DOSA KECONGKAKAN
By
sianny
—
Jumat, 22 Mei 2020
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Daniel 4 : 28 - 37
Semuanya itu terjadi atas raja Nebukadnezar; sebab setelah lewat dua belas bulan, ketika ia sedang berjalan-jalan di atas istana raja di Babel, berkatalah raja: "Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?" Raja belum habis bicara, ketika suatu suara terdengar dari langit: "Kepadamu dinyatakan, ya raja Nebukadnezar, bahwa kerajaan telah beralih dari padamu; engkau akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggalmu akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepadamu akan diberikan makanan rumput seperti kepada lembu; dan demikianlah akan berlaku atasmu sampai tujuh masa berlalu, hingga engkau mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya! “
Pada saat itu juga terlaksanalah perkataan itu atas Nebukadnezar, dan ia dihalau dari antara manusia dan makan rumput seperti lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai rambutnya menjadi panjang seperti bulu burung rajawali dan kukunya seperti kuku burung.
Tetapi setelah lewat waktu yang ditentukan, aku, Nebukadnezar, menengadah ke langit, dan akal budiku kembali lagi kepadaku. Lalu aku memuji Yang Mahatinggi dan membesarkan dan memuliakan Yang Hidup kekal itu, karena kekuasaan-Nya ialah kekuasaan yang kekal dan kerajaan-Nya turun-temurun. Semua penduduk bumi dianggap remeh; Ia berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorangpun yang dapat menolak tangan-Nya dengan berkata kepada-Nya: "Apa yang Kaubuat? " Pada waktu akal budiku kembali kepadaku, kembalilah juga kepadaku kebesaran dan kemuliaanku untuk kemasyhuran kerajaanku. Para menteriku dan para pembesarku menjemput aku lagi; aku dikembalikan kepada kerajaanku, bahkan kemuliaan yang lebih besar dari dahulu diberikan kepadaku. Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak.”
Nebukadnezar, Raja Babel, yang sudah menyapu bersih semua Kerajaan di Kawasan Babilonia kuno sampai ke Tanah Kanaan, dan Mesir, mempunyai kekuasaan dan wilayah yang besar. Kerajaan Babel berkembang menjadi begitu besar di tangan Nebukadnezar. Bahkan sebenarnya Tuhan memakai tangan Nebukadnezar untuk menghukum Kerajaan Yehuda.
Dalam puncak kekuasaannya itu, Nebukadnezar menjadi congkak, angkuh dan sombong. Dia merasa dirinyalah yang hebat dan mampu menguasai begitu besar dan luas kerajaannya. Peringatan Daniel agar dia tidak menyombongkan diri, diabaikan. Padahal peringatan Daniel itu, berdasarkan mimpi Nebukadnezar, yang arti mimpi itu dijabarkan oelh Daniel.
Mimpi Nebukadnezar itu dijabarkan oleh Daniel, bahwa Nebukadnezar akan menyombongkan diri, padahal yang membuat dia mampu berkuasa adalah Allah yang Maha Tinggi. Allah mampu membuat seorang yang kecil, diabaikan, menjadi raja besar. Ketika Nebukadnezar meninggikan diri, dia akan terhalau dari dunia manusia masuk ke dalam dunia binatang di padang rumput, makan makanan rumput, kena embun karena hidup di alam terbuka. Itu akan terjadi 7 tahun, sampai Tuhan mengembalikan kesadarannya.
1 tahun setelah arti mimpi itu dijabarkan oleh Daniel, maka Nebukadnezar memegahkan dirinya, dan terjadilah persis seperti arti mimpi yang dijabarkan Daniel. Nebukadnezar hilang ingatan dan hidup seperti binatang di padang…. Sampai 7 tahun, suatu hari dia melihat ke atas dan tiba-tiba…..kesadarannya kembali pulih. Maka kembalilah dia berkuasa….. Namun sekarang dia menjadi orang yang mengakui kebesaran Tuhan Yang Maha Tinggi. Bahkan dia mengakui bahwa Tuhan Yang Maha Tinggi sanggup merendahkan orang yang congkak seperti dirinya.
Saat ini ketika semua tergoncang, ada orang-orang yang sadar bahwa keadaan ini tidak bisa dikontrol atau diatur oleh siapapun. Kegoncangan saat ini benar-benar tidak bisa diprediksi, membuat banyak hal berubah di luar perhitungan.
