WASPADALAH... - Materialisme

 (Wahyu 3:2 ASV)

"Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan JUGA KESERAKAHAN, yang sama dengan penyembahan berhala, 

semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]."

Kolose 3:5‭-‬6 TB

Syalom Keluarga MoU,

Menarik sekali bahwa seorang jurnalis ternama Mariella Frostrup, ketika berbicara tentang materialisme, menyebut dunia tempat kita hidup sekarang sebagai "A Giant Shopping Mall", dengan bisnis off-line/on-line 24/7, dan berakibat masyarakat "TIDAK DAPAT BERHENTI MEMBELI".

Duluu, orang masih punya 1 hari dalam seminggu untuk "tenang dan berkontemplasi"... sekarang, 'keserakahan' terhadap barang merajalela tanpa henti!

Dave Harvey, seorang Doktor Teologia, dalam bukunya "Worldliness" menyebut bahwa materialisme memandang barang lebih berharga daripada Tuhan, 

karena 'barang membuatku bahagia, merasa penting, merasa aman dan merasa kaya'.

Dan pada akhirnya, barang pasti "MENGALIHKAN HATI KITA DARI TUHAN".

Saudaraku,

kia semua tahu bahwa TUHAN adalah yang utama, satu-satunya yang layak untuk menduduki tahta HATI kita;

dan bahwa materialisme (keserakahan, menurut istilah Kolese 3 di atas) akan mendatangkan murka Allah atas pelakunya.

Saudaraku,

Kita tidak dapat membendung arus dunia, tetapi sebagai orang BERIMAN kita harus menaati FIRMAN untuk WASPADA, pertama dalam keluarga, juga di dalam komunitas kita.

Untuk itu, mari kita renungkan dan jawab pertanyaan ini bersama pasangan kita:

1. Apakah kekayaan, kenikmatan dan kenyamanan menjadi tujuan dan memberi saya rasa aman?

2. Apakah saya mencari "barang baru yang mengkilap" untuk mengalihkan pergumulan yang saya hadapi?

3. Disiplin apakah yang keluarga saya akan lakukan untuk menjaga supaya HATI kami tidak teralih, tetapi terus mengutamakan TUHAN?

Misalnya:

- dalam perkataan

- dalam memutuskan membeli barang

- dalam pelaksanaan bisnis harian.. dll.

Akhirnya mari mengingat bersama, bahwa harga kita bukan pada apa yang kita miliki, tetapi pada SALIB yang telah memberi kita hak menjadi anak Allah.

Haleluya!

TUHAN MEMBERKATI!

(Hanny - Elizabeth)

Tweet