Iklan

PIKIRAN : MEDAN PERTEMPURAN

Mat 9:4, Mat 15:19, Roma 1:21-29, 2 Kor 4:4, 2 Kor 10:5, Fil 4:7-8

Ada 3 hal yang mempengaruhi perkembangan genetika (gen dan epigenetics)  pada janin, makanan yang dimakan oleh si ibu hamil, lingkungan sekitar (panas, dingin, ac, asap, polusi, suara dsbnya), dan kondisi pikiran/kejiwaan dari si ibu yang dipengaruhi oleh budaya sekitarnya. 
Dalam penelitian terbaru, terbukti bahwa zat pewarna makanan merusak gen dalam sel tubuh manusia dan kerusakan ini juga akan diturunkan kepada generasi berikutnya. Makanya Bangsa Israel mendapatkan perintah untuk mengolah makanan dengan sehat dan sealami mungkin. 
Bangsa Israel juga mendapatkan perintah untuk membangun bangsa ditanah kanaan, tempat yang baru, bersih dan subur, bebas dari budaya lama di Mesir, bebas dari tempat hidup mereka dalam kamp perbudakan, yang lebih kotor dan tidak punya akses atas tanah seluas di tanah kanaan.
Yang terpenting adalah pikiran, karena dari hati timbul segala pikiran jahat, demikianlah penjelasan Yesus dari mana segala sumber kejahatan kita. 
Gen manusia bersifat kaku, sulit dirubah dan perlu beberapa generasi untuk berubah, tetapi epigenetics bisa berubah meskipun tidak mudah. Epigenetics berhubungan secara interaktif dengan faktor lingkungan disekitarnya (makanan, lingkungan, Kondisi pikiran), artinya Epigenetics akan berubah ketika pikiran/makanan kita berubah arah.

Yesus sebagai Alfa dan Omega, sumber segala ciptaan jelas lebih tahu dari kita. Bertobat atau metanoia adalah berubah arah, yang dulu menghadap timur sekarng menghadap ke barat. Bertobat bukanlah tidak berbuat dosa, tetapi bertobat artinya mengubah arah hidup dan pikiran kita. Dalam Roma pasal 1 kita melihat urutannya, ketika arah kita bukan kepada Allah (ay 21/28- tidak memuliakan Dia/ mengucap syukur / mengakui) maka pikiran manusia menjadi sia/bodoh/gelap/pikiran yang terkutuk sehingga mereka melakukan yang tidak pantas. 
Kita hanya melihat buah diujungnya saja, kita menghakimi orang karena dosa-dosa yang mereka perbuat, tetapi tidak pernah membantu mereka untuk memutar arah hidup mereka. 
Metanioa/perubahan arah hidup adalah pekerjaan supranatural dari Roh Kudus, kita hanya bisa berdoa dan membawa hidup dan pikiran kita kepada Tuhan sang pencipta kita. 

Banyak kesaksian bagaimana orang yang Lahir baru mengalami mujizat, yang sakit disembuhkan, yang stress dipulihkan, yang punya dosa-dosa seksual tiba-tiba dorongan tersebut hilang, yang suka sesama sejenis mendadak suka lawan jenis dsbnya. Kita bisa melihat bahwa Tuhan mampu mereset Gen/Epigenetics kita dan membuat kita menjadi manusia yang lebih baik. 
Meskipun demikian dalam perjalanan kita bersama Tuhan masih banyak pertempuran-pertempuran dalam pikiran kita yang harus kita taklukan pada pikiran Kristus. (Fil 4:7-8).

Demikian juga ketika kita berbicara dengan anak-anak kita, segala pikiran kita dan tindak tanduk kita, akan mengisi pikiran anak-anak kita. Epigenetics anak-anak akan merekam siapa kita, apa yang kita katakan, sikap kita ketika menghadapi masalah/dosa/kesulitan dan sebagainya. Pada saat mereka besar nanti semua itu akan menjadi bahan dasar bagi mereka untuk kehidupan mereka. Jika kita menabur hal yang salah/tidak tepat dalam pikiran mereka, maka kita akan membuat anak-anak kita tinggal dalam pikiran yang bodoh yang akan menghambat perkembangan mereka.
Bagaimana kita bisa mengkontrol pikiran kita supaya bisa selalu terarah pada Tuhan ? 

(Jefri - Fani)

0 Response to "PIKIRAN : MEDAN PERTEMPURAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post