Iklan

MY SUPERHERO

Mazmur 127:4 

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.


Banyak tantangan yang harus dihadapi dalam proses tumbuh kembang anak-anak.

Anak-anak yang masih polos sering kali tidak berdaya dan mudah untuk dimanipulasi, sehingga menjadi rawan untuk menjadi korban Child Grooming, pelecehan dan kekerasan seksual serta Bulliying.


Bulliying atau bahasa Indonesianya Perisakan/ Perundungan adalah masalah klasik yang terjadi dimana-mana, termasuk di Indonesia. 

Menurut Kementrian Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak atau Kemenpppa, bullying adalah bentuk kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat dan berkuasa terhadap orang lain. 

Bentuk kekerasan disini tidak hanya fisik, tetapi juga Verbal dan bahkan kini juga Cyber Bullying. 


Perilaku ini dilakukan dengan tujuan untuk menyakiti dan biasanya dilakukan secara terus menerus. Bullying bisa terjadi di mana saja, di sekolah, masyarakat, komunitas, bahkan di rumah.


Hari ini kami hanya ingin membahas kasus Bullying yang disengaja atau tidak, disadari atau tidak banyak terjadi dalam rumah, yang dilakukan oleh orangtua melalui pola asuh yang salah. 

Ini penting sekali untuk dimengerti, karena Rumah harusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak untuk bisa bertumbuh secara maksimal dalam Kasih.

Perlakuan dan perkataan buruk yang memberi dampak terberat adalah justru datang dari orang yang paling kita sayangi.


Semua orangtua yang normal pasti mencintai anaknya dan ingin mendidik mereka menjadi orang yang berhasil. Namun kadang mereka tidak menyadari bahwa cara mereka mendidik sudah termasuk dalam kategori bullying. 


Mendidik dengan memukul, menghukum, mengurung, membentak, merendahkan, mengucapkan kata-kata kasar dapat terjadi secara Intense di rumah dan tentunya dalam jangka waktu yang panjang selama anak masih tinggal bersama orangtuanya.


Anak yang mengalami bulliying sangat rentan mengalami masalah kesehatan fisik dan mental, menjadi rendah diri, cemas, merasa tidak berharga, depresi hingga bunuh diri. 

Bullying pasti mempengaruhi kualitas hidup dan karakter anak  dalam jangka panjang. 


Banyak orangtua yang bingung ketika anaknya beranjak dewasa, mereka tumbuh jadi anak yang memberontak, suka melawan,  berkata-kata kasar dan membully orang lain, emosional, tidak stabil, tertutup dan mudah depresi.

Hal yang sebenarnya tanpa disadari adalah hasil taburan orangtuanya sendiri.


Ada kasus seorang anak celebrity yang menggunakan narkoba agar bisa kurus, karena sedari kecil mamanya selalu berkata ingin anaknya kurus. Ketika dia kurus mamanya baru berkata “nah ini baru anak mama!”

Anak yang ingin memenuhi harapan mamanya ini akhirnya mengalami adiksi dan ditangkap polisi karena kasus Narkoba.


Firman Tuhan berkata agar kita tidak membangkitkan amarah di dalam hati anak-anak kita dan tidak menyakiti hatinya. Melainkan mendidiknya dalam nasihat dan ajaran Tuhan.


Efesus 6:4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. 


Kolose 3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya


Terkadang kita sebagai  orangtua tidak menyadari,  jika pola asuhnya toxic /meracuni,  karena mereka juga meneruskan pola asuh yg salah yang diterima dari orantuanya. 

Mereka sendiri juga belum sembuh dan penuh luka dari pola asuh masa lalu ketika mereka dibesarkan. 


Karena itu sebaiknya sebelum memutuskan menjadi orangtua, kita harus dipulihkan agar kita tidak membawa luka yang sama kepada keturunan kita.

“Heal before having children,  so your children don’t have to heal from having you as a parent” (Sembuh/Pulih sebelum memiliki anak, supaya anak-anakmu tidak perlu dipulihkan karena memiliki orang tua sepertimu.)


Anak- anak  adalah milik pusaka yang dititipkan Tuhan pada kita selaku orang tua. Ayat bacaan diatas mengatakan bahwa, anak-anak  kita adalah seperti anak panah di tangan pahlawan. 


Sudahkah kita menjadi pahlawan bagi anak-anak kita?

Sehingga melalui tangan kita,  mereka bisa melesat menuju sasaran yang telah Tuhan siapkan buat mereka. 

Dan mereka bisa berkata dengan bangga: “Dad, Mom, you are my Super Hero” (Ayah-Ibu,  kamulah pahlawan superku).


It’s All About You


(Terry - Ciska)

0 Response to "MY SUPERHERO"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post