Iklan

MENELADANI MARIA

Lukas 1:31, 34, 38 

31. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 

34. Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" 

38. Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.


Dalam adat istiadat yahudi tidak dikenal atau bahkan dianggap sebagai sebuah aib besar, jika ada seorang wanita yang dijamah pria dengan tanpa melewati sebuah perkawinan. 

Apalagi jika kedapatan wanita tersebut sudah hamil di luar pernikahan, maka hukum rajam lah,  dilempari batu secara beramai-ramai sampai mati,  itulah yang akan berbicara dan dianggap pantas untuk di lakukan bagi si terdakwa.

Maria, yang adalah tunangan dari yusuf, dan belum pernah dijamah seorang lelaki pun, menerima kehormatan dengan harus menjalankan  peran nya sebagai wanita yang harus hamil di luar pernikahan, sekalipun bibit nya berasal dari roh kudus, dari Allah sendiri.

Meskipun hal itu adalah hasil skenario dari Allah sebagai Sutradara nya yang mempunyai "rancang an besar bagi keselamatan umat yahudi secara khususnya yang kemudian juga di tuju kan bagi seluruh umat manusia yang mau menerima yesus kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat nya, tapi tetap saja hamil di luar nikah bagi seorang wanita, terlebih lagi di dunia timur,  di mata manusia adalah aib besar!

Allah tentu tidak  secara serampangan dalam memilih orang untuk "melakonkan" ( melakukan) rencana besar Nya itu.

Maria adalah wanita yang beroleh anugerah itu, dan ia secara manusiawi nya bisa saja menolak nya untuk menghindari aib yang akan ditanggung nya.

Tapi, hal itu ternyata tidak dilakukannya,  karena ada peran dari roh kudus di situ yang sudah membuat hati nya jadi melunak,  melawan rasa ego nya , karena maria juga seorang manusia biasa.

Dan dari mulutnya,  Maria berkata : Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.

Ketaatan maria, penundukan diri melawan rasa ego nya sebagai manusia, sadar diri bahwa di hadapan Allah, ia tak lebih hanyalah seorang hamba yang harus mentaati semua kehendak tuan nya, membuat rencana Allah itu bisa berjalan mulus sesuai dengan skenario.

Seandainya saja maria menuruti ego nya, apa yang akan terjadi kemudian ? 

Seandainya saja,  anda  yang adalah sama juga seperti maria,  seorang hamba di hadapan Tuhan, masihkah apa yang menjadi kata hati mu, apa yang bisa memuaskan rasa ego mu akan masih  juga berbicara ataukah seperti yang seharusnya sebagai seorang hamba,  anda sudah bisa menundukkan diri mu sesuai dengan kehendak Nya? ataukah anda masih bersikukuh dengan keegoan mu? 

Hanta dirimu sendiri yang bisa menjawab nya secara jujur, agar anda memang layak disebut sebagai hamba yang setia! 


(Stephen - Hera)

0 Response to "MENELADANI MARIA"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post