KESEPAKATAN ESTER DAN MORDEKHAI
Esther 4: 14-17
Ketika kita berada dalam suatu ruangan yang gelap pekat, dimana kita tidak dapat melihat tangan kita sendiri, kemunculan seberkas cahaya akan menjadi sangat berarti bagi kita. Atau pernahkah kita berada dalam suatu situasi dimana semua harapan dan impian seakan-akan hancur berkeping-keping sehingga masa depan kita terlihat begitu suram dan gelap? Dapatkah kita menemukan secercah harapan dan keyakinan yang memampukan kita melewati masa-masa sulit tersebut?
Di dalam suasana kengerian besar dan mencekam ketika Haman, penasihat raja Ahasiweros, telah mengeluarkan surat perintah pembunuhan masal orang-orang Yahudi, Mordekhai masih memiliki keyakinan dan pengharapan akan pertolongan serta pemeliharaan Tuhan. Akan tetapi, Mordekhai tidak bisa berusaha sendiri. Ia memerlukan teman yang mau bersepakat untuk menyelamatkan bangsa Yahudi. Mordekhai berinisiatif mengajak Ester yang adalah saudaranya, untuk menyelamatkan bangsa Yahudi dari ancaman tersebut. Ester ragu-ragu, karena hukuman bagi orang yang menghadap Raja tanpa dipanggil waktu itu ialah hukuman mati, tetapi setelah Mordekai mendorongnya, Ester akhirnya memberanikan diri menghadap Raja. Sebelum Ia menghadap, Ester mengajak seluruh orang Yahudi bersepakat untuk meratap dan berpuasa bagi perjuangannya. Esther mengambil risiko menentang undang-undang kerajaan dengan suatu tekad "Kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati". Inilah seberkas keyakinan dan pengharapan yang memampukan Ester dan bangsa Yahudi menerobos awan pekat ancaman genosida.
Kita dapat belajar dari kisah Mordekhai dan Esther tentang kekuatan kesepakatan yang membawa keselamatan bagi suatu bangsa. Ketika rumah tangga pasutri dalam Tuhan sepakat untuk bangkit, mengambil tanggungjawab, berdoa, dan berpuasa, maka Allah tidak tinggal diam dan menyatakan kemuliaanNya.
Kapan terakhir kali kita sebagai pasutri bersepakat, berdoa, berpuasa, dan berseru kepada Tuhan melihat keadaan masyarakat saat ini? Mari naikan doa dan seruan untuk keselamatan, keamanan, dan kesehatan bangsa kita.
(Surjono - Fatma)
0 Response to "KESEPAKATAN ESTER DAN MORDEKHAI"