Iklan

SABDA BAHAGIA YESUS KEPADA MURID MURID NYA (7)

Matius 5:10-12 (TB)  Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.

Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadam difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.

1 Petrus 3:14 (TB)  Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar 

1 Petrus 4:14 (TB)  Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

Hubungan Penderitaan dengan Upah di Sorga

Tetapi hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan: Agar dapat bersukacita dan bergembira di tengah derita aniaya, bukankah kamu harus percaya bahwa penderitaan itu sendiri menambah upahmu di sorga? Jika upah yang sama di sorga bisa kita dapatkan tanpa penderitaan, tidakkah kita akan berteriak terhadap kesia-siaan penderitaan ini daripada dengan sukacita menerimanya?

Jika tidak ada sesuatu yang lebih datang dari menderita daripada tidak menderita, mengapa kita menerimanya dengan sukacita? Apa yang memberi dorongan kepada Rowland Taylor dan Bishop Ridley dan John Bradford untuk mencium tiang di mana mereka dibakar? Apa yang membuat Obadiah Holmes, setelah sembilan puluh cambukan yang membuat punggungnya hancur bagi Yesus, berkata kepada para hakim, “Kalian telah memukulku dengan bunga mawar”? Mengapa Thomas Hardcastle mengatakan bahwa penganiayaan adalah “musim anugerah yang berharga”?

Saya rasa jawabannya adalah jika imanmu diuji lebih banyak melalui penderitaan, lebih besar pula upahmu. Saya rasa ini diajarkan di Matius 19:29 (“Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.”), tetapi khususnya di 2 Korintus 4:17-18,

Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan apa yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan.

Ia berkata bahwa penderitaan “mempersiapkan” atau “mendatangkan” kemuliaan kekal. Seperti yang dikatakan oleh Charles Hodge,

*terjemahan bebas: Penderitaan adalah penyebab dari kemuliaan yang kekal. Bukanlah penyebab yang olehnya kita layak mendapatkan kemuliaan, tetapi tetaplah penyebab yang mendahului kemuliaan. Tuhan memandang baik untuk menyatakan tujuan-Nya tidak hanya untuk memberi upah dengan sukacita yang melimpah atas penderitaan umat-Nya, tetapi untuk membuat penderitaan itu sebagai alat yang mengerjakan sukacita itu. 

Dengan kata lain, bersukacitalah dan bergembiralah di tengah penderitaan karena kebenaran dan bagi Yesus, karena penderitaan itulah kamu akan menerima kompensasi yang sangat besar dan upah yang sangat besar. Lebih besar penderitaan yang imanmu lalui, lebih besar pula upah yang akan kamu terima di surga. Jadi bersukacitalah dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga!

Menjaga Hati Kita Tetap di Surga

Salah satu dari implikasi yang jelas dari teks ini. Yesus menghendaki murid-murid-Nya untuk menginginkan upah sorgawi lebih dari kita menginginkan upah duniawi. Yesus menghendaki kita memiliki harta di sorga, bukan di bumi (6:19-20). Yesus menghendaki hatimu diarahkan ke sorga bahwa meninggalkan bumi ini adalah sebuah sukacita. Bukannya tanpa air mata!–seperti yang Paulus katakan, “Menderita, tetapi selalu bersukacita,” dan seperti Yesus berkeringat darah di Getsemani di hadapan penderitaan-Nya, tetapi demi sukacita yang ditetapkan di hadapan-Nya, Ia menanggung salib.

Yesus menghendaki agar kita memiliki hati kita utamanya di sorga, pengharapan kita utamanya di sorga, kerinduan kita utamanya di sorga, sukacita kita utamanya di sorga. Tidak ada cara lain agar kamu dapat bersukacita dan bergembira di tengah kehilanganmu.

Jadi bersukacitalah dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga! didalam Pernikahan kita karena dua pribadi yang berbeda ,mungkin ada penderitaan yang ada.tapi Ingat ketika Kita SETIA DAN TETAP DALAM PANGGILAN ALLAH.kita menerima upah yang Besar dari Surga. Jadi bersukacitalah dan bergembiralah karena upahmu besar di surga. God Bless

0 Response to "SABDA BAHAGIA YESUS KEPADA MURID MURID NYA (7)"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post