BAHAGIA DAN KEKUDUSAN

1 Petrus 1:13-21

Pada saat kita harus membuat keputusan mengenai bagaimana kita harus bertindak atau bagaimana kita harus menjalani hidup, maka kita harus ingat bahwa perintah Allah bukan "Bersenang-senanglah", melainkan "Jadilah kudus". 

Kebahagiaan berasal dari hidup yang kudus dan menghormati Allah

Firman Tuhan dalam 1 Petrus 1:15-16, menegaskan:

15. tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, 

16. sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

Kita sebagai pasangan  yang disebut “KAMU”, telah dipanggil hanya oleh karena ‘Kasih Karunia-Nya’ saja dan bukan sedikitpun ada sumbangsih/kontribusi kita dalam kehidupan ini.

DIA menghendaki setiap kita menjadi ‘kudus’ dalam segala apa yang kita ‘pikirkan, perkatakan dan perbuatan’, baik kepada pasangan kita, anak-anak kita demikian juga bagi saudara-saudara kita, teman dan sahabat kita.

Pengertian ‘kudusan’ sering kita artikan terlalu jauh yaitu bila kita berdosa karena: bohong, curang, korupsi, berselingkuh, irihati, dendam dan membunuh.

Kerapkali tanpa sadar maupun penuh kesadaran kita masih bertindak menyakiti, melukai, mengecewakan dengan kata-kata kasar dan meremehkan sekeliling kita termasuk pasangan dan keluarga kita.

Ada baiknya setiap kita memulai merenungkan serta introspeksi diri dengan sebuah pertanyaan sederhana namun sangat powerful, yaitu: “Sudahkah hidupku ada dalam kekudusan?”.

“Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus”. 

(1 Tesalonika 4:7)

Allah memanggil kita juga bukan untuk membuat kita sedih, sengsara tetapi DIA memanggil setiap kita juga pernikahan kita untuk “BAHAGIA”.

Kebahagiaan adalah tujuan kita namun perlu tindakan awal yang mendasar yaitu hidup dalam ‘KEKUDUSAN’. Itulah petunjuk langkah-langkah kita ditahun ini dan waktu seterusnya.

Hidup dengan tema: “Do better, do differently as a Christian”.

Be success in HIS way,

(Roy - Lois)

Tweet