Iklan

KELUARGA YANG BERKERAJAAN (3)

Matius 13:24-30, 36-43

“Mengapa dalam gereja ada “jemaat” atau bahkan “hamba Tuhan” yang perilakunya tidak mencerminkan sebagai anak-anak Kerajaan Allah ?” sebuah pertanyaan yg sering muncul di kalangan gereja.

Pengajaran Tuhan Yesus tentang Kerajaan Surga kali ini memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut diatas.

Alkitab menjelaskan, bahwa atas izin Tuhan, kerajaan-Nya tidak hanya terdapat anak-anak - “gandum” - Kerajaan Allah, tetapi juga ada anak-anak - “lalang” - si jahat (ay. 38). Dikatakan demikian : “Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku." (Mat 13:30).

Mengapa Tuhan tidak segera mencabut “anak-anak si jahat” ? Sebab  yang pertama, supaya tidak merusak komunitas kerajaan Allah. Seperti dikatakan : “Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut apda waktu kamu mencabut lalang itu” (ay. 29). Dan yang kedua, Tuhan yang Maha Kasih dengan kesabaran-Nya, masih memberi kesempatan untuk bertobat dan berbalik kepada kebenaran-Nya (cf: 2 Pet 3:9).

☝️ Hukum Kerajaan yang ketiga adalah hukum penghakiman.

Kita harus mengerti tentang kebenaran Allah, bahwa Tuhan pasti  menghakimi setiap orang pada waktu dan cara-Nya.

Ketetapan-Nya adalah : “Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" (Mat 13:41-43, cf: 2 Kor 5:10).

Marilah sebagai “anak-anak Kerajaan” yang asli, kita hendaknya  selalu hidup dalam jalur kebenaran-Nya. 

Yang pertama, tidak membiarkan hidup dan pertumbuhan iman kita dipengaruhi oleh sekeliling kita. Karena di dalam Kerajaan-Nya, ternyata ada  “anak-anak yang palsu” (cf : Mat 7:21-23).

Yang kedua, sebagai “anak-anak Kerajaan”, masing-masing keluarga kita wajib untuk mengerti dan hidup dalam kehendak Tuhan yang sempurna. Demikian Firman Tuhan : “Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah” (Kol 1:9-10) 

(Soendoro - Imelda)

0 Response to "KELUARGA YANG BERKERAJAAN (3)"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post