LOVE AND FORGIVENESS (3)
By
sianny
—
Kamis, 13 Februari 2020
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Yonatan Dan Absalom
Setelah membandingkan Love and Forgiveness dalam Hidup Saul dan Daud maka kami tertarik untuk membandingan anak Mereka Yonatan dan Absalom.
Yonatan adalah seorang Pahlawan Allah yang gagah perkasa, tercatat dalam 1 Samuel 14:1-23 bagaimana Yonatan hanya berdua dengan bujang pembawa senjatanya, mendatangi perkemahan tentara Filistin, padahal ketika itu seluruh orang Israel ketakutan dan tercerai-berai. Kita mungkin menganggapnya sebagai tindakan bunuh diri. Tapi dengan pertolongan Tuhan Mujizat Terjadi dan Yonatan berhasil mengalahkan seluruh orang Filistin.
Yonatan juga mengerti bagaimana pentingannya perkenanan Tuhan termasuk dalam memilih Raja Israel. Dia melihat bagaimana sebelumnya Allah memilih dan menyertai Ayahnya Saul menjadi Raja Israel. Dan ketika Ayahnya bersalah, Yonatan tidak membabi buta membelanya. Baginya kebenaran tetaplah kebenaran bukan tergantung siapa yang melakukannya.
Yonatan tidak membela ayahnya saat salah. Dia juga bisa melihat bagaimana Allah telah memilih Daud untuk menjadi pengganti Saul Ayahnya untuk menjadi Raja Israel berikutnya. 1 Samuel 20:13b TUHAN kiranya menyertai engkau, seperti Ia menyertai ayahku dahulu.
Meskipun Yonatan adalah Putera mahkota Saul, artinya Yonatanlah yang berpotensi dan telah disiapkan Saul untuk menjadi Raja Israel berikutnya, dia memilih mengasihi Daud, seperti dia mengasihi dirinya sendiri. Yonathan tetap tunduk dan mendukung Daud sepenuhnya saat Daud menjadi Raja.
Hal yang membuat Saul sangat marah karena Yonatan tidak pernah tertarik dengan jabatan Raja, jika memang Allah tidak memilihnya.
Yonatan lebih memegang apa yang menjadi kehendak Allah.
1 Samuel 20:30-31 Lalu bangkitlah amarah Saul kepada Yonatan, katanya kepadanya: "Anak sundal yang kurang ajar! Bukankah aku tahu, bahwa engkau telah memilih pihak anak Isai dan itu noda bagi kau sendiri dan bagi perut ibumu? Sebab sesungguhnya selama anak Isai itu hidup di muka bumi, engkau dan kerajaanmu tidak akan kokoh. Dan sekarang suruhlah orang memanggil dan membawa dia kepadaku, sebab ia harus mati."
Hal yang membuat Saul sangat marah karena Yonatan tidak pernah tertarik dengan jabatan Raja, jika memang Allah tidak memilihnya.
Yonatan lebih memegang apa yang menjadi kehendak Allah.
1 Samuel 20:30-31 Lalu bangkitlah amarah Saul kepada Yonatan, katanya kepadanya: "Anak sundal yang kurang ajar! Bukankah aku tahu, bahwa engkau telah memilih pihak anak Isai dan itu noda bagi kau sendiri dan bagi perut ibumu? Sebab sesungguhnya selama anak Isai itu hidup di muka bumi, engkau dan kerajaanmu tidak akan kokoh. Dan sekarang suruhlah orang memanggil dan membawa dia kepadaku, sebab ia harus mati."
Yonatan tetap mengasihi Daud dan hanya meminta Daud untuk mengingat dia dan keturunannya, jika kelak Daud telah menjadi raja.(1 Samuel 20:15)
Sementara Absalom, anak Daud memilih mendendam dan tidak mau mengampuni.
Absalom membunuh Amnon; yang adalah putera mahkota Israel, karena telah memperkosa tamar, adik Absalom.
Selain mendendam, Absalom juga berambisi untuk menjadi Raja.
