IMAN YANG SEMPURNA

Iman seperti apakah yang dapat dikatakan sebagai iman yang sempurna?

Apakah iman yang mampu memindahkan gunung?

1Kor 13 : 2b - dan sekalipun aku memiliki iman  yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna 

Ternyata bukan itu.

Apakah iman dari seseorang yang rajin berdoa, beribadah, pelayanan dan memberi persembahan?

Semua itu tidak menjamin  keadaan iman seseorang, karena Tuhan menilai hati, bukan apa yang tampak ataupun  perbuatan semata.

Bahkan perbuatan baik yang dilakukan dengan motivasi yang salah dikecam keras oleh Tuhan, seperti orang ahli Taurat dan orang Farisi yang munafik.

Mat 23 : 1-36 - Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, ..., kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. ..., hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan  dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan.  Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar  di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.

Apakah iman yang tidak pernah meragukan diri sendiri ataupun merasa takut?

Daud adalah salah satu manusia yang dipilih Allah dan sangat dikenan Allah, bahkan Yesus pun disebut sebagai Anak Daud.

Kalau kita lihat Mazmur-Mazmur yang ditulis oleh Daud, ia seringkali merasa gentar, takut, bahkan putus asa, tetapi dengan menyerahkan segala masalah dan ketakutannya kepada Tuhan, Daud tercatat sebagai seseorang dengan iman yang "sempurna"

Mzm 55 - Aku mengembara dan menangis karena cemas, ..., Hatiku gelisah,   kengerian maut telah menimpa aku. Aku dirundung takut dan gentar,  perasaan seram  meliputi aku. ... 

Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN , maka Ia akan memelihara engkau!  Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN , maka Ia akan memelihara engkau! ... Tetapi aku ini percaya kepada-Mu. 

Salah satu Nabi terbesar yang pernah ada dengan tindakan-tindakan iman yang paling berani dan mujizat-mujizat yang paling spektakuler adalah Nabi Elia, tapi Elia pun merasakan ketakutan sebagai manusia yang tidak sempurna.

1Raja2 19 : 3-4 - Maka ltakutlah ia, lalu bangkit dan pergi   menyelamatkan nyawanya. ... Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku.

Hanya dengan pertolongan Tuhanlah Elia berhasil menyelesaikan tugas kenabiannya sampai akhir, di mana Tuhan mengangkat Elia ke surga.

Kami menyimpulkan bahwa terlepas dari fakta bahwa tidak ada manusia yang sempurna dan bahwa setiap orang bisa jatuh di dalam perjalanan imannya, iman yang sempurna adalah iman yang percaya dan berserah penuh kepada Tuhan, bukan karena merasa sanggup dan kuat, tetapi karena subjek iman itu sendiri, yaitu Tuhan yang Maha Besar dan Maha Baik itu yang menjadi dasar dari iman yang sempurna.

Dengan iman yang demikian, Tuhan bisa menggenapi setiap rencana dan janji-Nya di dalam hidup anak-anak-Nya.

Karena iman,  Abraham mau meninggalkan negeri asalnya dan keluarganya, sampai Tuhan menggenapi janji-Nya untuk menjadikan keturunan Abraham  sebuah Bangsa yang besar. 

Rom  4 : 20-22 -  Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat  dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.  Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran 

Karena iman, Sadrakh, Mesakh dan Abednego masuk ke dalam perapian  dan membuat Raja Nebukadnezar serta seluruh Bangsa Babel melihat dan mengakui kebesaran Allah (Dan 3 : 17-29)

Karena iman, Maria mengandung dan Karya Agung Keselamatan Allah digenapi lewat kelahiran Yesus.

Pertanyaannya bagi kita : Cukup besarkah Tuhan bagi kita sehingga kita dapat memiliki iman yang sempurna kepada-Nya?

Mat 9 :  29b - "Jadilah kepadamu menurut imanmu"

Tuhan Yesus memberkati

(Chandra - Sansan)

Tweet