Iklan

MENGASIHI DENGAN PERBUATAN

1 Yohanes 3:18 (TB)  Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.


Ketika kita mengasihi seseorang, kasih kita harus dapat dirasakan oleh orang yang kita kasihi.

Ada tindakan nyata, ada perubahan, ada dampaknya, dan ada sukacita yang menjadi berkat bagi orang yang kita kasihi.

Jadi, seperti apakah kita harus mengasihi?


1. Tidak selalu harus spektakuler


Matius 10:42 (TB)  Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."


Tuhan Yesus berkata bahkan secangkir air saja sudah menunjukkan kasih kita kepada sesama.

Kami yakin para isteri tidak menuntut diberikan uang sebesar pintu ataupun berlian sebesar bola basket dari suaminya.

Para suami juga tentunya tidak menuntut masakan sekelas restoran hotel bintang 5 dari isterinya.


Sekecil apapun perbuatan kita mengasihi seseorang, apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh tentunya akan menjadi berkat dan kesaksian bagi orang-orang yang kita kasihi


2. Ketulusan dan sukacita


Roma 12:9 (TB)  Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. 


Pada saat kita melakukan atau mengatakan sesuatu untuk mengasihi, lakukanlah dengan tulus dan dengan sukacita, bukan dengan terpaksa ataupun dengan motivasi yang salah.


Perbuatan baik tanpa ketulusan akan menjadi sarana bertumbuhnya dosa.

> Perbuatan baik karena ada maunya adalah 'manipulasi'

> Perbuatan baik karena merasa diri kita lebih baik atau lebih hebat adalah 'kesombongan'

> Perbuatan baik hanya untuk menghindari konflik adalah 'kemunafikan' yang akan menimbulkan 'kepahitan'


3. Kenali dan jawablah kasihilah orang yang kita kasihi sesuai dengan kebutuhannya, bukan menurut apa yang menurut kita dia butuhkan


Matius 25:35-36 (TB)  Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;

ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.


Seringkali kita mengasihi seseorang menurut 'cara pandang kita sendiri'

"Mama marah karena sayang sama kamu."

"Aku melakukannya supaya kamu berubah jadi lebih baik."

"Diberi uang saja mereka sudah senang."


Masalahnya adalah, apakah benar orang yang kita kasihi merasakan demikian?

Subjek dr kasih adalah orang yang kita kasihi, bukan diri kita.

Diperlukan hikmat, kerendahan hati dan usaha untuk dapat memberikan yang terbaik dan sungguh-sungguh menjadi berkat bagi orang yang kita kasihi.


Jadi berikutnya kita berusaha "mengasihi" seseorang, marilah kita sungguh-sungguh melakukannya dengan menjadikan orang yang kita kasihi lebih utama dari diri kita.


Filipi 2:2-4 (TB)  hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,

dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.


Tuhan Yesus memberkati


(Chandra - Sansan)

0 Response to "MENGASIHI DENGAN PERBUATAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post