KARAKTER YANG BERTUMBUH
Galatia 5:22-24
Dalam Retreat MoU kita pernah belajar TENTANG SATU PRINSIP FIRMAN yang didalamnya tentang Karakter yang Bertumbuh.
Galatia 5:22-25 (TB) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
HATI membentuk pikiran, PIKIRAN membentuk pemahaman atau 'apa yang dipercayai', PEMAHAMAN membentuk kebiasaan, KEBIASAAN membentuk karakter, dan akhirnya KARAKTER secara permanen nampak dalam setiap tingkahlaku kita.
Mengapa perubahan karakter harus dimulai dari hati?
Hati adalah pusat yang mengendalikan segala kemauan kita. Orang Ibrani menyebutnya dengan lev dan orang Yunani menyebut dengan kardia. Hati adalah tempat di mana Tuhan bertahkta dan memerintah hidup seseorang.
Tuhan Yesus Kristus berkata: “Karena apa yang diucapkan mulut meluap dari hati” (Mat 12:34). “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat” (Mat 15:19). Penulis Amsal mengatakan: “Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu” (Ams 27:19).
Artinya, setiap tindakan yang kita lakukan dengan hati yang tulus dan murni akan memperlihatkan integritas kita sebagai orang yang percaya dan takut kepada Tuhan.
Hati membentuk Pikiran
Ketika hati kita tulus dan baik, pasti kita akan memikirkan hal-hal yang baik. Tetapi ketika hati kita jahat pastilah kita akan memikirkan kejahatan, termasuk bersikap hipokrit atau munafik.
Keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh seberapa besar kita membentuk hati setiap murid yang kita didik. Jangan pernah berpikir untuk mengubah sikap murid sebelum mengubah hatinya.
Anda tidak bisa membuat murid anda berpikir tentang matematika sebelum membuat hati mereka senang dengan matematika. Jadi sebelum membuat murid Anda betah dengan pelajaran anda, Anda harus bisa membuat hati mereka mendorong mereka untuk menyenangi pelajaran Anda.
Dalam hal sikap dan profesionalitas guru. Anda akan bersikap masa bodoh dengan murid Anda jika hati anda sebagai guru tidak berorientasi pada pendidikan tetapi pada materi. Anda akan disebut berintegritas apabila Anda tetap memegang prinsip ini: “Saya adalah pahlawan tanpa tanda jasa.”
Pikiran membentuk Pemahaman
Apa yang menjadi pikiran ada akan terplot menjadi sebuah pemahaman atau kepercayaan. Ketika orang berpikir bumi ini datar, maka terbentuklah pemahaman bahwa ada yang menopangnya. Ketika Anda berpikir bahwa teori evolusi Darwin tentang nenek moyang kita berasal dari monyet, maka penciptaan manusia oleh Tuhan menjadi salah!
Filipi 4:8 berkata: “Jadi akhirnya, saudara-saudara semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”
Pemahaman membentuk Kebiasaan
Tidak ada sebuah tindakan atau perilaku yang tidak dibentuk dari pemahaman.
Jika Tuhan itu tidak ada, pastilah setiap kita akan bersikap sembrono dalam hidup.
Jika kita percaya kepada Tuhan karena ingin masuk sorga dan takut masuk neraka, maka iman kita kepada Tuhan terjadi karena kita menginginkan sesuatu dari Dia. Tetapi akan sangat berbeda apabila iman kita kepada
Tuhan itu dibangun di atas dasar kasih kita kepada Tuhan, kita pasti bersedia melakukan apa saja asalkan Tuhan senang.
Jadi Anda tidak akan memiliki perilaku atau tindakan yang benar dan baik apabila pemahaman yang membentuk Anda tidak benar.
Kebiasaan membentuk Karakter.
Tindakan dari hasil pemahaman Anda tentang sesuatu akan menciptakan sebuah kebiasaan dan pada akhirnya itulah karakter Anda. Karakter Anda adalah tindakan dari kebiasaan Anda.
Saya tidak akan bisa mengubah karakter saya sebelum saya berhasil menciptakan kebiasaan.
Karakter yang baik muncul dari kebiasaan yang baik. Kebiasaan baik muncul karena Anda memiliki pemahaman yang baik. Pemahaman yang baik adalah produk dari pikiran yang baik. Dari pikiran yang baik muncul dari hati yang baik.
Dalam kehidupan Pasangan Suami Istri , Karakter kita Perlu Bertumbuh. Martin Luther JR berkata Pernikahan adalah Sekolah karakter. jadi mari Bapak ibu JANGAN SALINH MENUNTUT, Saling MENYALAHKAN EGois.Mengasihani diri Sendiri, ingat Besi menajamkan Besi. Suami menajamkan istri dan sebaliknya. dengan KASIH. INGAT DENGAN KASIH.GOD BLESS .
(Freddy - Eunike)
0 Response to "KARAKTER YANG BERTUMBUH"