BERKAT BAGI KELUARGA (4)
By
sianny
—
Kamis, 16 Juli 2020
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Perawatan pohon anggur bukan hanya dengan cara memotong dan membersihkan ranting-rantingnya, tetapi bersifat menyeluruh, termasuk tanah dan lingkungannya.
Seorang petani harus membersihkan tanah dari batu-batu dan membangun pagar-pagar batu untuk menahan tanah, ketika ia mempersiapkan lereng bukit untuk menanami kebun anggur.
Pohon-pohon anggur ditanam berderet-deret dengan jarak 2,4 sampai 3 m di antara tiap-tiap pohon. Pohon anggur merambat di tanah atau memanjat punggung bukit berbatu untuk mencari tempat kering dan hangat untuk buah-buahnya, yang kadang-kadang ditinggikan dengan tongkat-tongkat bercabang. Setelah dipangkas hingga tinggal batang yang permanen, sulur-sulur anggur diikat pada tiang-tiang kayu atau kisi-kisi, diatur pada tonggak-tonggak panjatan, atau digantung pada sisi rumah atau di pohon. Satu atau dua kali selama masa pertumbuhan, tanah keliling pohon-pohon anggur itu digali dan disiangi. Para tukang kebun menyingkirkan batu-batu dan mengatur sulur-sulur pohon anggur pada kisi-kisinya.
Demikian halnya dengan keluarga kita, supaya keluarga kita diberkati, maka perlu komitmen dan kerja keras dari seluruh anggota keluarga, terutama para orang tua untuk merawat keluarga supaya tetap "subur".
Firman Tuhan berkata : “Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun” (Ul 6:6-7).
Para petani dilarang memetik buah anggur selama tiga tahun yang pertama, dan pada tahun keempat buahnya menjadi persembahan kudus sebagai puji-pujian bagi Tuhan (Im 19:23-24). Taurat Musa menjamin bahwa pohon anggur itu akan dipelihara dengan baik selama tahun-tahun pertumbuhannya.
Pola tanam pohon anggur mengajarkan kepada kita hukum berkat Tuhan, seperti dikatakan : “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya” (Amsal 3:9-10).
Kita harus mengajarkan kepada keluarga kita dan mentaati hukum berkat Tuhan, yaitu selalu mengutamakan Tuhan, dengan cara memberikan persembahan yang terbaik.
(Soendoro - Imelda)
0 Response to "BERKAT BAGI KELUARGA (4)"