Bahkan Kepahitannya dan ambisinya menjadi raja menjalar juga hingga ke Daud, Ayahnya dan terbukti, akhirnya ia memberontak, untuk mengkudeta jabatan Raja dari Daud.
Absalom membunuh Amnon; yang adalah putera mahkota Israel, karena telah memperkosa tamar, adik Absalom.
Selain mendendam, Absalom juga berambisi untuk menjadi Raja.
Bahkan Kepahitannya dan ambisinya menjadi raja menjalar juga hingga ke Daud, Ayahnya dan terbukti, akhirnya ia memberontak, untuk mengkudeta jabatan Raja dari Daud.
Sungguh bertolak belakang apa yang dipilih Yonatan dan Absalom tentang Love and Forgiveness.
Demikian juga dengan kita. Setiap kita selalu punya pilihan dalam hidup kita tentang Love and Forgiveness .
Apakah kita tetap memilih Love Seperti Yonatan sekalipun itu merugikan kedudukan kita?.
Atau kita memilih tidak mau mengampuni/ Forgiveness dan membiarkan diri kita terbakar dendam dan haus kekuasaan seperti Absalom?.
Apakah kita tetap memilih Love Seperti Yonatan sekalipun itu merugikan kedudukan kita?.
Atau kita memilih tidak mau mengampuni/ Forgiveness dan membiarkan diri kita terbakar dendam dan haus kekuasaan seperti Absalom?.
Seperti namanya ”For” - “Give” pengampunan memang dimaksudkan untuk selalu diberikan.
Forgive adalah pemberian yang ketika kita berikan kepada orang lain sekalipun orang itu telah berbuat kesalahan besar yang menyakitkan.
Efek Forgive sebenarnya malah menguntungkan diri kita sendiri. Karena ketika kita melepaskan pengampunan kepada orang lain, artinya kita juga melepaskan dari belenggu yang mengikat diri kita sendiri; bebas dari amarah, dendam, kepahitan dan tergantikan dengan kelegaan, sukacita, plong deh ..bebas dari beban yang berat.
Forgive adalah pemberian yang ketika kita berikan kepada orang lain sekalipun orang itu telah berbuat kesalahan besar yang menyakitkan.
Efek Forgive sebenarnya malah menguntungkan diri kita sendiri. Karena ketika kita melepaskan pengampunan kepada orang lain, artinya kita juga melepaskan dari belenggu yang mengikat diri kita sendiri; bebas dari amarah, dendam, kepahitan dan tergantikan dengan kelegaan, sukacita, plong deh ..bebas dari beban yang berat.
Standar Yonatan dalam mengasihi Daud adalah “seperti mengasihi dirinya sendiri”.
Standar ini yang harusnya kita gunakan terutama dalam mengasihi pasangan kita , yang telah menjadi 1 daging dengan kita.
Standar ini yang harusnya kita gunakan terutama dalam mengasihi pasangan kita , yang telah menjadi 1 daging dengan kita.
Akhirnya kita bisa memilih, seperti Yonatan yang mati sebagai Pahlawan atau Absalom mati sebagai pengkhianat yang tergantung di atas pohon terbatim dan mayatnya dibuang orang disebuah lobang di hutan. (2 Samuel 18:1-18).
Keputusan untuk mencintai dan mengampuni hari ini bisa menjadi catatan sejarah bagaimana kita akan dikenang kelak.
Karena itu buatlah pilihan yang baik hari ini.
Jika dunia memilih mata ganti mata dan gigi ganti gigi, sebagai orang Kristen kita di ajarkan untuk memilih tetap mengasihi dan mengampuni.
Jika dunia memilih mata ganti mata dan gigi ganti gigi, sebagai orang Kristen kita di ajarkan untuk memilih tetap mengasihi dan mengampuni.
Do Better, Do Differently as Christian, with Love and forgiveness.
Tuhan Yesus Memberkati
(Terry - Ciska)
0 Response to "LOVE AND FORGIVENESS (3)"