Iklan

PENYEMBAH YANG BENAR

Dua orang sahabat sedang berbincang seru. Mereka sebut saja di A dan si B. 

A : Bro, sekarang aku baru sadar, kenapa selama ini aku sering jatuh lagi ke dalam kubangan dosa yang sama.

B mencondongkan tubuhnya ke depan dengan tertarik.

B : Ah…kau sudah dapat rahasianya bro ? Kasih tahu akulah rahasianya. Jangan kau pegang sendiri itu rahasia. Jadi berkatlah. 

A menarik napas panjang sekali. Anehnya wajahnya bersemangat. B juga keheranan.

A : Apa kau ingat percakapan Tuhan Yesus dengan Perempuan Samaria.

B : Alah kau ini. Sebagai orang Kristen, cerita tentang Perempuan samaria itu sudah aku kenal sejak dari zaman Sekolah Minggu. Perempuan Samaria itu sudah punya 5 suami dan waktu Tuhan Yesus ketemu dia, dia lagi hidup bersama dengan laki-laki yang bukan suaminya. 

A : Perempuan Samaria itu, sudah pernah punya 5 suami. Kau tahu apa sebabnya ?

B : Apa ?

A : Karena Perempuan Samaria itu, hatinya kosong. Untuk mengisi kekosongan hatinya, dia mencari sosok pria, yang diharapkan bisa mengisinya. Karena kosong, makanya jiwanya menjadi haus. Nah di sinilah hebatnya Tuhan Yesus. Dia tahu kekosongan hati Perempuan samaria itu. Makanya Tuhan Yesus berbicara tentang Air hidup. 

Yohanes 4 : 13 – 14 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal’

A menunjukkan ayat itu dari HP nya.

B : Benar juga ya. Kekosongan hatinya membuat dia haus. Kalau begitu Cuma Tuhan Yesus saja yang bisa mengisi kekosongan hatinya.

A : Betul bro. Ini persis aku. Kau tahulah aku ini sudah beberapa kali jatuh dalam dosa perzinahan. Tobat, kumat, tobat, kumat. Sampai aku juga putus asa, kenapa ya bisa begitu. Bolak balik jatuh dalam dosa begitu, tidak enak bro. Banyak sumber daya yang hilang. Tapi sekarang aku tahu rahasianya dari Roh Kudus melalui cerita tentang Perempuan samaria ini. 

B : Coba ceritalah cepat. 

A : Aku bukan tidak percaya sama Tuhan Yesus lho bro. Aku sungguh percaya. Dalam hati manusia itu ada RUANG KOSONG, yang hanya bisa diisi dan dipenuhi oleh pribadi Tuhan Yesus. Selama ini Ruang Kosong itu sudah aku buka untuk Tuhan Yesus, tetapi aku belum menjadikan Dia sebagai yang utama. Bukan Tuhan Yesus yang kusembah dalam RUANG KOSONG itu. 

Yohanes 4 : 23 – 24 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran”.

Melihat ayat itu B terdiam sejenak. 

B : (menggumam) Jika RUANG KOSONG itu sudah ada Tuhan Yesus, tapi bisa saja yang disembah bukan Tuhan Yesus. Masa sih begitu ?

A : Walaupun RUANG KOSONG sudah ada Tuhan Yesus, yang kusembah bukan Bapa tapi diriku sendiri.

B : Maksud kau, kau menganggap dirimu lebih hebat dari Tuhan Yesus dan bukan Dia yang kau sembah ? Padahal ayat itu jelas bicara penyembah benar adalah penyembah Bapa di Surga dalam Yesus Kristus. 

A : Aku menyembah diriku, sehingga aku tidak minum Air Hidup itu, maka aku haus lagi, haus lagi, dan terus haus. Maka tidak heran aku juga tidak lebih baik dari Perempuan samaria itu. Untuk mengatasi haus yang tidak berkesudahan, maka aku pikir aku harus melakukan sesuatu. Apa yang kulakukan ? Aku bisnis mati-matian, aku melakukan kegiatan social, tetapi aku juga selingkuh dan berzinah berkali-kali. Sepertinya aku tidak bisa lepas. Puji Tuhan, Roh Kudus menerangiku melalui ayat-ayat tadi. 

B : Wah, aku itu hobinya kulineran bro. Semua kuliner kukejar sampai ke ujung dunia. Tapi kau benar bro. Tidak ada makanan yang bisa memuaskan aku. Celaka, jangan-jangan aku juga bukan Penyembah yang benar seperti kau dulu.

A : Bro, sekarang itu aku harus menyediakan waktu khusus untuk mengadakan hubungan dengan Tuhan Yesus melalui doa pribadi. Dalam waktu khusus seperti itu, Roh Kudus banyak memberi penerangan dang mengingatkan aku akan semua kesalahan dan dosaku, sehingga aku bertobat. Kalau tidak ada waktu khusus pribadi seperti itu, rasanya belum tentu aku menemukan kebenaran ini.

B mengangguk-angguk sambal merenung sejenak. 

B : Hei bro, aku gini-gini punya waktu untuk Mezbah keluarga dan doa bersama istri lho.

A : Bagus ! Jangan kasih kendor 

B : Dulu apa kau punya waktu doa bersama pasangan ?

A tertawa bergelak. 

A : Dulu kuanggap dengan punya doa bersama pasangan sudah lebih dari cukup, jadi tidak perlu terlalu serius untuk punya waktu khusus. 

B : ( terkekeh lama ) Kau saja yang punya waktu doa bersama pasangan masih bisa jatuh. Apalagi kalau ada kaum kita yang sudah tidak punya waktu khusus pribadi dengan Tuhan, juga tidak membangun doa bersama pasangan. Amburadul dah bro. 

B tertawa geli, tapi tidak lama kemudian matanya terlihat tergenang air mata.

B : Kalau ada orang yang tidak punya waktu khusus pribadi dengan Tuhan dan membangun doa bersama pasangan, itulah Aku bro. Aku itu tidak ada waktu doa bersama pasangan, apalagi Mezbah keluarga. Menurutku, asal tidak berbuat dosa seperti kau, cukuplah. 

Giliran A melengak. 

B : Aku tadi berbohong bro. ( B menahan tangis )

A menarik napas dan tersenyum. 

A : Benarlah pepatah yang mengatakan bahwa perubahan keluarga harus dimulai dari Kepala Keluarganya yaitu suami / ayah. Bagaimana seorang suami bisa mengasihi istrinya, jika masih ada RUANG KOSONG. Tidak mungkin mengasihi anak-anaknya kalau dia sendiri masih haus karena tidak minum Air Hidup yaitu menjadi Penyembah Yang Benar. Penyembah yang menyembah Bapa bukan menyembah dirinya sendiri.


Ditulis Berdasarkan Kisah Nyata


(Hanbeng - Lydia)

0 Response to "PENYEMBAH YANG BENAR"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post