KUTUK EMPAT TURUNAN
By
sianny
—
Kamis, 05 Desember 2019
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Kel 20:5
Keluaran 20:5 (TB) Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
Perkembangan Ilmu genetika yang pesat selama 20 tahun terakhir terjadi karena tersedianya Jaringan Komputer seluas Gudang untuk mengolah data yang luar biasa besarnya dari seorang manusia saja yang setara dengan 12 disk Blue Ray dgn kapasitar 50GB, atau setara dengan 600 GB per manusia. Dengan semakin terkuaknya DNA manusia maka banyak ilmuwan yang juga semakin bisa menerima wahyu Tuhan dalam Alkitab. Salah satu kecocokan antara ilmu genetika dengan alkitab adalah soal kutuk kepada keturunan ketiga dan keempat. Suatu kesalahan yang akan menurun pada generasi kita berikutnya.
Kecocokan tersebut nyata sekali terlihat dalam sub bidang genetika yang disebut sebagai Epigenetics.
Epigenetics mempelajari aktivitas relasi antara gen dengan lingkungan sekitarnya. Epigenetic berfungsi seperti software sementara Gen (ATGC) berfungsi seperti hardware, berbeda dengan komputer. Epigenetik bersifat interaktif, bisa ditulis, dihapus tergantung kondisi sekitarnya.
Epigenetics terbentuk selama perkembangan bayi dari dalam kandungan hingga dewasa, bahkan terus berjalan hingga manusia dipanggil Yang Maha Kuasa. Epigenetics timbul oleh karena biochemical yang terbentuk dalam tubuh kita bertemu dengan gen-gen dalam sel.
Bayi-bayi yang sering dielus dan dipeluk oleh Ibunya akan memiliki tanda (epigenetics) yang berbeda dengan bayi-bayi yang tidak atau kurang dipeluk oleh ibu(atau pengasuh lainnya). Pada saat mereka besar bayi-bayi yang kurang dipeluk akan lebih mudah stress daripada yang sering dipeluk dan dielus.
Hal ini juga terjadi jika misal seorang anak laki-laki yang terpapar oleh laki-laki penyuka sejenis , akan ada tanda pada sel kromosom genetik anak itu yang pada masa besar akan mendorong mereka untuk menyukai sejenis. Jika dibiarkan terus dan si anak laki-laki memiliki keturunan, tanda ini akan tertulis ke DNA bayinya, dan akan terus dilanjutkan ke generasi selanjutnya. Jika faktor lingkungan pencetusnya tidak muncul maka epigenetics untuk si cucu akan berbeda sehingga kelainan orientasi seksualnya juga menjadi normal.
Epigenetics ini bisa menjelaskan sekali bagaimana hubungan antara perbuatan dosa suatu generasi yang akan diturunkan ke generasi berikutnya.
Epigenetics juga mendukung bagaimana pengasuhan/pendidikan yang baik selama masa pertumbuhan bayi hingga dewasa akan melahirkan keturunan yang lebih baik dimasa depan.
Jadi ketika Tuhan membuat aturan di Perjanjian Lama itu bukanlah supaya manusia masuk surga, tetapi supaya kehidupan bangsa Israel waktu itu memiliki harmoni satu sama lain, keturunan mereka akan semakin hari semakin unggul dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain disekitar mereka. Tetapi ketika mereka jauh dari Tuhan dan melakukan banyak hal yang jahat, keturunan bangsa Israel selanjutnya akan menjadi rusak dan semakin jahat.
Sayangnya bangsa Israel tidak mengerti maksud Tuhan sehingga mereka gagal menjadi saksi Tuhan dan penyampai kasih Tuhan kepada bangsa-bangsa lain. Saat ini kita hidup dalam kasih karuniaNya, kita bisa melihat bangsa-bangsa yang telah dipulihkan, mereka semakin hari kuat, semakin bahagia, semakin makmur, yaitu bangsa-bangsa yang saling menghargai kemanusiaan. Tetapi di sisi lain kita masih melihat banyaknya keterbelakangan, kemiskinan, kebencian, kemarahan yang masih ada disekitar kita.
Bagaimana kita bisa menggunakan pengetahuan mengenai genetika ini dalam membangun komunitas yang baru yang sehat dan berkualitas ? Komunitas yang mengasihi
(Jefri - Fani)
0 Response to "KUTUK EMPAT TURUNAN"