyembahan berhala. Tapi jika bangsa itu bertobat, maka Yehuda akan dipulihkan, karena Tuhan selalu ingat akan Janji Nya dengan Daud bahwa dari keturunan Daud akan lahir Raja Segala raja yaitu Tuhan Yesus. 

Dalam sejarah, 70 tahun setelah Kerajaan Yehuda runtuh dan orang-orangnya dibuang ke babel, bangsa Yehuda kembali dari pembuangan….saat itulah janji Tuhan itu terwujud. 

Pasangan suami istri memerlukan memakai sudut pandang Tuhan terhadap setiap masalah. Kita harus memakai sudut pandang atau lebih mudah memakai istilah kaca mata Tuhan melihat istri/suami, anak-anak, keadaan ekonomi, pekerjaan, bisnis dan lain sebagai. Jika kita sudah memakai kaca mata itu, diperlukan iman bahwa hal-hal baik itu terjadi. 

Seperti Nabi Yeremia yang melihat pembelian ladang di anatot dengan sudut pandang Tuhan yaitu Tuhan akan memulihkan Yehuda, dan akan terjadi jual beli ladang kembali pada saat pemulihan itu, Yeremia memerlukan iman dan percaya. Sebab tanpa iman dan percaya sulit mempercayai sudut pandang Tuhan terjadi. 

Dalam rumah tangga dan pernikahan kita, pertama-tama pakailah sudut padang Tuhan terhadap pasangan, anak, pekerjaan, bisnis, pelayanan, hubungan dan lainnya. Dengan kaca mata Tuhan maka kita bisa melihat rencana Tuhan yang indah, yang berbeda dengan sudut pandang kita. Namun jika tidak memakai iman dan percaya, maka pasti timbul ketidak percayaan dan gagal/tertundanya rencana Tuhan yang indah. Jangan melihat situasi dan keadaan hari ini yang sepertinya tidak mungkin bisa terjadi. Pakailah kaca mata Tuhan, percaya dan imani saja.

(Hanbeng - Lydia)

Tweet