PENERIMAAN
Roma 15:7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah.
Dr. James Dobson (seorang penulis Kristen dari Amerika, psikolog, dan pendiri Focus on the Family (FOTF), salah satu pembicara paling berpengaruh Amerika.) mengatakan bahwa hampir semua masalah rumah tangga diawali oleh mulai merosotnya respek terhadap pasangan kita. Respek itu sangat berkaitan dengan masalah-masalah lainnya dan bisa menjadi awal merosotnya hubungan kita dengan pasangan kita.
Respek itu sebetulnya harus dipupuk dari yang lebih sederhana yaitu kekaguman.
Kekaguman menjadi modal tumbuhnya respek, namun kalau tidak ada kekaguman yang sungguh-sungguh, itu tidak akan bertumbuh menjadi respek.
Menghargai atau respek pada pasangan kita harus muncul atau harus didasari atas satu faktor yaitu PENERIMAAN. Kita harus menerima pasangan kita apa adanya, baik kekurangan maupun kelebihannya.
Jadi faktor penerimaan diri pasangan itu adalah prasyarat munculnya respek, selama kita belum bisa menerima pasangan kita apa adanya tidak mungkin kita akan respek kepada pasangan kita.
Kebanyakan kita mempunyai satu pengharapan bahwa pernikahan kita akan membawa kebahagiaan, dalam pengertian membuat hidup kita lebih bahagia. Pengharapan itu tidak tepat. Alkitab tidak pernah berkata bahwa pernikahan dimaksudkan untuk membawa kebahagiaan kepada dua anak manusia yang telah mengikat perjanjian dalam suatu pernikahan. Sebab mencocokkan diri dan menyesuaikan diri dan hidup dengan orang yang berbeda tidak selalu membawa kita kepada kebahagiaan tapi yang sudah pasti adalah tatkala kita bisa bekerja sama dan meluruskan garis-garis yang bengkok, kita akan bertambah dewasa.
Dan sekali lagi yang Tuhan minta adalah seseorang bisa mengasihi istri atau suaminya sedemikian rupa seperti dia mengasihi dirinya sendiri
(Surjono - Fatma)
0 Response to "PENERIMAAN"