MENJADI HAMBA YANG BAIK DAN SETIA (2)
Matius 25 : 21 & 23
Setiap kita yang mau bekerja tentu harus mengenal tempat perusahaan yang memperkerjakannya dan akan berusaha mengenal pemiliknya atau tuannya. Maka tidak heran disetiap perusahaan ada masa pengenalan atau masa percobaan dengan harapan bisa mengenal perusahaan tersebut dan akan bekerja dengan baik sehingga menghasilkan pekerjaan yang prima dan perusahaan mendapat keuntungan.
Hal yang sama dialami oleh 3 orang hamba tersebut.
Mereka harus memahami pekerjaan apa yang dipercayakan dan siapa Tuan yang menjadi majikannya. 3 hamba ini pasti mengenal Tuannya sebab untuk menjadi hamba yang dipercaya, melewati proses-proses yang panjang dan tidak mudah. Lalu mereka diberi talenta sesuai kemampuannya sebagai bentuk kepercayaan Tuan untuk mereka bertanggung jawab dengan apa yang dipercayakan.
Pertanyaannya : kita menyebut diri hamba Kebenaran (sebab hanya ada 2 hamba didunia ini yaitu hamba dosa atau hamba kebenaran), sudahkah kita mengenal Tuan kita yaitu Yesus Kristus ?
Tuhan kita adalah Tuhan yang baik, setia, adil, benar, mulia, suci, berkuasa, pengampun, dan lain-lain.
Kalau kita berkata bahwa DIA BAIK, berarti kita sungguh mengalami kebaikannya didalam hidup ini.
B = Benar, DIA adalah satu-satunya Tuhan yang benar, dalam diriNya tidak ada dusta dan kebohongan. Semua yang DIA katakan adalah kebenaran sebab DIA adalah kebenaran tersebut, Maz 92:16, Ul 32:4.
A = Adil, DIA adalah satu-satunya ALLAH yang adil. Selama kita hidup dalam dunia ini, tidak ada keadilan yang sejati selain didalam DIA yang adalah ALLAH yang adil, Zef 3:5, Yes 45:21.
I = Ilahi, ilahi adlh atribut diriNya sebagai Allah yang sempurna, mulia, kudus, dan lain-lain
Kerajaannya tidak tergoncangkan. Diluar dirinya mudah goncang dan tidak bertahan lama, Ibr 12:
K = kasih, adalah sifatnya dan jati diriNya sebab DIA adalah kasih adanya, 1 Yoh 4:16.
Itulah keberadaan Tuhan kita yang kita mengakui bhw DIA adalah TUAN atas hidup ini.
Pernikahan bukanlah inisiatif kita tetapi inisiatif Allah sbb datangnya dari DIA.
DIA adalah kreator pernikahan tersebut, kita adalah hamba-hamba yang dipercaya bahwa lewat tangan kita (suami, istri dan anak-anak) akan mengalami pelipatgandaan, akan menjadi lebih baik sebab DIA melihat dan tahu kemampuan kita semua. DIA yakin bahwa lewat kita, keberadaan sorga dan nilai-nilai Kerajaan Allah akan terealisir dan menjadi nyata melalui wadah keluarga.
Makanya kepada masing-masing rumah tangga memiliki keunikan, kemandirian yang berbeda-beda dan semua itu bernilai dan mulia dihadapanNya. Bukan seberapa lama kita jalani Rumah tangga tersebut tetapi seberapa mengertikah kita akan keberadaan Tuhan yang memerintah dan berdaulat dalam Rumah tangga kita.
Masing-masing Suami, Istri da Anak-anak berperan dan berfungsi pada peran dan fungsinya. Sehingga seperti jam yang tidak akan bertabrakan melainkan menjadi berharga dan berkualitas ditangan manusia.
Untuk itu mari hargai pernikahanmu dan keluargamu. Dengan cara kenali Tuhanmu yang menciptakan keluarga (suami, istri, anak-anak) serta kenalilah tanggung jawab apa yang harus dikerjakan dalam keluarga yang dipercayakan kepadamu.
Doa : Tuhan ajar hari-hariku untuk memahami Engkau selalu ada di dalam jam kehidupanku.
Jadilah Raja, Tuhan dan Tuan atas hidupku sebagai hamba-hamba yang dapat dipercaya.
Tuhan Yesus Memberkati
(Elim - Ratna)
0 Response to "MENJADI HAMBA YANG BAIK DAN SETIA (2)"