INTEGRITAS

 Matius 26:39 (TB)

Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

Bagian dari renungan Kevin Loo mengatakan Integritas adalah ketaatan terhadap prinsip-prinsip moral dan etika, kekuatan karakter moral, kejujuran.

Integritas juga berarti konsistensi dari karakter kita. Ini berarti kita harus menjadi orang yang sama, saat sendirian maupun di depan umum - apa adanya kita.

Saat ini, dunia tidak mencari pemimpin yang tanpa dosa dan sempurna. Mereka tidak mencari pemimpin yang tidak pernah berbuat kesalahan. Tetapi sebaliknya, mereka mencari pemimpin yang tulus dan jujur akan kelemahan mereka.

Yang diinginkan mencari pemimpin yang adalah orang-orang biasa tetapi memiliki kekuatan yang luar biasa untuk bangkit lagi, orang yang tidak takut gagal, mau minta maaf saat melakukan kesalahan.

Di dalam Firman, mencatat kehidupan Yesus, tidak hanya menulis semua kesuksesan dan mukjizat yang Dia lakukan. Tetapi juga berbicara bagaimana pergumulan Yesus di Taman Getsemani.

Tentu saja, ini bukan menggambarkan akan Yesus kita yang lemah. Tentu saja tidak!

Ini hanya menunjukkan Kristus sebagai manusia, bagaimana Dia juga harus melewati tantangan dalam hidup-Nya.

Seberapa jauh kehidupan pernikahan kita, mungkin pernah alami kesalahan, kegagalan dan masih belum lakukan yang sempurna untuk pasangan kita, tetapi ini adalah kesempatan kita untuk mengakui dan memperbaikinya.

Integritas adalah menjadi diri kita sendiri dan menjadi diri kita sebenarnya.

(Boy - Lena)

Tweet