LIFE MENTOR (4)
Menjadi Benih yang siap ditaburkan
Inilah tahapan selanjutnya dalam LIFE MENTOR, setelah beberapa tahapan sebelumnya di lalui, maka masuklah pada tahapan menjadi "Benih" yang di taburkan di ladangnya TUHAN
Markus 4:26-27 (TB) Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.
Hidup saya adalah "Benih", saya mau dan rela ditabur di ladangnya TUHAN.
Sikap Hati kerelaan ini Penting sekali karena tanpa adanya sikap hati kerelaan ini, maka masih ada kekuatan sendiri , kesombongan, ingin mengatur TUHAN, dan lain sebagainya.
Karena tanpa hati yang rela ( siap untuk menerima panggilan NYA ), maka yang akan ada, hanyalah keinginan hati kita.
Tahapan selanjutnya adalah Benih yang rela mati.
Yohanes 12:24-25 (TB) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
Kita semua telah menerima 10 prinsip yang sama dalam Kebenaran Firman Tuhan, tentang Pemulihan Pernikahan, dan kita juga telah menghidupinya, kita Percaya TUHAN memilih kita menjadi Benih Pemulihan Pernikahan bukanlah Kebetulan dan asal asalan.
DIA pasti sudah merencanakan sejak awal kita bakal anak.
Karena Rancangan TUHAN itu selalu TERENCANA dan TERUKUR.
TUHAN telah memilih dan menaburkan kita sebagai benih benih pemulihan pernikahan di ladangNYA yaitu di area dimana kita berada masing masing saat ini.
Untuk itulah kita perlu mati yang dalam arti siap dipakai TUHAN, dengan menjadikan pernikahan yang terus menghidupi 10 prinsip tadi yaitu, mematikan segala ego kesombongan, ego ketidak satuan hati, ego mau menang sendiri, dan lain sebagai nya, serta menjadikan prinsip prinsip kebenaran yang telah kita terima tersebut menjadi suatu gaya hidup dalam Rumah Tangga kita masing masing.
Saya terus dengan sadar dan rela melakukan prinsip prinsip ini yaitu melayani istri sendiri terlebih dahulu, karena memang seperti Itulah TUHAN arahkan kitanya.
TUHAN tidak pernah menuntut kita sibuk melayani memulihkan pernikahan orang lain di luar sana. Tetapi yang TUHAN mau adalah bagaimana kita bisa menang dan menguasai serta menghidupi prinsip yang telah kita dapat dan praktekkan dalam Rumah Tangga kita masing masing, sehingga apa yang telah kita hidupi, akan menjadi gaya hidup yang melimpah keluar memberkati banyak pasangan pernikahan lain di luar sana.
Inilah ladang yang TUHAN telah siapkan untuk sama sama kita dapat ditaburkan dan bertumbuh bersama, hingga hanya ada satu nama yang di Muliakan yaitu TUHAN kita YESUS KRISTUS yang akan memberikan pertumbuhan kedewasaan dalam Pernikahan dan Rumah tangga kita.
TETAP SEMANGAT DAN PANTANG MENYERAH.
(Alfian - Peony)
0 Response to "LIFE MENTOR (4)"