Iklan

PERCEKCOKAN

Filipi 4:2

Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan.


Amsal 17:19

Siapa suka bertengkar, suka juga kepada pelanggaran, siapa memewahkan pintunya mencari kehancuran. 


Kita sebenarnya menyadari bahwa ketika terlibat konflik dan memilih untuk  tidak menahan - tidak mau mengalah, sebenarnya ada perasaan-perasaan yang mengganjal dalam diri kita dan akan menguras waktu, energi , emosi dan menimbulkan ketegangan dalam hubungan kita sebagai suami istri.


Dalam pernikahan adalah wajar jika terjadi percekcokan.

Di dalam percekcokan, selalu diributkan, siapa yang salah, siapa yang harus minta maaf duluan, kita tau bahwa siapa yang salah, siapa yang benar, kalau istri menganggap dirinya benar, suami juga menganggap dirinya benar, dua-duanya tidak ada yang mau mengalah maka terjadilah percekcokan.

Sering kali banyak pasangan sulit untuk menyelesaikan percekcokannya, saat seperti ini kita harus ingat Prinsip Dua menjadi Satu, bukan ME tapi WE barulah kita bisa penyesuaian asumsi dan persepsi  yang dapat membawa kita keluar dari percekcokan.


Dalam bacaan Firman Tuhan hari ini, kita melihat konflik yang terjadi antara Euodia dan Sintikhe.

Rasul Paulus memilih untuk menyelesaikan konflik.


Filipi 4:2 FAYH

Dan sekarang kepada Euodia dan Sintikhe, saya mohon supaya dengan pertolongan Tuhan berhenti bertengkar.

Berbaiklah kembali!.


Karenanya, pesan Rasul Paulus  kepada kita yang sedang di tantang untuk belajar menyelesaikan konflik.


Puji Syukur kepada Tuhan, hati kita - telah dipulihkan,  hingga konflik diantara kita - suami istri sudah dapat diatasinya dengan baik.


Tapi di sebagian besar pasangan suami istri, banyak yang mengabaikan dan menyembunyikan konfliknya,

yang berakibat akan menjadi BoM Waktu yang mengerikan, yang jika meledak getarannya akan menjadi ujung dari perceraian.


Namun sekali lagi Rasul Paulus  meminta kita untuk mengatakan pikiran kita kepada hal-hal benar dan mulia.

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu (Filipi 4:8).


Konflik selalu dapat di selesaikan, ketika kita memilih untuk berfokus menyelesaikan konflik tersebut.


Ingat, harapan kita bukan untuk menang  atau membuat pasangan kita kalah, tapi untuk menyelesaikannya.


(Boy - Lena)

0 Response to "PERCEKCOKAN "

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post