HUBUNGAN YANG HILANG

Lukas 15

Adanya penomoran ayat didalam Alkitab baru terjadi diabad ke 14-15 oleh beberapa editor alkitab di Eropa. Penomoran Ayat di Alkitab yang kita pakai sekarang menggunakan system yg dibuat oleh Robert Estienne pada tahun 1551. Penomoran ayat ini pada awalnya dimaksudkan untuk memudahkan pada para pembaca alkitab diakhir abad kegelapan di eropa, sejak revival yang dimulai oleh Martin Luther dan kawan-kawan. Problemnya adalah semakin lama orang kristen memahami alkitab melihat secara mikroskopik dan lama kelamaan kehilangan pengertian secara menyeluruh. Pada saat itu juga mulai sering terjadi perdebatan-perdebatan teologi yang terus terjadi semakin sengit hingga saat ini. 

Sejak jaman corona ini, kita mendapatkan hiburan di youtube dengan banyaknya pendeta yang turun gunung jadi youtuber dan saling adu ayat. Sekarang Youtuber kristen terbelah dua antara kaum Theologia (Pdt,sTh) versus kaum awam (sang debaters, tanpa ragi dkk) dan kita bisa menyaksikan betapa terjadi friksi yang memanaskan kuping.

Demikian juga para ahli farisi dan ahli Taurat, mereka sering mengikuti kemana Yesus pergi untuk menguping-nguping apa yang diajarkan Yesus, mereka sering berdebat dengan Yesus dan belum pernah sekalipun bisa mengalahkan Yesus dalam debat terbuka mereka. Seperti biasa kali ini mereka bersungut-sungut dan komplain kepada Yesus "Bro, kenapa sih kamu ini mau aja.. ngumpul sama preman-preman dan orang berbosa... ? "

Kali ini mereka mereka tidak meributkan ayat dengan Yesus tapi meributkan penerimaan Yesus terhadap orang-orang yg dicap berdosa dimasyarakat. 

Yesus menjawab mereka dengan menyampaikan tiga perumpamaan yang epic , luar biasa. 

Dalam budaya orang Ibrani kita mengenal istilah GEMATRIA, yaitu adanya hubungan antara angka dengan  frasa-frasa atau hubungan tertentu dengan suatu kejadian dan sebagainya. Dalam Gematira Ibrani angka tiga melambangkan kekudusan/ultimate/sempurna. Angka tiga selalu berkaitan dengan Tuhan.

Jadi ketika Tuhan Yesus memberi tiga perumpamaan dengan tema yang sama maka tiga perumpamaan ini adalah perumpamaan yang sangat penting dan berkaitan dengan Tuhan, dalam hal ini kita bisa memahami bahwa tiga perumpamaan ini adalah isi hati Tuhan yang perlu kita pahami secara menyeluruh dan tiga bisa kita penggal-penggal ayatnya untuk kesukaan kita saja. 

Biasanya kita hanya tertarik untuk membaca Kisah Anak yang hilang dalam Lukas 15 saja, tetapi dengan melihat secara lebih luas kita bisa melihat bahwa Topic Hubungan yang hilang ini adalah isi hati Tuhan sendiri yang perlu kita pahami sehingga kita beroleh pemahaman yang lebih baik lagi dalam menjalankan kehidupan kita mengenal Tuhan, Sang pencipta. 

Dalam seminggu ini, kita akan melihat bagaimana Hubungan yang hilang ini dapat dipulihkan kembali.

(Jefri - Fani)

Tweet