PROSES
Yesaya 64:6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
Pada 16 Maret 2021, serangkaian penembakan massal terjadi di tiga spa atau panti pijat di Atlanta, Amerika Serikat. 8 orang tewas, 6 di antaranya adalah wanita Asia, dan 1 orang lainnya luka-luka.
Pelaku Robert Aaron Long yang berusia 21 tahun, ditahan pada hari itu juga.
Ayahnya adalah seorang pendeta dan Long sendiri Juga sangat terlibat dalam jemaat Gereja Baptis.
Menurut polisi, Motif penembakannya adalah kecanduan seksual yang bertentangan dengan keyakinan agamanya. Dia mengaku "disiksa" oleh kecanduannya pada seks, karena dia "sangat religius". Dia sebelumnya menghabiskan waktu di klinik perawatan evangelis, untuk kecanduan seks. Selama perawatan, Long mengatakan bahwa dia "kambuh" dan pergi ke panti pijat untuk mengunjungi pekerja seks.
Orang tuanya telah mengusirnya dari rumah mereka, pada malam sebelum penembakan, karena kekhawatiran tentang kecanduan seksnya, dan mengatakan dia menonton pornografi internet selama beberapa jam setiap hari.
Long menjadi “sangat emosional" setelah diusir dari rumah orang tuanya. Awalnya dia telah berpikir untuk bunuh diri, namun kemudian malah memutuskan ingin "membantu" orang lain yang kecanduan seks dengan cara menghilangkan godaan. Long menargetkan spa yang dia kaitkan dengan seks komersial. Ketika di tangkap Long dalam perjalanan menuju florida untuk melakukan penembakan ke spa lainnya.
Berusaha memenuhi standart sebagai orang Kristen saleh dan anak seorang pendeta, membuat Long sangat frustasi, ketika mendapati bahwa dia gagal dan selalu jatuh dalam dosa seks.
Sebaliknya, sebagai orang tua dengan jabatan seorang pendeta, yang dikenal menjadi panutan jemaat dan masyarakat, orangtua Long menganggap putranya sebagai Aib.
Alih-alih menemani dan memberikan ruang PROSES bagi anaknya, mereka memutuskan mengusir anaknya, supaya Hilang Noda Aib dalam keluarga itu.
Penghakiman dan penghukuman dari orang tuanya makin mengokohkan Long sebagai orang yang gagal dalam memenuhi standart kesalehan. Berencana bunuh diri namun akhirnya Long menyalahkan orang lain yang dianggap sebagai sumber godaan.
Mencoba mencapai standar Allah dengan kekuatan sendiri adalah seperti mengenakan kain kotor. Dan ketika kita gagal dalam segala upaya kita, maka dakwaan dan penghakiman akan memperburuk keadaan. Rasa Frustasi akan membawa kita kepada kejahatan.
Dalam beberapa hari ini kita telah belajar bahwa Allah telah menetapkan Standar keluarga Ilahi yang menjadi tujuan pernikahan kita. Namun untuk mencapainya tidak mungkin dilakukan dengan kekuatan sendiri.
Butuh penyerahan total pada kasih karunia untuk berjalan mencapai keluarga ilahi itu.
Kata Kunci dalam perjalanan menuju keluarga Ilahi itu adalah PROSES.
Dan banyak kali kita GAGAL, karena kita Tidak memberikan Ruang bagi suatu Proses.
Musa tidak sabar dengan Proses. Lebih memilih memukul batu dengan tongkatnya, dari pada mengikuti arahan Tuhan.
Yunus Lari dari Proses. Ketika dia memutuskan lari ke tarsis, meninggalkan panggilan Tuhan untuk menobatkan Niniwe.
Orangtua Long tidak Sabar dengan Proses. Dan Long Sendiri akhirnya Lari dari proses.
Bagi kita yang telah mengerti Prinsip kebenaran Firman Tuhan dalam pernikahan, kitapun harus memberikan ruang bagi pernikahan kita untuk berproses.. Bukan berarti pulang dari retreat, lalu semua akan menjadi sempurna dan baik- bajk saja.
Berikan waktu dan dukungan bagi pasangan kita untuk BERPROSES menjadi serupa dengan gambaran Kristus.
Ketika melihat suami kita masih kasar, "berdoalah". Percaya pada proses Allah.
Ketika melihat istri kita masih cerewat, "berdoalah", dan percaya bahwa Allah sanggup mengubahkannya.
Berikan ruang dan waktu dan dukungan bagi pasangan kita melewati Proses.
Dan percayalah pada Firman Tuhan, bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah, untuk mengubah menjadi indah pada waktuNya.Karena Tuhan yang telah mempersatukan kita tidak pernah salah. Kita adalah pasangan- pasangan suami isteri yang sudah Allah tetapkan untuk memenuhi bumi dengan keluarga Ilahi dan keturunan ilahi.
Namun butuh peran kita untuk " PROSES MEMBANGUNNYA".
Filipi 3:14
dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
It’s all about YOU
(Terry - Ciska)
0 Response to "PROSES"