TIADA NAMA LAIN
Keluaran 3:14-15 Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."
Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.
Nama adalah identitas diri yang utama bagi seseorang atau sebutan untuk benda atau suatu hal tertentu.
Musa yang dari kecil tinggal dalam lingkungan di Mesir sampai dewasa, sudah terbiasa dengan dewa-dewi yang di sembah oleh bangsa disana.
Semua dewa-dewi yang disembah mempunyai nama sesuai dengan kemampuan yang katanya dimiliki oleh dewa-dewi tersebut. dewa osiris, hapi,khnum,tauret,sepek yg dianggap menguasai sungai nil, dewi heket (katak), dewa uatchit (lalat), dewi hathor (sapi) dewa bast (kucing), dewi langit (nut), dewa gandum (nepri), dewa matahari (amon-ra), dewa bulan (khons), dan masih banyak lagi.
Itu sebabnya ketika Allah mengutusnya, Musa mungkin langsung berpikir ke arah itu dan yakin bahwa bangsa israel akan menanyakan kepada Musa nama Allah karena dia adalah mantan pangeran disana.
Kisah Para Rasul 7:22 Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.
Jadi dalam hal ini wajar bila Musa yang sudah ditanamkan pemikiran-pemikiran Mesir dan hanya mendengar Allah melalui kata orang sebangsanya bertanya kepada Allah tentang namaNYA.
Jawaban Allah yang tertulis dalam bahasa ibrani "AKU adalah AKU dituliskan Eh·yeh a·syer eh·yeh" secara harafiah berarti "Akulah adalah Aku" (atau "Aku ada yang Aku ada"). Mungkin sepertinya jawaban Allah menjadi ambigu ( memiliki beberapa arti tergantung konteks kalimat). Dan yang diberitahukan kepada Musa adalah nama yang sudah dikenal Abraham, Ishak dan Yakub nenek moyangnya.
Sekaligus Allah mau meyakinkan Musa bahwa DIA MAHA HADIR, DIA MAHA KUASA dan tidak sama dengan dewa-dewi Mesir yang tidak nyata dan tidak berkuasa seperti yang ada dalam pemikiran Musa.
Bahkan nanti ketika Allah menurunkan tulah- tulah di Mesir, Allah mempermalukan dan mematahkan kuasa dewa-dewi yang disembah orang mesir serta membuktikan bahwa dewa-dewi mereka tidak berarti sama sekali dan tidak mampu melakukan apapun. Allah juga sekaligus mendemonstrasikan kekuatanNYA kepada bangsa Israel untuk memberikan IMAN kepada mereka sehingga mau meninggalkan mesir menuju ke negri yang dijanjikan Allah kepada Abraham,Ishak dan Yakub.
Yesaya 46:9 Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku.
Tuhan mau Musa PERCAYA Penuh untuk mengikuti arahanNYA bahwa semua hal telah diatur olehNYA sedemikian rupa.
Bahkan Allah meyakinkan Musa bahwa para tua-tua Israel pasti akan mendengarkan apa yang akan di katakan Allah melalui Musa.
Sama seperti Allah mau Musa percaya kepadaNya, Allah juga mau kita menaruh kepercayaan penuh kepadaNYA bukan hanya tahu NamaNya saja tetapi tidak mengalami KuasaNYA. Tetapi Allah ingin kita lebih jauh lagi KENAL lebih dalam pribadiNYA sehingga dimanapun kita berada, apapun kondisi kita entah dalam keadaan baik atau masih belum baik TETAP PERCAYA apa yang DIA lakukan dan perintahkan itu semua mendatangkan kebaikan, jangan bersandar kepada pengertian kita sendiri dan merasa lebih pandai atau benar karena pengertian kita terbatas dan bisa salah bahkan kadang bisa mempermalukan nama Tuhan yang kita kenal.
Amsal 3:5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Percaya dengan segenap hati melingkupi pikiran,perasaan dan perbuatan. Apa yang kita pikirkan, rasakan dan lakukan berasal dari hati. Jadi bila hati kita percaya kepada Allah maka pikiran kita pasti hanya tertuju kepadaNya dan tidak akan sempat berfikir yang tidak pasti, perasaan kita akan selalu tenang karena yakin Allah ada bersama kita dan apa yang kita lakukan hanya ingin menyenangkan hati Allah.
Sedangkan bersandar menurut bahasa ibrani adalah "binah" yang berarti hikmat, pandangan, instruksi. Bersandar kepada Allah berarti mengikut hikmatNya, pandanganNya dan instruksiNya.
Di masa kini kita semua sudah mengenal nama Allah melalui YESUS karena Dialah Allah yang menjelma menjadi manusia.
Jadi jawaban Tuhan Allah kepada Musa "Aku adalah Aku" dan nama YESUS yang kita kenal menjadi jawaban kita juga bahwa Allah akan selalu ada buat pernikahan kita dan hanya Allah yang penuh Kuasa, berdaulat atas pernikahan kita serta segala sesuatu di muka bumi ini, sehingga dengan yakin kita bisa menjawab kepada anak-anak keturunan kita dan kepada dunia siapa Allah yang kita kenal secara pribadi dan Allah untuk semua umat manusia.
Yesaya 12:4 Pada waktu itu kamu akan berkata: "Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, beritahukanlah! perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah, bahwa nama-Nya tinggi luhur!
Semangat puasa !! 🛐💪😇
All about YOU
(Tonny - Milka)
0 Response to "TIADA NAMA LAIN"