KONFRONTASI DAN PENGAMPUNAN
Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan-Ku.
Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.
Mazmur 89 : 33-34
Dalam perjanjian lama, Tuhan membuat banyak perjanjian dengan umatNya, dengan Nuh, Abraham, Musa, Yosua, Daud dan masih banyak lagi, dan kita juga tahu berapa sering bangsa Israel gagal memenuhi komitmen perjanjian mereka dengan Tuhan.
Pada saat bangsa Israel melanggar perjanjiannya, Tuhan tidak pernah meninggalkan atau membatalkan perjanjianNya dan Tuhan juga tidak mengabaikan kegagalan mereka, Tuhan selalu menegur dan mengkonfrontasi setiap kegagalan mereka, tetapi setelahnya Tuhan juga selalu siap mengampuni bangsa Israel.
Konfrontasi dan pengampunan mutlak perlu dalam pernikahan perjanjian, konfrontasi berarti meminta pasangan kita untuk menjelaskan dan bertanggung jawab atas perbuatannya, mengampuni berarti bersedia mencabut penghukuman dan memperbaharui perjanjian dengannya.
Tidak seorang pun dari kita sempurna, kita sering mengecewakan dan gagal memenuhi perjanjian yang kita buat, kegagalan seperti ini tidak perlu menghancurkan pernikahan, tapi memang diperlukan konfrontasi dan pengampunan untuk membangun keintiman dalam pernikahan.
Konfrontasi adalah salah satu cara dimana keintiman dalam pernikahan dibangun, saat kita mengkonfrontasi pasangan kita untuk hal-hal yang tidak kita setujui, kita juga sedang berbagi perasaan kita, emosi kita, apa yang menjadi sudut pandang kita, yang seringkali pasangan kita tidak mengerti karena mereka mempunyai warnanya sendiri yang juga membuat mereka susah untuk melihat dari kacamata kita.
Pengampunan juga merupakan bagian dari pernikahan perjanjian, bahkan dalam prinsip 4 disebutkan bahwa pengampunan adalah jantung dari pernikahan, pengampunan bukanlah perasaan, tetapi lebih merupakan janji, bahwa kita tidak lagi menyimpan kegagalan untuk melawan pasangan kita dan memperlakukan seolah ia tidak pernah gagal. Inilah pengampunan yang Tuhan sudah berikan kepada kita di kayu salib, pengampunan yang kita juga mampu berikan kepada orang lain karena kita juga telah diampuni.
Sama seperti Tuhan selalu meluaskan dan memperbaharui perjanjianNya dengan umatNya saat mereka gagal, perjanjian kita dalam pernikahan juga perlu selalu diperbaharui dan diperluas ketika kita terus berjalan menuju keluarga Ilahi.
Pernikahan yang baik tidak dihancurkan oleh beberapa kegagalan, tetapi pernikahan yang baik akan dihancurkan saat kita tidak mau berurusan dengan kegagalan dan memperbaharui perjanjian kita.
Tuhan Yesus memberkati,
(Peter - Mace)
0 Response to "KONFRONTASI DAN PENGAMPUNAN"