KASIH SETIA TUHAN

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, 

selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!

Ratapan 3 : 22-23

Kasih setia Tuhan memotivasi kita untuk masuk dalam perjanjian denganNya, kita tidak pernah bertanya-tanya seperti apa sikap Tuhan besok, kita tahu bahwa Tuhan berkomitmen demi kepentingan terbaik kita.

Jadi, dengan percaya kita dapat berkomitmen untuk belajar mengasihi dan melakukan firmanNya.

Di dalam pernikahan perjanjian juga sama, kita memasuki pernikahan dengan pengertian kita saling dikasihi dan saling mengasihi, jadi kita juga dengan bebas dan percaya menyerahkan hidup kita seorang kepada yang lain untuk hidup bersama-sama selamanya.

Kasih setia yang dimaksud bukanlah perasaan romantis yang menggebu-gebu, tetapi merupakan cara berpikir dan berprilaku terhadap pasangan, kasih setia yang memilih untuk memiliki anggapan positif pada pasangan, memilih untuk fokus pada sifat-sifat positif pasangan kita.

Dalam alkitab, kasih seperti ini digambarkan seperti ini : Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 

Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran.

Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

( 1 Korintus 13:4-7 )

Perasaan kita dipengaruhi oleh pikiran dan perkataan kita, semakin kita memberikan peneguhan dan penghargaan yang positif pada pasangan kita, semakin kuat juga perasaan positif mereka kepada kita. Sebaliknya semakin kita berfokus pada kegagalan dan kelemahannya, semakin negatif juga perasaan mereka kepada kita.

Tuhan Yesus memberkati,

(Peter - Mace)

Tweet