Iklan

PERCAYA SAJA

Yehezkiel 36 : 29 - 36
Aku akan melepaskan kamu dari segala dosa kenajisanmu dan Aku akan menumbuhkan gandum serta memperbanyaknya, dan Aku tidak lagi mendatangkan kelaparan atasmu. 
Aku juga memperbanyak buah pohon-pohonanmu dan hasil ladangmu, supaya kamu jangan lagi menanggung noda kelaparan di tengah bangsa-bangsa. 
Dan kamu akan teringat-ingat kepada kelakuanmu yang jahat dan perbuatan-perbuatanmu yang tidak baik dan kamu akan merasa mual melihat dirimu sendiri karena kesalahan-kesalahanmu dan perbuatan-perbuatanmu yang keji. Bukan karena kamu Aku bertindak, demikianlah firman Tuhan ALLAH, ketahuilah itu. Merasa malulah kamu dan biarlah kamu dipermalukan karena kelakuanmu, hai kaum Israel.
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada hari Aku mentahirkan kamu dari segala kesalahanmu, Aku akan membuat kota-kota didiami lagi dan reruntuhan-reruntuhan akan dibangun kembali.  Tanah yang sudah lama tinggal tandus akan dikerjakan kembali, supaya jangan lagi tetap tandus di hadapan semua orang yang lintas dari padamu.  
Sebaliknya mereka akan berkata: Tanah ini yang sudah lama tinggal tandus menjadi seperti taman Eden dan kota-kota yang sudah runtuh, sunyi sepi dan musnah, sekarang didiami dan menjadi kubu. Dan bangsa-bangsa yang tertinggal, yang ada di sekitarmu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang membangun kembali yang sudah musnah dan menanami kembali yang sudah tandus. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya. 


Yehezkiel adalah nabi besar yang hidup di dalam pembuangan di Babilonia. Dia diangkut ke Babel setelah Raja Yoyakim dikalahkan pasukan Babel. Di pembuangan itu justru Tuhan banyak berfirman melalui Nabi Yehezkiel. Hampir semua Firman Tuhan yang disampaikan adalah teguran keras Tuhan atas dosa Yehuda dan Israel. 

Yehuda melupakan dan tidak mendengarkan Tuhan lagi, mereka sudah tidak mengikuti gaya hidup leluhur mereka yaitu Raja Daud. Mereka mengikuti apa yang menjadi kehendak mereka sendiri sehingga mereka mengalami kekalahan dari Babilonia, bahkan sampai dibuang ke Babel. Ini adalah akibat dosa sehingga kota-kota menjadi runtuh, ladang-ladang berubah tandus dan tidak ditanami. 

Namun di setiap teguran selalu ada janji Tuhan yang akan memulihkan jika terjadi pertobatan. Karena pembuangan itupun hanya sementara. Masa pembuangan itu tidak selama-lamanya. Sementara. Sekitar 70 tahun lama dalam pembuangan, maka setelah itu Bangsa Yehuda akan kembali ke tanah air mereka. Jadi pembuangan itu hanya sementara. 

Dalam masa 70 tahun pembuangan itulah, Firman Tuhan di atas disampaikan Yehezkiel. 

Akibat dosa bangsa Yehuda, mereka mengalami kekeringan, kesulitan, kegoncangan, krisis ekonomi, krisis sosial, dan sebagainya sebagai bangsa yang terjajah Babilonia. Namun ada janji Tuhan, bahwa bangsa Yehuda akan ditahirkan pada saat saat mereka bertobat. 

Kecongkakan / kesombongan, adalah dosa klasik manusia. Peristiwa Taman Eden adalah bukti bahwa manusia mau setara dengan penciptanya. Kesombongan adalah ketika manusia menganggap dirinya paling penting, bisa mengatur dan mengatasi semua persoalan, semua bisa dikendalikan, rencana ciamik bisa diwujudkan sempurna, intinya semua bisa ditentukan oleh diri sendiri.

Akibat kecongkakan saya, maka Firman Tuhan di atas terjadi pada saya. Bisnis pekerjaan saya menjadi seperti kota-kota yang runtuh, sunyi sepi dan musnah, ibarat tanah tandus yang tidak bisa dikerjakan apapun. Apa yang direncanakan dan diharapkan, semua meleset dari perhitungan. Semua rencana tidak sesuai harapan. Pada saat seperti itu, saya pun mengalami kegoncangan iman.

