MERPATI – BURUNG YANG SETIA
By
sianny
—
Selasa, 28 Januari 2020
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Burung Merpati setia dalam menjalankan tugasnya sampai akhir. Jika pemilik merpati melepaskannya untuk mengantar surat, ia berani menantang pancaran sinar matahari. Ia menembus jarak siang dan malam berhadapan dengan terpaan angin, hujan, petir dan kilat. Ia terbang tinggi karena menghindari bidikan para pemburu. Ia sangat berhati-hati ketika turun untuk mematuk biji gandum yang bertebaran karena khawatir terjebak oleh jaring yang akan menghalangi perjalanannya atau mematahkan salah satu sayapnya, hingga ia tidak bisa mengantarkan surat.
Ketika sudah mengantarkan surat, ia kepakkan kedua sayapnya di menara untuk memakan apa saja yang ada. Dia bekerja hanya kepada pemiliknya tidak pernah mendua, apalagi berkhianat. Merpati hanya mengabdi kepada satu pemilik.
Selain itu merpati adalah burung yang setia terhadap pasangannya. Berbeda dengan beberapa hewan ataupun burung yang berganti-ganti pasangan untuk berkembang biak, merpati adalah burung yang setia terhadap pasangannya. Pasangan burung merpati biasanya satu untuk seumur hidupnya. Itulah alasan mengapa merpati kerap dijadikan sebagai lambang kesetiaan dalam hubungan.
Apakah kita telah hidup setia dalam menjalankan tugas dan pelayanan kita ? Tuhan menghendaki setiap umat-Nya melayani dengan baik dan setia.
Dia bangga dengan umat-Nya yang setia : “Maka kata tuannya itu kepadanya : Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu” (Mat 25:21).
Dan, kesetiaan kita juga harus ditunjukan dalam hubungan pernikahan, dengan suami atau isteri kita. Jika kita mulai menurun dalam kesetiaan kita kepada pasangan. Ingatlah burung Merpati. Firman-Nya berkata : “Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, malainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Mat 19:5-6)
(Soendoro - Imelda)
0 Response to "MERPATI – BURUNG YANG SETIA"