SAMUEL TERPANGGIL
1 Samuel 3 : 1
( ay1 ) “Samuel yang muda itu menjadi pelayan Tuhan di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu Firman Tuhan jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering.”
Pada 1 Samuel 1 : 20: “Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: “Aku telah memintanya dari pada TUHAN.”
“Dan Tuhan mengindahkan Hana, sehingga dia mengandung dan melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Sementara itu makin besarlah Samuel yang muda itu di hadapan Tuhan.” (1 Sam. 2 :21 ).
Sudah merupakan hal yang biasa pada zaman Perjanjian Lama dimana Tuhan memberikan firman- NYA kepada manusia melalui penglihatan atau mimpi dengan perantaraan nabi-NYA. Namun pada masa Eli dan anak-anaknya menjadi imam, Firman dan penglihatan sangat jarang diberikan.
Karena FirmanNya yang jarang itu bangsa Israel pun kehilangan petunjuk, ditambah lagi dengan imam-imam mereka yang justru menjadi batu sandungan. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan Imam Eli tidak mencapai hasil yang maksimal.
Firman Tuhan itu sangat penting bagi setiap orang untuk menjadi petunjuk di dalam hidupnya . Firman Tuhan itu hanya dapat didengar jika kita menjaga kekudusan dihadapan- NYA, tidak seperti kehidupan kedua anak Eli yang telah menghina kekudusan TUHAN. Akibatnya Firman TUHAN dan penglihatan pun jarang diberikan, sebab mereka bukanlah orang kepercayaan TUHAN. Itulah sebabnya setiap Firman yang diberikan dan penglihatan yang didapatkan pada masa itu menjadi sangat berharga.
Hal itu juga yang menjadikan Samuel cepat terkenal oleh karena Tuhan telah berbicara kepadanya dalam penglihatan. Eli dan kedua anaknya justru tidak menjadi perantara sekalipun mereka menjabat sebagai Imam. Tugas mereka sebagai Imam yang bertugas mempersembahkan korban kepada Tuhan tidak lantas membuat mereka menjadi perantara. Status dan dan jabatan hanyalah sekedar kebanggaan mereka pribadi tapi hal itu justru membuat Tuhan marah. Sebab mereka melakukan kewajiban mereka sebatas rutinitas.
Sebagai orang percaya kita dapat menjadi perantara baginya dalam menyampaikan kebenaran firman Tuhan. Tetapi sebelum berharap menjadi perantara bagi TUHAN, persiapkanlah diri kita terlebih dahulu dengan hidup di dalam kekudusan sehingga kita layak menjadi orang yang dipercaya Tuhan. Jangan sampai status sebagai orang percaya itu hanya diberikan oleh orang lain dan diri sendiri tetapi dihadapan Tuhan kita tidak diperhitungkan sebagai orang percaya.
Tidak harus menjadi Sarjana Teologia untuk menjadi perantara Tuhan, cukup menjadi orang percaya yang menjaga kekudusan.
(Daniel Sopa)
0 Response to "SAMUEL TERPANGGIL"