Ada pertanyaan besar, kenapa semua ini terjadi. Sampai di titik saya menemukan jawaban Tuhan dalam Firman Tuhan bahwa saya ada kecongkakan, baru semua terbuka…. Saya baru mengerti bahwa persoalan dalam salah satu proyek, justru Tuhan pakai untuk menyadarkan saya. Tepatnya persoalan itu adalah lecutan cambuk yang menyakitkan, tapi membangunkan kesadaran tentang diri saya sebenarnya…..

Saya hanya bisa bersyukur, karena Tuhan memberi Anugerah dengan memakai persoalan itu untuk menyadarkan saya. Sehingga ketika saya menyelesaikan hal ini di hadapan Tuhan, maka yang berubah bukan situasinya tapi sikap hati dan pola pikirnya.

Hari-hari ini, kami sedang menghadapi tantangan dalam sebuah proyek. Proyek ini sudah saya setting, bahkan menjadi brand tunggal dalam spesifikasi tender. Namun kontraktor pemenang, mau mengubah brand yang sudah disetting. Inilah ujian buat saya setelah pemberesan tadi.

Menghadapi tantangan ini, hanya mengubah pola pikir. Saya hanya percaya bahwa Tuhan yang berdaulat memberi atau tidak memberi. Bagian saya adalah melakukan apa yang bisa dilakukan untuk menghadapi niat perubahan itu. Namun hasilnya saya tidak bisa mengontrolnya. Tuhanlah yang menentukannya. Kuda-kuda dipersiapkan untuk perang, tapi Tuhanlah yang menentukan kemenangan 

Justru sekarang saya merasa lebih ringan karena tidak terbebani niat ingin meraih dengan cara apapun. Sekarang saya menyerahkan dalam tangan Tuhan. Jika Tuhan memberikan anugerah untuk saya mendapatkan proyek itu, itu adalah yang terbaik. Sebaliknya jika Tuhan tidak memberikan proyek itu, saya juga percaya bahwa hidup kami tidak ditentukan oleh proyek itu. Jadi apapun yang akan Tuhan berikan, semua adalah yang terbaik. 

Kami hanya merapatkan barisan dengan berdoa sepakat dan mengucapkan Firman Tuhan yang Tuhan berikan inspirasinya. Dalam doa sepakat kami selalu katakan bahwa kota-kota sunyi sepi, karena runtuh dan menjadi puing-puing, Tuhan bangun kembali menjadi kota yang ramai. Tanah, ladang, gunung, lembah, sungai yang kering, tandus, tidak bisa ditanami, Tuhan sudah turunkan hujan awal, hujan berkat. Sehingga tanah-tanah, ladang-ladang bisa ditanami kembali. Tuhanlah yang memperbanyak hasilnya. Sungai-sungai kembali berbual-bual, sehingga tanah di kiri kananya menjadi taman dan kebun yang menghasilkan. 

Gunung, lembah, kembali menjadi hijau. Semua akan hidup dengan tenteram, tanpa kekurangan apapun….

Tulang-tulang kering yang berserakan, Tuhan sudah satukan kembali…..Tuhan menumbuhkan otot, daging dan dibungkus oleh kulit. Tuhan menghembuskan napas kehidupan, maka hiduplah…..menjadi pasukan yang besar…..

Laut membentang di hadapan kami sementara musuh mengejar di belakang kami, laut yang gelap, sunyi, tidak ada perahu / kapal…., kami katakan terbelah laut….kami berjalan di tanah yang kering sampai di seberang…..sekalipun dasar laut yang terbelah bukan jalan raya yang mulus….ada lubang-lubang, ada batu-batu, kami kami pasti sampai di seberang…..

Kami yang berbeban berat, datang kepada Tuhan Yesus, menyerahkan kuk kami, dan memikul kuk yang Tuhan berikan, karena kuk yang Tuhan berikan ringan dan enak rasanya. Kami mau belajar kepada Tuhan Yesus, karena Tuhan Yesus lemah lembut dan rendah hati…….

Itulah cuplikan doa sepakat kami setiap hari. Ini memang memerlukan iman dan kepercayaan kepada Tuhan Yesus. Setiap kami mengucapkan doa ini, persoalan kami belum selesai, bahkan ada tantangan baru. Kami tidak mengerti bagaimana Tuhan akan memberi jalannya. Kami hanya belajar, Tuhan Yesus adalah Way Maker, Promise Keeper. Kami tidak bisa menjadi penasehatnya…..kami hanya percaya bahwa Tuhan sanggup, dan apapun yang dibuatNya selalu yang terbaik. Apa yang kami alami hanya sementara. Akan tiba waktunya, doa sepakat kami digenapi Tuhan. Kami hanya menantikan waktu Tuhan, sebab kebesaran Tuhan adalah merahasiakan waktu.

(Hanbeng - Lydia)

0 Response to "PERCAYA SAJA"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post