INSIDE OUT
By
sianny
—
Kamis, 06 Agustus 2020
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
momentofunity.org,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Riley, gadis berusia 11 tahun sedang mengalami kegelisahan dalam film inside out. Setelah merasa nyaman dengan kondisi dan lingkungan kota kelahirannya, Riley harus menghadapi kegelisahan lantaran dirinya harus pindah ke San Francisco mengikuti sang ayah yang pindah kerja. Otomatis Riley harus menyesuaikan diri dengan suasana baru, baik rumah baru, sekolah baru, maupun teman-teman baru.
Ada beragam emosi yang dirasakan yang berpusat dalam pikirannya :
BAHAGIA (JOY)
MARAH (ANGER)
SEDIH (SADNESS)
TAKUT (FEAR)
JIJIK (DISGUST)
Semua emosi ini berusaha membantu Riley untuk membuatnya kembali bahagia. Sayangnya ketika perasaan bahagia berusaha mati-matian, perasaan sedih merasa tersisihkan dengan menganggap dirinya tidak berarti. Tapi apakah seperti itu? Bukankah wajar jika perasaan sedih yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dirasakan setiap orang, termasuk anak-anak?
Ketika kita kanak-kanak kita juga mengalami banyak hal dan beragam emosi yang terjadi. Ada yang dibantu orangtua bahkan banyak yang mengelola berbagai emosi itu sendiri dan semua yang terbentuk itu kita bawa ke dalam pernikahan kita. Ada yang bertumbuh baik dalam pernikahan tetapi banyak juga yang semakin menjadi tidak baik dalam pernikahannya.
Dari film ini kita belajar bahwa ternyata mulai dari kecil seorang anak harus belajar untuk mengidentifikasi perasaannya. Dan orangtualah yang dapat membantu anak untuk mengenali emosi dirinya sendiri. Dengan mengetahui perasaannya sendiri dia akan belajar untuk mengelola emosi sehingga dirinya bisa menyesuaikan antara emosi yang disampaikan dengan situasi yang sedang berlangsung.
Semakin sering melatih perasaan, maka anak-anak pun akan semakin mudah menghadapi berbagai situasi.
Keahlian dalam mengolah perasaan tidak berbeda jauh dengan keahlian yang harus dimiliki koki. Jika koki mampu mengolah semua bumbu tersebut dengan tepat maka akan menjadi sajian yang nikmat. Dengan begitu, jika kita mampu mengajarkan anak untuk bisa mengolah perasaannya, mereka pun bisa ‘ BERDAMAI ’ dengan situasi apapun. Mereka akan mampu menciptakan perasaan baik dan nyaman dengan sendirinya. Dengan catatan kita sebagai orangtua juga harus pulih dalam mengelola emosi kita pribadi dan dalam pernikahan kita.
Pelajaran apa yang mungkin tidak kita dapatkan dari orangtua kita biarlah kita meminta kepada Bapa di surga menolong mengajarkan kepada kita untuk kita juga selalu menang dalam hal ini dan bisa berikan kepada generasi kita dengan kasih supaya tidak terulang hal-hal yang tidak baik yang mungkin saja kita alami pada masa lalu kita.
Amsal 29:17
Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.
Pengelolaan emosi yang benar akan terbawa terus ke dalam pernikahan yang akan membantunya dalam menghadapi setiap perjalanan pernikahannya menuju keluarga ilahi dan melahirkan kembali generasi mulia.
Amsal 22:6
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
(Tonny - Milka)
0 Response to "INSIDE OUT "