Iklan

UCAPAN PENYERAHAN

 “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku” (Luk. 23:43).


Yesus kembali berseru dalam doa-Nya kepada Bapa. Ungkapan yang pertama Ia juga menggunakan Bapa – menyatakan hubungan yang begitu akrab. Ungkapan keempat Ia mengucapkan Allah-Ku menyatakan kepemilikan yang teguh dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Dan terakhir ungkapan ketujuh Ia kembali mengatakan Bapa menyatakan penyerahan diri-Nya kepada Bapa. 


Yesus dalam masa kehidupan-Nya dan pelayanan-Nya di bumi selalu mengutamakan kepentingan Bapa. Yesus mengajarkan berdoa kepada para murid-Nya dalam kalimat utamanya menyebutkan jadilah kehendak- Mu di bumi seperti di surga (Mat. 6:10). Dalam doa-Nya di taman Getsemani Ia berkata: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:39).  


 Segala sesuatu adalah milik-Nya bahkan hidup ini pun milik-Nya, Bapa memiliki hak penuh atas kehidupan seseorang, dan Ia berkuasa untuk memberi hidup dan mengambilnya kembali.


Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! (Rom. 11:36).


Biarlah kita juga dapat berkata seperti Ayub: “Sebab TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” (Ayub 1:21). Hukuman salib bukan yang membuat Kristus mati, melainkan karena Kristus sendiri yang rela menyerahkan nyawa-Nya.


Karya akhir Yesus berupa penyerahan diri secara utuh. Ia telah setia dalam ketaatan sebagai Anak sepanjang h“Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku” (Luk. 23:43).


Yesus kembali berseru dalam doa-Nya kepada Bapa. Ungkapan yang pertama Ia juga menggunakan Bapa – menyatakan hubungan yang begitu akrab. Ungkapan keempat Ia mengucapkan Allah-Ku menyatakan kepemilikan yang teguh dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Dan terakhir ungkapan ketujuh Ia kembali mengatakan Bapa menyatakan penyerahan diri-Nya kepada Bapa. 


Yesus dalam masa kehidupan-Nya dan pelayanan-Nya di bumi selalu mengutamakan kepentingan Bapa. Yesus mengajarkan berdoa kepada para murid-Nya dalam kalimat utamanya menyebutkan jadilah kehendak- Mu di bumi seperti di surga (Mat. 6:10). Dalam doa-Nya di taman Getsemani Ia berkata: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:39).  


 Segala sesuatu adalah milik-Nya bahkan hidup ini pun milik-Nya, Bapa memiliki hak penuh atas kehidupan seseorang, dan Ia berkuasa untuk memberi hidup dan mengambilnya kembali.


Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! (Rom. 11:36).


Biarlah kita juga dapat berkata seperti Ayub: “Sebab TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” (Ayub 1:21). Hukuman salib bukan yang membuat Kristus mati, melainkan karena Kristus sendiri yang rela menyerahkan nyawa-Nya.


Karya akhir Yesus berupa penyerahan diri secara utuh. Ia telah setia dalam ketaatan sebagai Anak sepanjang hidup-Nya, jadi sekarang pun Ia dapat tetap setia untuk tunduk kepada kehendak Allah Bapa. 


Yesus telah memberikan teladan kepada semua pengikut-Nya dalam semua jalan penyerahan, dalam hidup dan maut, yakni Allah adalah Bapa yang dapat dipercaya dan diandalkan karena itu penyerahan total kepada-Nya merupakan hal yang penting sebab Dia-lah yang memelihara hidup.


Dengan demikian, setiap keluarga Kristen harus memandang hidup ini dari sudut pandang yang berbeda. Seperti yang ditulis oleh Paulus dalam Roma 8:28: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” 


Apa yang terjadi pada dalam kehidupan sebagai orang percaya adalah dalam rencana dan pemeliharaan Tuhan. Semuanya mendatangkan kebaikan bagi orang yang percaya kepada-Nyaidup-Nya, jadi sekarang pun Ia dapat tetap setia untuk tunduk kepada kehendak Allah Bapa. 


Yesus telah memberikan teladan kepada semua pengikut-Nya dalam semua jalan penyerahan, dalam hidup dan maut, yakni Allah adalah Bapa yang dapat dipercaya dan diandalkan karena itu penyerahan total kepada-Nya merupakan hal yang penting sebab Dia-lah yang memelihara hidup.


Dengan demikian, setiap keluarga Kristen harus memandang hidup ini dari sudut pandang yang berbeda. Seperti yang ditulis oleh Paulus dalam Roma 8:28: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” 


Apa yang terjadi pada dalam kehidupan sebagai orang percaya adalah dalam rencana dan pemeliharaan Tuhan. Semuanya mendatangkan kebaikan bagi orang yang percaya kepada-Nya.


(Soendoro - Imelda)


0 Response to "UCAPAN PENYERAHAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post