KEAJAIBAN HIDUP PERNIKAHAN
Kejadian 2:23 Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku”
Ketika seorang pria dan wanita diberkati dlm pernikahan kudus, sesungguhnya mereka sedang menjalani
“Sebuah Mukjizat Pernikahan” mengapa hal ini bisa terjadi?.
Suatu hari setelah selesai mezbah keluarga, salah satu anak kami berkata: ‘Papah Mamah beruntung, sekali pacaran langsung masuk kepernikahan dan menjalani kehidupan rumah tangga dalam keadaan damai, tidak ada badai yang mengancam keretakan rumah tangga.”
Pernyataan anak kami ini menyadarkan kami bahwa ternyata selama ini mereka menilai dan menyoroti kehidupan orangtuanya.
Kami baru tersadar setelah anak kami bercerita bahwa ternyata anak-anak kami banyak menjumpai teman-temannya yang hidup dalam bayang-bayang keretakan rumah tangga pernikahan orang tuanya.
Kami juga menyadari bahwa kami sedang terlibat dalam sebuah mujizat kehidupan pernikahan.
Bila kami flashback ke masa pacaran dahulu, sepertinya sangat sulit bagi kami untuk dipersatukan dengan perbedaan karakter dan gaya hidup kami masing-masing.
Kami tidak memahami seberapa besar mujizat yang diperlukan untuk mengikat dua orang yang sangat berbeda dan menjadikannya satu.
Setelah 37 tahun menjadi satu daging, kami sadar bahwa kehidupan pernikahan adalah mujizat sejati.
Setiap orang bisa menikah, tetapi hanya Allah yang bisa menciptakan sebuah kehidupan pernikahan yang sejati.
Sebuah definisi pernikahan yang umum diketahui orang adalah “membangun keterikatan dengan setia”.
Namun Allah memiliki ide yang jauh lebih baik mengenai pernikahan. Bahwa pernikahan bukan hanya tentang membangun keterikatan terus menerus agar tidak terjadi perceraian.
Allah menginginkan hidup pernikahan berlangsung seperti ketika Dia menciptakan Hawa dari Adam pertama kali (Kejadian 2:21-24). Kesatuan dalam pernikahan itu begitu kuat sehingga kita menjadi “satu daging”.
Itulah penjelasan Yesus kepada orang-orang Farisi ketika mereka bertanya kepada-Nya, “Apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya dengan alasan apa saja?” (Matius 19:3). Yesus menjawab, “Sebab itu laki-laki akan … bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging” (Matius 19: 5).
Saling menyerahkan hidup kepada pasangan dalam pernikahan adalah tindakan iman yang benar-benar membutuhkan kasih karunia dari Tuhan. Puji syukur, Allah turut campur tangan dalam menciptakan kehidupan pernikahan
KEHIDUPAN PERNIKAHAN YANG BAHAGIA
ADALAH BERSATUNYA DUA KEPRIBADIAN DALAM KEHENDAK ALLAH
(Surjono - Fatma)
0 Response to "KEAJAIBAN HIDUP PERNIKAHAN"