PERJUMPAAN DENGAN ALLAH (1)
Maz 23:4, sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya sebab GadaMu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku.
Daud banyak kali mengalami dilembah kekelaman bahkan digiring masuk kedalamnya. Tetapi Daud yakin bahwa Allah selalu menyertai, menolong, menghiburnya. Itulah tanda penyertaan Tuhan kepada Daud.
Mungkin saat ini kitapun atau keluarga kitapun sedang digiring masuk kedalam lembah kekelaman atau sedang berada dalam lembah kekelaman tetapi ingatlah baik-baik bahwa : KITA TIDAK DIDESIGN OLEH ALLAH UTK TINGGAL DIDALAM LEMBAH KEKELAMAN TETAPI KITA HANYA MELEWATINYA SAJA, PASTI LEMBAH KEKELAMAN INI AKAN BERAKHIR DAN KEBAIKAN TUHAN AKAN DIRASAKAN.
Seperti yang Bapak Ibu ketahui, akhir juni-juli 2021 kami satu keluarga (saya, istri dan 2 anak kami) terpapar covid. Istri dan anak-anak saya isoman (mereka tidak parah) tetapi saya yang agak parah sebab komorbit yaitu ada infeksi di paru-paru dan lambung yang terluka sehingga obat-obat yang saya minum tidak semua dapat saya cerna dengan baik. Akhirnya saya inap di Rumah Sakit Kanujoso selama 13 hari.
Selama saya inap, sungguh saya menyadari bahwa kalau saya masih ada hari ini semata-mata karna AnugerahNya (kesempatan kehidupan ke-2 yang DIA beri), karena paru-paru saya tambah buruk dan semakin susah bernafas (saturasi turun hingga 80 bahkan mau turun hingga 78), tensi darah selalu tinggi (saya cenderung tensi rendah).
Jika saya mau ke kamar mandi yang kurang lebih 17 Meter, maka saya harus istirahat 2x untuk tarik nafas (istirahat sejenak, ambil nafas utk jalan lagi), belum lagi waktu dikamar mandi, butuh tenaga untuk mengeluarkannya, sekalipun hanya buang air kecil. Saya mengalami kondisi antara sadar dan tidak selama 4 hari 3 malam.
Pada malam tanggal 09-07-2021, kira-kira jam 03.00 subuh saya terbangun, pada saat itu saya sangat lemas sekali, nafas sangat-sangat berat (harus tarik nafas berkali-kali sebab selang oksigen pendek dan tidak sampai ke kursi yang saya duduki sehingga saya lepas oksigen). Saya berkata kepada Tuhan :
1. Inikah harga yang harus dilewati dan dibayar oleh seseorang yang menjadi hamba yang baik dan setia ?
2. Inikah yang harus saya alami untuk bisa memahami dan merasakan lembah kekelaman seperti yang Daud alami (karna saya sempat berbicara biarkan saya alami seperti yang Daud alami, supaya Firman ini ketika saya sharingkan, siapapun bisa merasakannya tanpa harus berbicara banyak sebab pengalaman bersama Tuhan).
3. Antara marah, kecewa, putus asa dan tetap berharap serta memohon kepada Dia (iman, pengharapan, takut kepadaNya) menjadi satu. Masih teringat akan pesan istri saya bahwa Jangan tinggalkan saya, kalau berangkat bareng-bareng, jangan duluan, anak-anak belum selesai, kamu harus lihat mereka lulus dan menikah). Belum lagi saya masih dengan bangga menunjukkan keberhasilan pekerjaan dan pencapaian pelayanan, dan lain-lain.
Kemudian saya disadarkan disaat kondisi demikian bahwa :
1. Uang tidak bisa menolong saya,
2. Pencapaian dan keberhasilan pelayanan tidak bisa jadi jaminan untuk Tuhan berkemurahan hati menolong saya.
3. Kebanggaan dan kesombongan saya dihadapan Tuhan tampak jelas, saya seperti kecil dan tidak berdaya.
4. Saya sering berkhotbah, jangan takut mati, serahkan hidupmu pada Tuhan.
Ketika kematian (Tsalmaveth = lembah kekelaman, yang artinya bayang-bayang kematian), ada didepan mata, saya menjadi takut, saya belum siap mati.
