Iklan

PERJALANAN SANG PEMENANG (5)

KEJADIAN 37-50


Perjalanan hidup Yusuf dalam bagian ini memasuki fase ketiga, yaitu “dari Penjara menuju Istana”. Sebuah fase kehidupan, dimana Yusuf benar-benar hidup sesuai dengan visi yang pernah diterimanya pada waktu berusia 17 tahun. Dan, saat menjadi Raja muda di Mesir, Yusuf berusia 30 tahun.


Dengan posisinya sebagai “mangkubumi”, Yusuf memiliki kesempatan untuk memberi dampak yang besar kepada bangsa-bangsa.

“Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku." (Kejadian 41:52 ITB). Dalam versi YLT dituliskan : “and the name of the second he hath called Ephraim: ‘for, God hath caused me to be fruitful ini the land of mine affliction”.


Kata “be fruitful” dalam bahasa Ibraninya disebut “parah”, yang berarti berbuah banyak.


Mengapa kita harus hidup dalam tujuan dan panggilan ilahi ?


“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." (Yoh 15:8).


Tuhan menyelamatkan  dan menciptakan kita menjadi baru, dengan tujuan supaya setiap kita menghasilkan buah-buah yang banyak.


“Learn a lesson from the branch. Although it has brought fruit for thirty years, the branch is well aware that the years of experience in bearing fruit is not a reason to be independent. The goal of God’s training is never to develop you to stand alone without Him.” ― Kingsley Opuwari Manuel.


(Pelajari pelajaran dari cabang. Meskipun telah berbuah selama tiga puluh tahun, cabang ini sangat menyadari bahwa pengalaman bertahun-tahun dalam menghasilkan buah bukanlah alasan untuk mandiri. Tujuan dari pelatihan Tuhan bukanlah untuk mengembangkan Anda untuk berdiri sendiri tanpa Dia " - Kingsley Opuwari Manuel).


Seperti halnya Yusuf yang berbuah banyak oleh karena anugrah dan penyertaan Tuhan, demikian juga dengan kita dapat berbuah banyak bukan karena faktor-faktor yang ada dalam diri kita. 

Kita harus terus hidup “didalam Kristus”, dengan berjalan pada jalur tujuan dan panggilan Ilahi. Maka, DIA akan menyertai kita dengan menjadikan kita sebagai “carang-carangnya” yang menghasilkan banyak buah bagi kemuliaan-Nya


(Soendoro - Imelda)

0 Response to "PERJALANAN SANG PEMENANG (5)"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post