Sekian tahun lalu, komunitas sel dibangun untuk menghadapi aniaya, yang membuat orang tidak bisa beribadah raya secara terbuka. Komunitas sel dianggap sebagai jalan untuk tetap beribadah dalam kelompok kecil. Namun kegoncangan sekarang, membuat komunitas sel tidak bisa beribadah secara fisik. Tidak pernah ada orang yang bisa memprediksi hal ini.
Nebukadnezar raja besar dengan begitu banyak orang-orang pandai yang membantunya, tidak berdaya sama sekali ketika Tuhan meruntuhkan kesombongannya. Tidak ada yang bisa menyembuhkan dia selama 7 tahun. Dia pulih hanya karena Tuhan yang memulihkan kesadarannya. Namun peristiwa memalukan terhalau dari dunia manusia, justru membuat Nebukadnezar menjadi pribadi yang berbeda ketika Tuhan pulihkan.
Cerita Nebukadnezar ini membuka pikiran saya pernah bahwa saya sudah menjadi congkak, khususnya dalam pekerjaan saya. Saya merasa bahwa saya mampu setting proyek, mengontrolnya dan mendapatkannya. Saya tidak sadar bahwa saya sudah menjadi congkak, sehingga saya mengalami masalah di sebuah proyek.
Memasuki 2020, ketika PSBB diberlakukan, semua hal yang sedang saya kerjakan, terhenti. Maka tibalah saya pada titik tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya bertanya kepada Tuhan, apa yang harus saya lakukan….kenapa saya ada masalah di proyek itu…..
Dalam situasi yang nyaris melumpuhkan saya, dalam pembacaan Firman setiap hari, tibalah saya membaca Daniel pasal 4 ini. Khususnya ketika saya membaca ayat di bawah ini
Daniel 4 : 17 Titah ini adalah menurut putusan para penjaga dan hal ini menurut perkataan orang-orang kudus, supaya orang-orang yang hidup tahu, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, bahkan orang yang paling kecil sekalipun dapat diangkat-Nya untuk kedudukan itu.
Ayat yang sangat menegur saya adalah “…….bahkan orang yang paling kecil sekalipun dapat diangkat-Nya untuk kedudukan itu.” Jadi kalau Tuhan mengangkat orang paling kecil untuk dapat jadi raja, artinya semua hal juga berasal dari Tuhan. Maka sadarlah saya kalau selama ini saya ada dosa kecongkakan. Saya membereskan hal ini dengan Tuhan…..dan bertobat.
Tidak lama setelah saya melakukan pemberesan ini dengan Tuhan, maka bangkitlah kembali semangat….dan saya mengerjakan hal yang selama ini tidak pernah saya kerjakan….Ini adalah sebuah start awal Tuhan membuka jalan.
Ketika pemberesan itu dilakukan, hujan mulai turun, ke tanah, gunung, lembah, sungai yang kering, tandus dan gersang…… tulang kering yang berserakan disatukan kembali, Tuhan menumbuhkan otot, urat, daging dan dibungkus kulit dan dihembuskan nafas hidup, sehingga menjadi hidup dan menjadi pasukan yang besar…..
Apakah soal proyek bermasalah itu sudah selesai ? Belum. Apakah sudah dapat proyek-proyek lagi ? Belum. Kami menantikan waktunya Tuhan. Waktu adalah rahasia Tuhan yang tidak bisa diselidiki oleh siapapun….Itu yang menjadi salah satu kebesaran Tuhan. Namun….ada hal yang penting bagi saya…yaitu pemberesan kecongkakan. Berkat-berkat pasti Tuhan berikan kemudian.
Saya tidak bisa memungkiri bahwa goncangan, justru membuat saya diluruskan oleh Tuhan. Goncangan yang kami alami justru menata kehidupan kami agar selaras dengan rencana dan kehendak Tuhan.
Bayangkan…..bagaimana paku-paku yang berserakan di dalam sebuah kotak harus disusun rapi…
Paku-paku akan tersusun rapi jika wadahnya digoncang-goncang. Bukan sekali tapi berkali-kali….sampai semua selaras dan tertata sesuai dengan rencanaNya
(Hanbeng - Lydia)
0 Response to "DOSA KECONGKAKAN"