PERGUNAKAN WAKTU UNTUK MENGEJAR HAL HAL SURGAWI
By
sianny
—
Kamis, 19 Maret 2020
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar; barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. (1 Yohanes 3 : 7 – 8)
Apakah diantara kita masih ada yang rajin membaca firman TUHAN? Di era teknologi seperti sekarang, kita semakin dimudahkan untuk membaca firman Tuhan dimana saja. Sedang dalam perjalanan dari rumah menuju kantor, di dalam mobil atau moda tranportasi apa pun kita bisa membaca Alkitab dalam berbagai versi (buku Alkitab, Alkitan dalam Android atau yang sudah kita download di dalam laptop kita).
Dalam hal membaca Alkitab, apakah Anda hanya menjadikannya sebagai rutinitas atau sekadar gengsi biar dilihat orang bahwa Anda adalah orang yang taat dan tekun dalam membaca firman. Membaca firman tidak cukup hanya membacanya saja tanpa kita mau merenungkan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
"Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran." Yohanes 3:19
Firman Tuhan adalah kebenaran, oleh kebenaran firman kita bisa menjalani hidup dengan perbuatan yang benar dan tidak bercela. Selagi kita masih hidup dimuka bumi ini, yang namanya godaan dan ancaman-ancaman agar kita membelok atau menyimpang dari ajaran firman Tuhan selalu ada. Terkadang, kita sudah berusaha untuk berjalan di jalur yang benar tapi tetap saja ada orang lain yang merasa risih dengan keberadaan kita.
Alkitab menegaskan bahwa keberadaan orang percaya bukanlah dari dunia ini, sehingga tidak sepatutnya kita memiliki pola hidup seperti dunia. "...kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu." (Yohanes 15:19); dan karena kita berasal dari kebenaran, maka Tuhan memberikan Roh Kudus untuk menyertai dan menolong kita. Selain itu Tuhan memberikan sebuah amanat bagi orang percaya yaitu supaya menjadi garam dan terang bagi dunia ini.
Mengutip sebuah cerita tentang bagaimana kita menghadapi segala persoalan yang ada dalam kehidupan kita. Ada kalanya kita terkena masalah kecil, tapi kita memandangnya terlalu besar dan merasa bahwa masalah itu sangat sulit diatasi. Padahal, persoalan yang datang hanya persoalan kecil yang kalau kita hadapi dengan tenang dan tidak tergesa-gesa, maka masalah itu akan segera teratasi.
Cerita tentang garam yang rasanya asin, saat kita memasukkan segenggam garam ke dalam gelas berisi air, maka air dalam gelas akan terasa asin, bahkan sangat asin.
Alkitab dengan jelas mengingatkan kita juga agar menjadi garam dan terang bagi dunia. Seperti tertulis dalam Matius 5 : 13 – 16. Ciri hidup orang yang berasal dari kebenaran yaitu hidup dalam ketenangan. Kalau kita berasal dari kebenaran dan hidup dalam kebenaran kita pasti akan tenang dalam menjalani hidup. "Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya." (Yesaya 32:17). Yang membuat orang tidak hidup tenang adalah ketika ia hidup dikuasai oleh dosa sehingga setiap saat selalu timbul rasa bersalah, karena Iblis terus mendakwanya.
Selama kita hidup dalam kebenaran Tuhan pasti akan membela dan memberkati hidup kita. Orang yang berasal dari kebenaran pasti memiliki kerinduan yang besar untuk tinggal dekat Tuhan, sebab ia menyadari bahwa "Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku." (Mazmur 62:2).
Hidup dekat dengan Tuhan pun terkadang masih saja ada godaan dari orang-orang terdekat kita. Beberapa kasus yang mewarnai pemberitaan media massa dan media elektronik belakangan ini adalah banyaknya kasus korupsi dan operasi tangkap tangan yang melibatkan banyak kalangan dari berbagai latar belakang. Pendidikan yang tinggi dan kedekatan dengan Tuhan tidak menjamin seseorang tetap hidup dalam kebenaran.
Ada saja kesempatan yang akhirnya menjerat seseorang terseret dalam arus dan terpengaruh oleh lingkungan.
Gaya hidup dan pengaruh lingkungan bisa menyeret kita ke dalam arus yang sesungguhnya kita tahu bahwa jalan itu adalah bukan jalan Tuhan, akan tetapi karena pengaruh kuat lingkungan tadi kita jadi melupakan apa kata firman Tuhan.
Karena banyaknya godaan dan tuntutan gaya hidup saat ini banyak orang yang menentang firman Tuhan dan membenarkan apa yang menurutnya benar, bukan lagi kebenaran firman. Kesempatan yang diberikan kepada kita untuk datang satu kali seminggu ke rumah Tuhan justru sebaliknya, kita lebih banyak menghabiskan waktu di tempat lain yang membuat kita semakin terhanyut dengan kemewahan dunia dan daya pikat dunia.
Karena itu "...lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik." (Mazmur 84:11). Di mana pun kita berada dan seberat apa pun tantangan, kita akan mampu melewatinya selama kita dekat dengan-Nya.
Selama kita masih tetap bertahan dalam kebenaran firman Tuhan, maka kita akan merasa lebih tenang. Dengan kebenaran yang kita perbuat akan tumbuh iman dan percaya kita bahwa hidup dalam kebenaran firman membuat hidup lebih bermakna. Orang yang berasal dari kebenaran pasti taat melakukan perintah Tuhan dan berbuat apa yang berkenan kepada Tuhan, "dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." (1 Yohanes 3:22). Jaminan bagi orang yang taat melakukan perintah Tuhan dan berbuat apa yang berkenan adalah apa yang diminta dan didoakan pasti dijawab oleh Tuhan! Teman Teman MoU mari terus bersama pasangan kita kejar Kebenaran Firman,Hal Hal Surgawi dalam kehidupan Kita.Semangat.
(Freddy - Eunike)
0 Response to "PERGUNAKAN WAKTU UNTUK MENGEJAR HAL HAL SURGAWI"