Iklan

TERLENA

Yesaya 39:8, Hizkia menjawab kepada Yesaya: "Sungguh baik firman TUHAN yang engkau ucapkan itu!" Tetapi pikirnya: "Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!"


Alkisah ada seorang nelayan yang sedang menangkap ikan ditengah laut. Kemudian datanglah badai dan gelombang besar, dan sang nelayan berdoa kepada Tuhan. Seandainya dia selamat maka ia akan berikan sapi untuk Tuhan.


Lalu badaipun reda dan ia mulai mendayung ke pinggiran. Ketika ia sudah berada di setengah perjalanannya maka datanglah badai dan gelombang besar, lalu ia pun berdoa jika Tuhan meredakan badai maka ia akan memberikan kambing untuk Tuhan.


Tetapi sesampainya ia dipantai, ia berkata terima kasih Tuhan tapi janji tadi hanya main-main saja. Tidak berapa lama, temannya datang mengabarinya bahwa rumahnya terbakar.


Kemudian ia berkata kepada Tuhan, tadi saya hanya becanda tapi Tuhan sudah anggap serius. Apa hubungan kisah ini dengan kehidupan Hizkia atau dengan hidup kita pribadi dalam pasal ini?


Hizkia mendapatkan kesempatan untuk menikmati 15 tahun hidup karena ia berdoa kepada Tuhan. Tetapi dalam hidupnya ia membangun hubungan dengan Babel.


Walaupun merupakan raja yang memiliki iman yang baik dan terkenal dengan reformasinya, ternyata Hizkia jatuh pada ketergantungan akan negara lain, bukan kepada Allah.


Kecaman nabi Yesaya kemudian menegaskan bahwa Hizkia telah mengadakan persepakatan dengan Babel dan tidak bergantung kepada Allah. Akibat dosa itu, Tuhan menghukum Yehuda sehingga kerajaan Babel - yang kepadanya Hizkia bergantung - akan menghancurkan Yehuda.


Jika demikian apakah tidak sebaiknya Tuhan mengambil nyawanya saja dan tidak memperpanjang usianya 15 tahun lagi? Sesungguhnya, Tuhan sedang memberi kesempatan kepada Hizkia untuk melanjutkan reformasi di Yehuda.


Tetapi ia terlena membangun hubungan dengan Babel. Bahkan ketika datang teguran, diacuhkannya, yang penting hal itu tidak terjadi dijamannya. Hizkia telah menjadi terlena akan kesempatan hidup.


Keamanan dan kebaikan yang dianugerahkan Tuhan telah membuat ia merasa nyaman. Hizkia hanya hidup untuk dirinya sendiri tanpa memikirkan generasi yang akan datang.


Selamat siang. Jika Tuhan menjawab doa kita, jadikanlah itu sebagai kesempatan agar kita hidup dalam anugerah Tuhan dan marilah kita tetap hidup dalam kehendakNya.


(Elim - Ratna)

0 Response to "TERLENA"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post