PILIH KASIH KARUNIA, BUKAN KEPAHITAN
Roma 15:5-6 (TB) Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus,
sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.
Firman Tuhan berkata bahwa kerukunan itu adalah Karunia dari Allah, Amin. Tuhan sendiri yang mengaruniakan Nya, banyak orang di luar sana hidup rumah tangganya tidak rukun, sungguh sangat tidak enak, tahun tahun pernikahannya habis hanya untuk mengurus, hubungan yang kacau.
Betapa baiknya Tuhan telah mengaruniakan kerukunan, kepada kita, berkat atas pernikahan kita.
Tentunya kita semua memilih tinggal di dalam kasih karunia.
Tetapi tidak sedikit pula orang yang memilih tinggal di dalam kepahitan.
Jika kita menyimpan kemarahan, kepahitan, kemarahan itu lah yang mengendalikan kita.
Pernahkah anda mendengar berita, sebuah keluarga dimana orang tua yang pahit, meracuni seluruh angota keluarganya? Tragis bukan!
Kepahitan merupakan benih yang dari ibilis, yang dia tanamkan ke tanah hati manusia, jika kepahitan telah mengakar dalam sebuah keluarga, harus segera diputuskan rantai kepahitan itu.
Apakah orang tua anda pahit, karna orang tua mereka pahit dan orang tua dari orang tua mereka pahit? Saatnya memutuskan rantai pahit dan hanya satu cara untuk memutuskannya, tinggal di dalam kasih karunia Tuhan.
Sesunguhnya setiap manusia memilih kecenderungan meneruskan, apa yang kita alami dan rasakan, cenderung kita sebarkanlah tetap di dalam Kasih Karunia Allah.
Hidup suami isitri rukun, hidup sanak saudara rukun, hidup keluarga besar rukun sifat mengasihi dan membenci sama sama mempunyai kekuatan, yang satu membangun dan memulihkan.
1 Tesalonika 3:12 Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu.
Jangan pernikahan kita tinggal di luar Kasih Karunia Allah, tetapi masuklah ke dalam Kasih Karunia Allah dengan mengambil keputusan untuk hidup berdamai dengan semua orang dan khususnya dengan pasangan kita.
Kita meninggalkan kepahitan, karena itulah yang benar untuk dilakukan, ikuti teladan Yesus dan berikan pengampunan kepada orang yang membuat kita pahit.
Dan kita semua yang ada di dalam Kasih Karunia Tuhan, mari kita bersyukur kalau sekarang ini kita hidup rukun, sedang menikmati Kasih Karunia Allah, hingga berkat Damai Sejahtera dikaruniakannya kepada kita. Amin.
(Boy - Lena)
0 Response to "PILIH KASIH KARUNIA, BUKAN KEPAHITAN"