THE GENETICS OF SIN (POHON YANG JELEK DAN BAIK)

Mat 7:15-19

The Genetics of Sin-Pohon yg jelek dan baik

Artis Agnez Mo menggemparkan Indonesia dengan wawancara soal Darah Indonesia yang melebar ke berbagai topik, salah satu topik yang menarik adalah dari mana saja orang terkenal Indonesia berasal secara genetika. 

Salah satu tokoh terkenal seperti Najwa Shihab ternyata hanya memiliki 3% darah arab asli jauh banget dari konsep dirinya yang merasa Arab Indonesia. 

Ilmu mengenai genetika belum berusia 100 tahun dan masih terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi, tetapi penemuan mutakhir dibidang genetika membuat banyak para ilmuwan yang atheis berbalik menjadi percaya akan adanya Yang Maha Kuasa yang menciptakan Alam semesta terutama umat manusia didalamnya.

Dalam bacaan kali ini, Tuhan Yesus memperingatkan akan pengajaran nabi-nabi palsu. 

Yesus memberi tips membedakan nabi palsu seperti membedakan Pohon yang jelek dan baik.

Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. ay 17.

Manusia jaman now pastilah sulit memahami ayat ini karena tidak bergelut setiap hari dengan dunia pertanian, tetapi pada masa Yesus berbicara, mayoritas hidup dari pertanian dan pastilah para pendengar paham sekali dengan maksud dari pengajaran tersebut. 

Dalam satu pekarangan katakanlah ada 3 pohon alpukat/mangga dan ditanam dari biji yang berasal dari satu pohon indukan yang sama, setelah masuk masa berbuahnya, maka ketiga pohon tersebut akan menghasilkan buah dengan cita rasa yang berbeda satu sama lain dan berbeda dengan pohon induknya. Ketika bijinya ditanam didaerah yang berbeda iklim dan kondisi tanahnya, maka hasilnya juga akan berbeda-beda lagi sesuai kondisi lingkungannya.

Jika kondisi tanahnya tidak mendukung, maka buah yang dihasilkan juga tidak dapat dinikmati karena secara penampilan juga jelek dan rasanya tidak nikmat.

Pada masa pertumbuhan kita tidak membedakan pohon yang akan menghasilkan buah yang bagus dan dapat dinikmati dengan pohon yang menghasilkan buah yang jelek(tidak dapat kita nikmati), karena secara penampilan sama. Namanya juga sama-sama pohon, yah bentuknya yah sama. Tentu bagi yang sudah berpengalaman bisa membedakan mana pohon yang sehat dan tidak. 

Semua ini terjadi karena ada namanya mutasi genetika, genetika suatu mahluk hidup mengalami perubahan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan/tantangan yang dihadapinya. 

Ketika ada pohon sejenis disekitarnya maka juga akan terjadi perkawinan silang yang secara otomatis menghasilkan perubahan genetik secara perkawainan. 

Alam mutasi genetika, akan ada bibit yang menjadi lebih baik dan akan ada bibit yang menjadi lebih jelek. Seleksi alamlah yang akan menentukan mana pohon yang akan terus berkembang dan bertumbuh dan mana yang akan ditebang.

Demikian juga manusia, seperti Pohon, kehidupannya berakar pada kehidupan orang tuanya, nenek moyang, serta lingkungannya bertumbuh. Cara berpikirnya terbentuk dan tercetak dalam genetikanya dalam DNAnya jauh sebelum mereka dewasa. Cara pikir yang salah akan menghasilkan cara hidup yang salah, mungkin awalnya kelihatannya sama saja, tetapi pada akhirnya akan menghasilkan buah yang jelek. 

Manusia diciptakan sempurna, segambar dan serupa dengan Allah, tetapi genetika manusia telah rusak dengan genetika dosa yang telah ditanam oleh Iblis, pada saat kejatuhan manusia dalam dosa. 

DNA yang rusak ini diturunkan dari Adam dan Hawa ke generasi berikutnya, mutasi genetik ini melahirkan buah (keturunan ) yang jahat, sehingga di kitab Kejadian, kita melihat bagaimana Tuhan menghapuskan manusia dari bumi (zaman nuh). Sepanjang perjanjian lama, kita melihat bagaiaman Tuhan mengintervensi segala kecenderungan DNA yang jahat ini dan menghilangkan dari muka bumi, tetapi semuanya bermuara pada kedatangan Yesus sebagai pembawa Gen DNA asli.

Pertarungan antara DNA yg baik dan jelek masih terus berlangsung sampai sekarang, keluarga memiliki peran yang sentral dalam pertarungan ini, karena generasi-generasi yang baru dilahirkan dari keluarga-keluarga sudah dipulihkan akan memiliki DNA baru yang lebih baik daripada generasi pendahulunya.

Darah Yesus memang menghapuskan Segala Dosa Manusia, tetapi Darah Yesus juga mengubah Darah Manusia menjadi lebih baik.

(Jefri - Fani)

Tweet