MENJADI HAMBA YANG BAIK DAN SETIA (6)
Matius 25 : 21 dan 23
Ayat 26 : Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
Kenapa sampai Tuannya menjawab hamba yang jahat dan malas ? Kenapa tidak menjawab hamba yang jahat dan tidak setia ?
Sebab hamba yang menerima 1 talenta, tetap setia sampai menunggu Tuannya, dia tidak mengurangi atau mencuri milik Tuannya, dia kembalikan utuh semua milik Tuannya.
Sehingga Tuannya berkata MALAS bukan Tidak setia.
Kenapa sampai Tuannya berkata jahat sebab ayat 24-25 menjelaskan bahwa hamba tersebut memiliki asumsi bahwa Tuannya jahat. Dimana sebenarnya yang jahat itu adalah pikiran dan hati hamba yang terima 1 talenta, Mat 15:18, Luk 6:45.
Dari hamba yang jahat dan malas, apa yang kita pelajari ?
1. Mari mengucap syukur terhadap semua pemberian, kasih karunia, anugerah dan kebaikan Tuhan kepada kita.
Hamba yang menerima 1 talenta, tidak mensyukuri bahwa 1 talenta yang TUANNYA berikan adalah pemberian atau berkat yang harus disyukuri.
Kalau mau jujur sebenarnya, jika hamba tsb cuma dapat hasil 20% dari 1 talenta tersebut, Tuannya menerima bahkan memuji hamba tersebut seperti Tuannya memuji hamba yang dapat 2 dan 5 talenta tersebut.
Tetapi karna pikirannya sudah dipenuhi dengan hal-hal yang negatif, maka yang keluar dari mulutnya adalah Tuan yang kejam dan jahat.
Dia tidak bersyukur bahwa dia sudah dibeli, lalu dipekerjakan dengan baik, lalu dipercayakan mengelola 1 talenta, sebaliknya menyebut Tuannya jahat. Bukankah ini hamba yang tidak tau berterima kasih, hamba yang tidak berubah mental dan sikapnya ?
Mari syukuri pemberian Tuhan kepada kita sekecil apapun. Kalau DIA belum memberikan atau belum menjawab doamu bukan DIA tidak mengasihimu tetapi DIA sedang siapkan kado terbaik untuk hidupmu dan keluargamu. Dan DIA tau waktu yang terbaik yang DIA berikan untukmu.
Jika DIA yang membuka tidak ada yang dapat menutupnya, Wah 3:7.
Mari berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa kalau sampai hari ini kita diberi tubuh yang sehat, bukankah itu anugerah Tuhan kepada kita ? Kalau kita (suami istri) masih bisa bersama-sama, bukankah ini anugerah Tuhan ? Kalau kita diberi bonus anak, bukankah ini juga pemberian Tuhan ?
Tidak perlu membandingkan dengan keluarga yang lain, syukuri smua anugerah Tuhan.
2. Jangan malas.
Ternyata sifat malas sangat dibenci Tuhan. Malas adalah bukan gaya hidup Tuhan sebab Allah kita rajin, ulet, tekun, sebagaimana Allah kita juga bekerja hingga sekarang, Yoh 5:17, Rom 8:28, 1 Kor 15:10.
Allah memberikan contoh kepada kita dengan mengilustrasikan supaya belajar tidak malas dari SEMUT, Ams 6:6.
Ternyata semut itu ada 3 kasta dalam koloninya yaitu :
- Semut Ratu yang berfungsi untuk melahirkan semut sebanyak-banyaknya.
- Semut Jantan untuk membuahi Semut Ratu
- Semut Betina yang bekerja untuk mencari makan.
Waktu Semut Betina bekerja, mereka dapat mengangkat 10x lebih berat dari berat badan semut tersebut, sehingga tidak heran kalau semut disebut sebagai binatang terkuat no 2 diantara semua jenis binatang yang ada.
Selain itu waktu semut dapat makanan, mereka saling berbagi info dan saling membantu sehingga pekerjaan yang berat dapat diselesaikannya. Penciumannya sangat tajam sehingga tidak heran ada pepatah berkata dimana ada gula disitu ada semut.
Tuhan juga mau, kita didalam keluarga jangan malas, apalagi sekarang ini ada istilah MAGER (malas gerak). Ayo... Rajin jangan malas, jangan tunda-tunda pekerjaan, ayo bersemangat dalam bekerja, berpikirlah positif bahwa dalam setiap pekerjaan yang dilakukan selalu ada manfaat dan hasil yang didapat (bukan hanya bicara dapat materi melainkan hasil secara positif).
Waktu kita rajin, pasangan dan anak-anak kita akan rajin juga sebab kita memberikan contoh yang baik dan teladan yang benar.
Doa : Kami tidak mau Engkau menyebut kami jahat dan malas, kami mau jadi hamba yang baik dan setia. Kami mau bangkitkan jiwa kami untuk setia, rajin, bersemangat dalam menghadapi hari yang baru, mengerjakan dengan penuh antusias bahwa Tuhan turut bekerja didalam hidupku untuk mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihiNya.
Tuhan Yesus Memberkati
(Elim - Ratna)
0 Response to "MENJADI HAMBA YANG BAIK DAN SETIA (6)"