Selama di Rumah Sakit, saya melihat dengan mata sendiri bahkan melewati mayat yang ada sebanyak 10 kali bahkan lebih.
5. Dan ada banyak hal-hal yang saya rasa, saya bodoh, melarat, buta, telanjang bahkan hancur.
Pada waktu itu saya menangis, cara nangis saya adalah saya tutup mulut rapat-rapat sebab kalau saya nangis keras pasti orang-orang di sekitar saya terbangun (dalam kamar tersebut ada 5 orang bersama saya).
Sehingga tangis tersebut saya tahan yang membuat hati ini tambah tersayat. Belum lagi nafas sangat berat sekali.
Pada saat seperti itu tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya untuk saya mau nyanyi (lagu lama) :
YESUS KU SEMBAH KAU,
SUJUD DIHADAPAN-MU
KEINGINAN DALAM HIDUPKU
HANYA UNTUK MENYEMBAH-MU.
Dalam pemikiran dan hati saya adalah mungkin ini kali terakhir saya bisa lakukan untuk Tuhan sebelum saya dipanggil pulang oleh DIA.
2 kali saya nyanyikan lagu tersebut dalam kondisi nafas yang berat sambil hancur hati seperti puing-puing yang sudah tidak berharga.
Pada saat seperti itu, Tuhan datang.
DIA berada disamping saya sambil memeluk dengan cara dagunya ditaruh dikepala saya lalu mencium kepala saya, Tangan KananNya mengusap-usap kepala saya (seperti yang biasa saya lakukan dengan anak-anak saya) dan berkata : INI ADALAH PENYEMBAHANMU YANG TERBAIK YANG AKU TERIMA SELAMA HIDUPMU. Justru dengan perkataan itu, membuat saya sadar bahwa Tuhan tidak butuh apapun dari saya, DIA hanya butuh penyembahan yang keluar dari hati yang tulus dan murni kepada Tuhan tanpa ada persyaratan dan permintaan apapun.
Setelah itu saya lebih tenang, dalam hati saya, apapun yang terjadi, terjadilah, saya terima dengan sepenuh hati (kalau malam itu saya dipanggil Tuhan saya pasrah dan siap). Paginya ketika saya bangun, nafas saya agak lebih enak karena oksigen yang bisa dipasang selama ini, antara 3-4 ukurannya, pada saat itu saya lihat sampai 10 lebih ukuran yang dihembuskan (saya tidak tau, apakah ada perawat yang melakukan atau siapapun, tetapi saya percaya itu pertolongan Tuhan).
Lalu siangnya, saya dapat donor plasma dari orang yang kami tidak kenal tetapi orang PMI yang sampaikan ke istri saya bahwa orang tersebut imun tubuhnya bagus, dimana dia telah mendonorkan 3x termasuk saya.
Puji Tuhan, 2 jam setelah transfusi plasma, penyesuaian ke dalam tubuh cepat sehingga tubuh saya berangsur-angsur membaik.
Dari kesaksian dan pengalaman yang saya alami, saya mengajak kita smua jika kita berada dilembah kekelaman, hal yang utama adalah cari Tuhan, berjumpalah dengan DIA dan Mengalami DIA sebab itu adalah yang utama dan kita akan kuat menghadapi segala sesuatu.
Doa : Tuhan kami mau mengalami perjumpaan dengan ENGKAU setiap waktu, sebagaimana Daud ketika dalam lembah kekelaman (bukan hanya 1 kali Daud alami tetapi berkali-kali dia mengalaminya, Daud berjumpa dengan Tuhan dan mengalami Tuhan) membuat kami kuat dan menjadikan kami semakin serupa dengan Engkau.
Demikian pula dengan keluarga kami.
Tuhan memberkati,
(Elim - Ratna)
0 Response to "PERJUMPAAN DENGAN ALLAH (1)"