SABDA BAHAGIA YESUS KEPADA MURID MURID NYA (3)
Lukas 6:20-23
Matius 5:5: “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi”
‘Lemah lembut’.
Kata ‘lemah lembut’ dalam bahasa Yunaninya adalah PRAUS.
PRAUS terletak diantara ‘marah yang berlebih-lebihan’ dan ‘tidak pernah marah’. Jadi, orang yang PRAUS bukannya tidak pernah marah, juga bukannya marah yang berlebihan, tetapi selalu marah pada saat dan alasan yang tepat. Musa disebut sebagai orang yang lemah lembut (Bilangan 12:3), tetapi ia pernah marah (Keluaran 32:19).
W.E. Vine, seorang ahli bahasa Yunani, mengatakan bahwa kelemahlembutan dalam Alkitab merupakan suatu sikap di hadapan Allah “ketika kita menerima perlakuan-Nya terhadap kita sebagai kebaikan, dan kita tidak menolak atau melawannya”. Kita melihat hal itu dalam Yesus yang melakukan kehendak Bapa-Nya dengan penuh sukacita
Selanjutnya, Vine berkata bahwa “kelemahlembutan yang diperlihatkan Tuhan dan diberikan kepada orang percaya ini adalah hasil dari kuasa . Tuhan itu ‘lemah lembut’ karena Dia memiliki sumber daya tak terbatas dari Allah yang dapat dipergunakan-Nya.” Yesus bisa saja memanggil para malaikat dari surga untuk mencegah penyaliban-Nya.
Yesus berkata kepada para pengikut-Nya yang letih lesu dan berbeban berat, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan” (Mat. 11:29). Dialah teladan sempurna dari kelemah-lembutan.
Ketika kita sedang lelah dan bersusah hati, Yesus mengundang kita untuk menerima damai sejahtera yang dialami ketika kita mempercayai-Nya dengan
Yesus pernah marah (Matius 23:13-36 Yohanes 2:13-17 Markus 3:5).
Ketika kita sedang lelah dan bersusah hati, Yesus mengundang kita untuk menerima damai sejahtera yang dialami ketika kita mempercayai-Nya dengan
Kemarahan yang terjadi pada waktu kita melihat orang lain ditindas ( 1Sam 11:6), atau pada saat kita melihat suatu dosa, atau pada saat kita melihat adanya ajaran sesat (Wahyu 2:2 2Korintus 11:4), jelas merupakan kemarahan yang benar.
Kata PRAUS juga digunakan terhadap binatang yang sudah dijinakkan / dikuasai sehingga tunduk sepenuhnya kepada pemilik / majikannya. Jadi dalam arti yang kedua ini orang yang PRAUS adalah orang dikuasai / tunduk sepenuhnya kepada Tuhan.
‘Memiliki bumi’.
Arti yang benar: Ada beberapa kemungkinan:
1.Kita / orang kristen memang memiliki bumi dalam arti tertentu.
Di dalam Kristus, kita memiliki segala sesuatu (1Korintus 3:21,22 2Korintus 6:10).
2.Yang dimaksud dengan ‘bumi’ adalah ‘langit dan bumi yang baru’ (Wahyu 21:1).
3.‘Memiliki / mewarisi bumi’ berarti ‘diberkati oleh Tuhan’.
Tuhan berjanji untuk memberikan tanah Kanaan kepada Abraham (Kejadian 12:1-3,7). Selama ratusan tahun janji itu diulang-ulang kepada bangsa Israel. Akhirnya kata-kata ‘memiliki / mewarisi tanah’ menjadi suatu ungkapan yang artinya ‘menerima berkat Tuhan’ atau‘diberkati oleh Tuhan’. Karena itu istilah ‘mewarisi bumi’ atau ‘mewarisi negeri’ muncul berulang-ulang, seperti dalam Mazmur 37:9,11,22,29,34 Yesaya 57:13. Bacalah ayat-ayat tersebut maka saudara akan melihat dengan jelas bahwa istilah ‘mewarisi bumi / negeri’ memang bisa diartikan ‘diberkati oleh Tuhan’.
Renungan :
1) Sampai sejauh mana kita tunduk dan menundukkan diri kepada Tuhan dan FirmanNya? Bukankah acap kali kita lebih sering melawan atau melanggar kehendak Tuhan karena kita lebih suka mengikuti kehendak dan nafsu diri sendiri? Mari kita berdoa mulai saat ini kita bersama pasangan mau menjadi orang yang lebih menundukkan diri kepada Tuhan dan FirmanNya.
2) Mulai kita Praktekkan dengan pasangan kita baik dan juga Keluarga kita. Bersikap lemah lembut, baik terhadap suami atau istri dan juga anak-anak kita mereka akan melihat bagaimana perbedaan anak-anak Tuhan ditengah pandemic ini dengan orang-orang tidak percaya mari bapak ibu yang terkasih kita belajar seperti Musa yang firman Tuhan katakan lembut hatinya. Kadang-kadang ketika kita berdoa Tuhan berikan aku hati yang lembut ,untuk membuat hati yang lembut dibutuhkan praktek mungkin kita jumpai pasangan kitaa galak, kasar dengan kita apa yang kita lakukan dan akan membuat kita menjadi pelaku firman yaitu hati kita dibentuk menjadi lembut. Mulai dari saya. God Bless
(Freddy - Eunike)
0 Response to "SABDA BAHAGIA YESUS KEPADA MURID MURID NYA (3)"