BERKAT BAGI KELUARGA (5)
By
sianny
—
Jumat, 17 Juli 2020
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Hal yang ganjil dari pohon zaitun ialah bahwa cabang-cabang mudanya terus bertunas dari dasar batangnya. Sewaktu batang utama tidak dapat lagi berbuah karena usia tua, penggarap akan membiarkan beberapa tunas, atau cabang baru, bertumbuh sampai akhirnya menyatu dengan pohon itu. Setelah beberapa lama, pohon yang semula akan memiliki tiga atau empat batang muda yang kuat di sekelilingnya.
Tunas-tunas ini memiliki akar yang sama, dan mereka bersama-sama menghasilkan panenan buah zaitun yang bermutu.
Karakteristik pohon zaitun ini dengan tepat menggambarkan bagaimana putra-putri dapat bertumbuh teguh dalam iman, berkat akar rohani yang kuat dari orang tua mereka. Seraya bertambah dewasa, anak-anak juga turut berbuah - PENERUS BERKAT - dan menyokong para orang-tuanya.
Sebagai orang tua kita harus mengerti, bahwa :
“Hidup adalah seni gambar tanpa satupun penghapus”– John W. Gardner.
Dalam 1 Timotius 3:4, Rasul Paulus menekankan, bahwa sebagai orang tua, kita harus menjadi teladan. Seperti dikatakan ”Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya”.
Kata “kepala” dalam bahasa Yunani, adalah “prohistemi” berarti berdiri di depan dan mengandung unsur kepemimpinan/bimbingan/teladan. Kata ini juga sering berkaitan dengan tanggung jawab untuk memelihara/mengasuh. Jadi kepemimpinan ini, tidak otoriter, tetapi memelihara dan mengasuh. Sifat yang secara pribadi menyatakan bahwa orang ini sendiri yang terus menerus melakukannya. Kata “keluarganya” – Secara literal, kata ini, “oikos”, berarti rumah, tetapi dalam konteks seperti ini berarti isi rumah, yaitu keluarga.
Jadi, kita mengerti dengan benar, bahwa berkat Allah atas keluarga kita akan terjadi, jika anak-anak diasuh dengan keteladanan yang benar dari para orang tua.
(Soendoro - Imelda)
0 Response to "BERKAT BAGI KELUARGA (5)"