Iklan

ADAPTASI DAN PERTUMBUHAN

 Hal kedua yang kami lihat dan kami rasakan adalah Adaptasi dan Pertumbuhan


Keterbatasan yang disebabkan oleh pandemi, PSBB dan ketakutan di sekitar kita "memaksa" setiap kita untuk keluar dari zona nyaman kita sehari-hari.


Hal ini memancing kita untuk berespon dengan benar.

Semua orang, kaya, miskin, Kristen, Muslim, Buddha, anak-anak, orang dewasa, orang tua, merasakan dampak pandemi Covid-19.

Mungkin kita melihat bahwa orang lain lebih enak dan penderitaan kita paling berat, tapi sesungguhnya Tuhan tahu kapasitas kita dan tidak akan mengijinkan pencobaan yag melebihi kemampuan kita.


1 Petrus 5:8-9 (TB)  Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.


Tinggal bagaimana kita menyikapi "penderitaan" kita.

Tidak sedikit orang yang "jatuh" ke dalam depresi, keputusasaan, dan akhirnya hanya mengandalkan pertolongan orang lain, menyerah atau menjadi nekat.

Tetapi banyak sekali kesaksian hidup selama masa pendemi ini yang justru menjadi teladan dan kesaksian atas kebaikan Tuhan dalam hidup mereka.


Mereka yang "Gaptek' (gagap teknologi) mau tidak mau belajar untuk memanfaatkan teknologi yang ada.

Ibu-ibu yang harus mempelajari cara kerja google classroom, zoom dan sebagainya untuk menolong anak-anaknya bersekolah online.

Bapak-bapak yang harus belajar menggunakan platform online meeting untuk keperluan bekerja dari rumah.

Luar biasa melihat Mama saya yang terbiasa belanja ke pasar dan mencatat buku resep kini bisa memesan daging dan sayuran segar secara online dan mencoba resep-resep baru dari youtube, atau Papa saya yang mengisi waktu luangnya dengan membuat photo collage dan meng-edit foto-foto cucu-cucunya menjadi video klip yang menarik dengan musik pilihannya sendiri dan banyak stiker serta animasi lucu.

Anak dan cucu yang mengajari oma opa cara subscribe dan nge-like channel favorite mereka serta memberi kursus singkat tentang download, upload, copy paste, dan sebagainya.


Beberapa dari kita juga jadi terbiasa melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak biasa kita lakukan.

Misalnya sejak diberlakukan aturan social distancing, kami kesulitan memotong rambut karena salon dan tukang cukur tutup semua.

Akhirnya kami pun membeli clipper (alat pemangkas rambut).

Saya mempelajari cara pakai alat tersebut dan teknik-teknik memotong rambut melalui internet, akhirnya sampai sekarang sudah beberapa kali saya memotong rambut suami dan anak, dan hasilnya pun puji Tuhan makin lama makin baik, padahal awalnya benar-benar menakutkan dan sulit sekali rasanya.

Sesuatu yang kecil, tapi benar-benar pengalaman 'Halleluya" dan luar biasa buat saya.


Luar biasa juga bagaimana kami menyaksikan kawan kami yang harus menutup tokonya karena sepi, PSBB, dan akhirnya tidak sanggup lagi membayar biaya sewa, kini sukses berjualan secara online dan bahkan memperluas usahanya dengan cara dropship (mengambil barang dari toko lain tanpa modal, kita membayar pada saat customer kita sudah membayar pesanannya).

Kawan yang lain yang biasanya berjualan di kantin sekolah, semenjak sekolah-sekolah ditutup mulai menjual masakannya dengan membuka PO lewat medsos seperti WA, Facebook dan Instagram. Suaminya yang kena PHK kini membuka jasa kurir yang diawali dari mengantar masakan isterinya.


Begitu banyak potensi tergali, begitu banyak peluang dibukakan.


Titus 3:14 (TB)  Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah.


Bukan saja kebutuhan hidup dicukupkan, bahkan Tuhan ingin melihat hidup anak-anak-Nya selalu bertumbuh menjadi lebih baik dan berbuah lebat, baik dalam pengenalan mereka akan Tuhan, maupun dalam menjadi berkat bagi sesama.

Selama kita berfokus pada Tuhan dan kebaikan-Nya alih-alih mengeluh dan menyalahkan Tuhan, maka dalam setiap keadaan Tuhan akan mengajar kita, membuat kita bertumbuh dan berbuah lebat.


Amsal 1:7 (TB)  Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. 


Tuhan Yesus memberkati


(Chandra - Sansan)

0 Response to "ADAPTASI DAN PERTUMBUHAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post