KESEPAKATAN DANIEL,HANANYA,MISAEL DAN AZARYA

Daniel 1 : 13-17

Siapakah orang yang tidak tergoda untuk hidup nikmat? Siapakah orang yang datang dari status rendah, sebagai tawanan, tidak terdorong untuk taat kepada pihak penguasa demi memperoleh status lebih tinggi? Kenyamanan dan kenikmatan ini ditawarkan kepada Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya dari Yehuda. Keempat orang  ini sepakat untuk  "menolak", karena memiliki iman yang sanggup melawan semua tawaran itu. Mereka menunjukkan sikap beriman kepada Allah di atas segala-galanya, termasuk perubahan status sekalipun.

"Ujilah kami!" Keputusan Daniel dan kawan kawan sepertinya cenderung nekad dan berani mati, tetapi itulah kesepakatan untuk mempertahankan kesucian dan kekudusan diri. Bayangkan saja, mereka menolak makan makanan raja, dan selama sepuluh hari mereka minta diizinkan hanya makan sayur dan minum air putih. Tidak hanya itu, Daniel dan teman temannya juga ingin membuktikan bahwa mereka akan tampak jauh lebih sehat dibandingkan mereka yang makan makanan raja. Terbukti bahwa kesepakatan ke empat pemuda itu. adalah  keputusan yang tepat. Setelah lewat sepuluh hari, mereka lebih sehat. Daniel dan kawan kawan telah berani mengambil risiko, dan Allah menunjukkan kuasa-Nya dan memelihara kekudusan mereka.

Dalam mengarungi biduk rumah tangga sering kita juga dihadapkan pada keputusan keputusan sulit. Antara memutuskan untuk tetap berpegang pada kebenaran Firman atau mengambil langkah pragmatis, dengan alasan toh banyak orang lain juga melakukan  jadi tidak masalah.  Ini adalah kesempatan yang mungkin hanya sekali saja. Kita belajar dari Daniel dan kawan kawan bahwa kebenaran Firman adalah pusat hidup mereka.

Kami pernah alami suatu saat menemukan uang di ATM sebesar satu juta rupiah, waktu itu ATM belum dilengkapi CCTV. Ada terlintas di pikiran sesaat  nah itu rejeki, tetapi saat itu juga hati nurani berbicara. Dan kami putuskan untuk mengembalikan ke pemiliknya. Kebetulan kakak saya kenal dekat dengan wartawan di koran lokal. Kami menghubungi wartawan koran lokal untuk di beritakan melalui koran. syukur besoknya pemilik uang menelpon kami untuk mengucapkan terima kasih.

Kesepakatan pasutri untuk menjadikan kebenaran Firman yang menjadi dasar setiap keputusan akan sangat  berdampak bagi damai sejahtera keluarga.

(Surjono - Fatma)

Tweet